"gwenchan ah? "tanya guanlin sambil menahan badan jihoon
"ah, g-gwenchan ah, tapi mian aku harus pergi saat ini.. gomawo sudah menolongku. "kata jihoon sambil melangkah pergi meninggalkan guanlin
guanlin hanya menggelengkan kepalanya saat melihat jihoon yang sedang terburu-buru seperti di kejar sama rentenier. tak lama kemudian woojin pun datang dan berlari seperti jihoon. guanlin makin bingung melihat teman sekolahnya yang hobi banget kejar-kejaran. guanlin pun tak menghiraukan mereka dan terus berjalan ke belakang taman untuk menemui seseorang.
***
"hm, kenapa lama sekali.. semenjak dia menjadi kapten tim basket aku sangat sulit untuk bisa bertemu dengannya, padahal besok adalah ulang tahunku.. kenapa dia sangat sibuk eoh. "gumam seseorang yang sedang duduk di bangku.
"mian, aku sudah membuatmu sedih. "kata guanlin sambil memeluk seseorang yang sedang duduk di bangku saat ini
"hyung? eh sejak kapan hyung di sini? "tanya seonho kaget seketika saat guanlin memeluknya dari belakang
guanlin pun melepas pelukannya dan berjalan kearah seonho lalu duduk di samping seonho, dan menggenggam tangan seonho.
"mian, gara-gara aku terlalu sibuk kamu jadi kesepian. "kata guanlin sambil mengelus rambut kekasihnya
"aaa, mian hyung aku tidak bermaksud mengeluh, a-a-aku...
sebelum seonho menyelesaikan pembicarannya, bibir guanlin sudah mendarat ke bibir seonho dan membuat seonho terpaku diam dan tidak bisa berkata apa-apa. guanlin melumat perlahan bibir bawah seonho, seonho memejamkan matanya dan menikmati emutan yang di lakukan guanlin terhadap bibirnya. guanlin pun mengangkat seonho di pangkuannya tanpa melepaskan ciuman, guanlin memperdalam ciumannya dan menekan tengkuk seonho agar membuka mulutnya, dengan sigap guanlin memasukkan lidahnya dan memainkan lidah seonho dengan intens.
"saranghae seonho ah, mian aku jarang ada waktu untukmu. "kata guanlin sambil mengecup kening seonho pelan
"nado saranghae hyung, aku tidak ingin jauh darimu. "kata seonho sambil memeluk leher guanlin erat.
"aku tidak akan meninggalkanmu seonho ah, jangan bersedih lagi ya. hari ini aku akan mengantarmu pulang. "kata guanlin sambil mengelus punggung kekasihnya lembut.
***
daniel menghentikkan langkah jihoon saat melihat jihoon berlari ke arahnya. jihoon tersentak kaget seseorang sudah menarik tangannya dan bersembunyi di balik tembok.
"apa yang kamu la-...
sebelum jihoon menyelesaikan pembicarannyaanya. daniel sudah menutup mulut jihoon dengan tangannya. jihoon hanya menatap sinis kearah daniel dan tidak bisa berkata apa pun. daniel yang sesekali mengintip kearah luar, mengecek apa sudah aman.
"kenapa kamu berlari seperti orang gila? "tanya daniel pelan
"bukan urusanmu!!" kata jihoon pelan dengan tatapan tsunderenya
"oh begitu ya, yasudah keluar sana. "kesel daniel sambil mendorong jihoon keluar dari tempat persembunyiannya.
jihoon pun terjatuh dan meringis kesakitan, tiba-tiba seorang guru BK melihat jihoon yang sedang terduduk di lantai dan menghampirinya dengan sigap.
"apa yang kamu lakukan di sini!! kamu mau bolos ya? apakah kamu tidak mendengar bel masuk!! "bentak sang guru
"a-a-aku....
sebelum jihoon menyelesaikan pembicarannya guru BK sudah menarik tangan jihoon dan jihoon tersentak kaget dan menghentikan langkah sang guru.
"chakkhaman ssaem... a-a-aku tidak bolos ssaem. "kata jihoon berontak
YOU ARE READING
My Enemy is My Beloved
Fanfiction"pergi!!! aku sangat tidak ingin melihatmu di sini!!" "cih, kamu kira aku sangat ingin bertemu dengamu eoh?" "jauh-jauh dari hadapanku, atau aku akan membuat kamu malu!"