#Rumah keluarga PARK
"hyungie... mau masuk kedalam apa mau langsung pulang hm? "tanya jihoon sambil mengenggam tangan daniel erat
"masuk sayang, hyung mau bertemu dengan chanyeol hyung, hyung ingin meminta maaf kepadanya karena sudah membuat uri hoonie menangis. "kata daniel sambil mengelus pipi kekasihnya
"geumanhae, hyung jangan merasa bersalah. ini bukan salah hyung kok, ini karena aku yang tidak mau mendengarkan penjelasan dari hyung. "kata jihoon sambil menundukkan kepalanya
"aniya, sudah jangan di pikirin lagi sayang, yang penting kan semuanya sudah membaik kan. "kata daniel sambil memeluk jihoon erat
"jangan pernah tinggalin aku lagi ya. "kata daniel
daniel menangkup kedua pipi jihoon untuk mulai mendekatkan kedua wajah mereka, daniel mengulum pelan dan hangat bibir plum cherry kekasihnya, sesekali melumatinnya dengan pelan dan hangat. jihoon mengalungi tangannya ke leher kekasihnya.
tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang saat pintu terbuka
"andwee!!! dasar kurang ajar!!! "teriak hyunjin sambil mendorong daniel dan meninju pipi daniel dengan keras
"YAA!!! hwang hyunjin!!! apa yang kamu lakukan!!!"teriak jihoon kesel dan mendorong hyunjin menjauh dari daniel
daniel yang tersentak kaget hanya diam dan tidak membalas tinjuan dari hyunjin. jihoon yang melihat daniel tersungur di lantai langsung segera membantu daniel berdiri dan mengelap pelan sudut bibir daniel yang berdarah akibat tinjuan dari hyunjin yang cukup keras.
"hyungie, kamu tidak apa-apa kan? ayo sini aku bantu. "kata jihoon sambil memopong daniel berdiri
"kamu apa-apaan sih hyunjin, kenapa kamu memukul daniel hyung? "kesel jihoon
"jihoon hyung, kenapa kamu malah memarahi aku? aku kan melindungimu dari lelaki mesum ini. "kata hyunjin
"ada apa ini, kenapa ribut sekali. "kata chanyeol saat mendengar hal keributan di depan rumah nya
"YAA!! BERANINYA KAMU KEMARI!!! CARI MATI KAMU HAH!!! "teriak chanyeol saat melihat keberadaan daniel di rumahnya
chanyeol menarik jihoon menjauh dari daniel, chanyeol mencengkram kerah baju daniel dengan kuat, tanpa babibu chanyeol melayangkan beberapa tinjuan ke muka daniel berkali sampai daniel tersungkur untuk kedua kalinya. chanyeol tanpa henti terus meninju muka daniel walaupun daniel sudah tersungkur di bawah dengan lemas.
"andwe!!!! geumnhae hyung!!! jangan memukul daniel!!! "teriak jihoon frustasi
"diam hyung, biarkan lelaki itu mendapat pelajaran. "kata hyunjin sambil menahan kuat tubuh jihoon
"andwe, andwe!!! lepaskan aku hyunjin, aku mohon hiks" kata jihoon sambil menangis sekuat-kuatnya
"berani sekali kamu menampakkan wajahmu di depan aku, apa kurang cukup hah kamu membuat uri jihoon menangis karena ulah kamu yang berengsek, jangan pernah kamu deketin jihoon lagi jika kamu hanya mau menyakiti dirinya saja, mati saja KANG DANIEL SIALAN!!!!!"teriak chanyeol sambil terus melayangkan tinju bertubi2 di wajah daniel hingga wajahnya mulai lembab, biru dan berdarah.
"HENTIKAN!!! AKU BILANG HENTIKAN!!!! CHANYEOL KAMU BISA MEMBUNUHNYA!!!! " teriak sehun dan mencoba menarik dan menghentikan emosi chanyeol yang tak terkontrolkan
chanyeol makin berontak saat sehun terus menarik tangannya untuk menjauh dari daniel, chanyeol mendorong kuat sehun untuk melepaskan tangannya. untung saja sehun di tahan oleh kedua orang yang baru saja sampai di rumah jihoon.
"aw aw, sakithh perut aku sakit hiks. "teriak sehun sambil memegang perutnya
"woojin ah, tolong hentikan hyungmu itu, daniel bisa mati di buatnya, aw aw aw sakithh ahh. "kata sehun sambil mengenggam erat tangan woojin
"hyung, hentikan!!! sehun hyung kesakitan!!! "teriak woojin
chanyeol yang mendengar teriakkan sehun seketika tersadar dan segera menghampiri kekasihnya tersebut.
"sehunie, kamu kenapa sayang? kenapa ini? kenapa sehun bisa di sini? "heran chanyeol
"jangan tanya padaku hyung, untung saja sehun hyung tidak apa-apa, kenapa hyung mendorongnya begitu kuat? "tanya woojin kesel
chanyeol panik seketika dia tidak sadar telah menyakiti kekasih dan calon anaknya.
"sayang, maafin aku, aku tidak sengaja, maaf kan aku. mari aku antarkan kamu ke kamar. "kata chanyeol sambil memopong sehun
tapi sebelum sehun berada di pelukan chanyeol, sehun pingsan di pelukan woojin saat selesai mendengarkan perkataan kekasihnya. chanyeol yang melihat sehun tidak sadarkan diri langsung panik dan segera menggendong sehun ke dalam rumah.
"sehunie!!!"teriak chanyeol frustasi
chanyeol dengan sigap langsung menggendong sehun kedalam rumah dan segera memanggil dokter tersebut.
"lepasin aku hyunjin, aku ingin bersama daniel hyung hiks hiks. "berontak jihoon sambil terus menangis
"hei hei, ini ada apa sebenarnya? kenapa daniel hyung babak belur seperti itu? "tanya woojin heran
"woojin ah, tolong selamatkan daniel woojin aku mohon, hyunjin lepaskan aku hyunjin. aku mohon. "kata jihoon memelas
"jihoon? hyunjin? ada apa ini? "heran woojin saat melihat jihoon di tahan oleh hyunjin
"woojin hyung, tolong kamu urus manusia yang di bawah itu, aku mau membawa jihoon hyung ke dalam dulu. "kata hyunjin sambil menyeret jihoon pergi
"daniel ah danielll. lepasin aku hiks lepasin!!! "teriak jihoon frustasi
***
"ayo hyung sini aku bantu hyung berdiri. "kata woojin sambil memapah daniel berdiri dan mulai membawanya masuk ke dalam rumah jihoon
"hyung, tunggu sebentar di sini, aku akan mngobati lukamu hyung. "kata woojin setelah meletakkan daniel di sofa ruang tamu jihoon.
***
"masuk jihoon hyung!!! aku tidak ingin berbuat kasar padamu hyung, tolong jangan berontak terus. "kata hyunjin sedikit meninggikan nadanya
"aku tidak mau, mohon lepaskan aku hyunjin, biarkan aku menemui daniel hyung, jeballll "kata jihoon memelas dan terus mengeluarkan air matanya
"TIDAK!!! hyung masuklah ke kamar!!! aku sudah peringati hyung, tapi hyung masih saja membantah, mianhae aku terpaksa melakukan ini hyung. "kata hyunjin
hyunjin segera mengangkat jihoon dan segera melemparkan jihoon ke kasurnya dan segera mengunci pintu kamar jihoon segera.
TBC......
YOU ARE READING
My Enemy is My Beloved
Fanfic"pergi!!! aku sangat tidak ingin melihatmu di sini!!" "cih, kamu kira aku sangat ingin bertemu dengamu eoh?" "jauh-jauh dari hadapanku, atau aku akan membuat kamu malu!"