"yak, bagaimana kalian bisa meminjam ponsel si cowok gila itu? " tanya jihoon heran
"adalah, kau tidak perlu tahu jihoon, ini usaha kami untuk bisa menghubungi dirimu. tega sekali dirimu pergi tanpa pamit kepada kita eoh! "kata woojin dan jinyoung hanya menganggukan kepalanya
"hahaha, mianhae aku buru-burum siapa suruh kalian tidur macem mayat!! aku dan chanyeol hyung sudah mencoba membangunkan kalian tapi kalian sendiri yang sangat susah di bangunkan. " kata jihoon kesel sambil memanyunkan bibirnya
"hehe, mian ini semua gara-gara woojin hyung. kalau saja dia tidak seperti mayat. pasti kita akan sempat bertemu dengan uri jihoonie. "kata jinyoung memelas sambil menjitakkan kepala woojin
"yak!!! kenapa malah kau menyalahkan diriku? memangnya kau bangun saat mereka membangunkan kau hah!! "kesel woojin yang sudah melotot tegas kearah jinyoung
jihoon yang menyadari suasana mereka saat ini, langsung mencoba merelaikannya walau hanya dengan teriakan dari sebrang telepon tersebut.
"yak!! kalian berdua menelepon ku hanya untuk melihat kalian bertengkar heol? lebih baik aku matikan saja. annyeong!!! "kata jihoon sambil mengakhiri percakapannya di telepon
***
"lihat!! gara-gara kau BAEJINYOUNG SIALAN!!! jihoon jadi menutup teleponnya!!! "teriak woojin sambil menarik keeah baju jinyoung
jinyoung yang menyadarinya, pun langsung mebalas menarik kaerah baju woojin dan tidak lupa menatap sinis kearah woojin dengan tatapan deepdarknya. jinyoung dan woojin pun saling menatap sinis satu sama lain, woojin yang sejak daritadi mengomel tidak jelas sumpah serampah keluar dari mulut woojin, sedangkan jinyoung hanya terus menatap woojin dengan tatapan deepdarknya.
seseorang pun datang menghampiri keduanya yang lagi sibuk saling tatap menatap selama beberapa menit yang lalu, suara deep seseorang menbuyarkan tatapan mereka satu sama lain.
"yak!! jika ingin bertatapan lebih lama, lebih baik kalian mengembalikan ponselku terlebih dahulum agar aku tidak mengganggu kalian berdua saat ini. kata daniel terkekeh saat melihat tatapan bengong di wajah mereka
woojin dan jinyoung yang menyadari perkataan daniel, pun langsung tatapa menatap sesaat setelah sadar mereka berdua saling mendorong agar saling menjauh, daniel yang melihat tingkah keduanya hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tertawa kekeh, sebelum mengambil ponselnya dari tangan woojin.
"hati-hati jangan saling menatap terlalu lama, nanti kalian saling jatuh cinta. "kata daniel usil sambil mengambil ponselnya dan pergi meningglakan kedua orang yang sedang menatap bingung dengan perkataan daniel barusan.
"apa yang dia maksdukan? siapa yang akan jatuh cinta? "tanya woojin heran
jinyoung pun ikutan bingung dan memikirkan perkataan daniel barusanm setelah di pikir-pikir akhirnya keduanya sadar atas perkataan daniel tadi. jinyoung menatap kearah woojin dari atas rambut sampai ujung kakinya. woojin yang di tatap pun merasa heran apa yang di pikirkan jinyoung saat ini.
"yak!! kenapa kau malah menatapku seperti itu? "tanya woojin sambil menutupi tubuhnya dengan kedua tanganya.
jinyoung yang menyadari pikirannya langsung menggelengkan cepat kepalanya dan mengucap sumpah serampah. woojin yang melihatnya semakin bingung.
"yak!!! jangan-jangan kau memikirkan bahwasannya kita akan saling jatuh cinta? "tanya woojin penasaran
jinyoung dengan polosnya hanya menganggukan kepalanya saat mendengar perkataan woojin. woojin langsung mejitak kepala jinyoung dan tak lupa dengan sumpah serampah yang dia keluarkan untuk jinyoung.

YOU ARE READING
My Enemy is My Beloved
Fanfiction"pergi!!! aku sangat tidak ingin melihatmu di sini!!" "cih, kamu kira aku sangat ingin bertemu dengamu eoh?" "jauh-jauh dari hadapanku, atau aku akan membuat kamu malu!"