jihoon dan seongwoo pun sampai di busan, mereka segera turun dari keretanya sambil membawa koper mereka masing-masing. berhubung rumah nenek seongwoo sangat minimalis dengan konsep tradisionalnya, seongwoo pun menawarkan jihoon untuk tinggal ke apartement milik daniel yang berada di busan. sebelum pindah di seoul daniel dan keluarganya memiliki apartement yang sangat luas untuk di tempatin beberapa orang, begitupun fasilitasnya sangat elit. mungkin seongwoo akan terbiasa hidup sederhana, tapi bagaimana dengan jihoon? karena seongwoo tidak begitu mengenal selubuluk jihoon, maka seongwoo memutuskan untuk tinggal di apartement daniel saja.
"hyung, kita yakin tinggal di sini? "tanya jihoon
"waeyo? tempatnya kurang luaskah? "tanya seongwoo khawatir
"ani ani, malahan ini terlalu luas hyung.. kita hanya berdua menurut ku lebih baik kita tidak tinggal di tempat seluas ini. "kata jihoon panjang lebar
"jinjjayo? apakah kamu mau ke tempat nenek aku? dulu aku tinggal di sana semasa kecilku. "kata seongwoo
"kajja, mungkin akan lebih nyaman bila ada orang lain lagi hyung.. ini pasti apartement daniel kan? "tanya jihoon
"haha, darimana kamu tahu? padahal hyung tidak memberitahumu. "kata seongwoo sambil tertawa pelan
"sudah keliatan jelas hyung, daniel hyung orang yang terpandang dia mungkin tidak akan sanggup tinggal di gubuk haha. "kata jihoon sambil tertawa puas
"yak, sepertinya jihoonie sangat memperhatikan kang choding itu. "kata seongwoo sambil menoel pipi jihoon
"apa sih hyung, sudah ayo kita berangkat.. aku ingin cepat makan hyung. "kata jihoon sambil menggandengkan seongwoo untuk berjalan keluar dari apartement tersebut.
seongwoo dan jihoon pun pergi dari apartement tersebut, dan berjalan ke tempat neneknya tinggal dulu, tempatnya tidak begitu jauh dengan berjalan kaki saja bisa sampai ke tempat rumah nenek seongwoo. tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah neneknya seongwoo. seongwoo mengetuk pintunya dan memanggil nenek dan kakeknya.
"halmonie, ini aku ongie.. "kata seongwoo saat mengetuk pintu gerbangnya
"nugu?? "kata sang nenek sambil berjalan ke arah gerbangnya
"ongie halmonie.. cucu kesayangan halmonie. "kata seongwoo
sang nenek pun sampai di gerbang pintunya dan segera membuka pintunya. sang nenek terkejut saat mendapatkan sosok cucu kesayangannya di depan pintu.
"aiguya uri ongie.. sudah lama sekali kamu tidak berkunjung. "kata neneknya sambil memeluk erat seongwoo
"bogoshipeoyo halmonie.. apakah halmonie sehat-sehat saja? "tanya seongwoo sambil membalas pelukan neneknya
"gwenchan ah, halmonie begitu sehat dan kuat.. kau tidak melihatnya? "kata sang nenek sambil memutarkan badannya
jihoon dan seongwoo pun tertawa melihat tingkah lucu sang nenek, nenek seongwoo memang sudah tua tapi dia tidak pernah lupa olahraga sehingga tubuh dia saat ini sangat sehat dan kuat. tidak seperti nenek lainnya.
"aiguya, neomu kiyowo.. niel namja chinggu? "tanya sang nenek saat melihat sosok jihoon yang berdiri di belakang seongwoo
jihoon terlihat kaget saat mendengar perkataan sang nenek, seongwoo hanya tertawa dan menganggukan kepalanya saat mendengar ucapan neneknya. denganb reflek jihoon langsung berjalan mendekati sang nenek dan memperkenalkan dirinya.
"hehe, aniya halmonie.. aku park jihoon temannya seongwoo hyung. "kata jihoon sambil membungkukan badannya dan menyalami tangan sang nenek
"kau tidak pandai berbohong jihoonie, dan kau juga tidak bisa membohongi halmonie. "kata sang nenk sambil mengusap rambut jihoon
YOU ARE READING
My Enemy is My Beloved
Fanfiction"pergi!!! aku sangat tidak ingin melihatmu di sini!!" "cih, kamu kira aku sangat ingin bertemu dengamu eoh?" "jauh-jauh dari hadapanku, atau aku akan membuat kamu malu!"