episode 12

496 51 31
                                    

orang tersebut langsung membekap mulut jihoon agar tidak ketahuan sama yang lain, sapu tangan yang di gunakan pencuri itu sudah di beri obat bius, sehingga jihoon akhirnya jatuh pingsan, dengan sigap si pencuri menggendong jihoon pergi.  seongwoo yang baru saja balik dari cafe tersebut kaget syok melihat jihoon tidak ada di tempat tadi. seongwoo terus menghubungi jihoon, tapi alhasil hanya sia2, jihoon tidak menjawab teleponnya. seongwoo semakin panik dan terus berteriak nama jihoon di area sekitar pantai tersebut.

"jihoon ah~ jihoon~ eoddiya???" teriak seongwoo histeris sambil mutar balik arah pantai

"ottokhe, apa yang harus aku lakukan? jihoon menghilang hiks.. apa jangan-jangan jihoon di culik sama penjahat? gak gak gak, aku gak boleh mikir yang aneh2. sebaiknya aku mencarinya lagi sebelum matahari terbenam. "kata seongwoo


sudah 1 jam seongwoo mengelilingi pantai untuk mencari sosok jihoon, tapi jihoon tak dapat di temukan di mana pun, hari sudah mulai gelap. seongwoo semakin stress dengan kehilangan jejak jihoon yang sedang asyik bermain di pantai tadi sore. seongwoo lelah dan terduduk di atas pasir2 pantai, dia mengambil kembali ponselnya dan menghubungi seseorang.


"niel ah~ hiks hiks hiks." kata seongwoo sambil terisak-isak karena tangisannya

"....."

"jihoon niel ah jihoon, hiks hiks hiks." kata seongwoo tidak jelas karena isakan tangisnya

"...."

"araseo, phalliwa.. hyung tidak kuat lagi. jebal" kata seongwoo memohon

akhirnya panggilan pun terputus, seongwoo kembali berjalan dan meneriaki nama jihoon sepanjang jalan.

****

at seoul, 19.00 KST

daniel sudah sampai di stasiun, dia segera membeli tiket keretanya. tak lama kemudian keretanya pun tiba. daniel masuk ke dalam kereta dan mencari tempat untuk duduk. daniel juga tanpa henti menghubungi ponsel jihoon, tapi tidak ada jawaban sama sekali, daniel mulai kesel dengan jihoon yang tidak kunjung angkat telponnya saat ini.

"aish, jinjja kemana dia? kenapa gak angkat telponnya!!! aku bisa gila ini!!!" gerutu daniel kesel

"jika aku ketemu sama dia, akan aku masukin lagi ke tong sampah yang kotor dan mejijikan itu!. "kata daniel sambil menyimpan kembali ponselnya

tak butuh waktu lama, akhirnya daniel tiba di busan pada pukul 20.00 KST. daniel segera turun dari kereta, dan mencoba mencari taxi di sekitar stasiun. daniel pun menaiki taxi tersebut dan segera menuju kearah yang di tuju seongwoo dan jihoon saat ini.

****

"hyung!!! apa yang terjadi?" tanya daniel saat melihat seongwoo sedang duduk di pasir dekat pantai. 

"niel ah, aku aku aku meninggalkan jihoon hiks.. da da dan a.. a.. aku tidak tahu dia kemana hiks. "kata seongwoo gugup dan terus menangis tanpa henti

"tenanglah hyung, kamu akan sakit bila terus begini. sebaiknya hyung istirahat dulu. "kata daniel sambil memeluk seongwoo erat

"aniya, aniya aku tidak peduli niel. kita harus menemukan jihoon, a.. aku tidak bisa memaafkan diriku bila jihoon kenapa-kenapa hiks. "kata seongwoo sambil membalas pelukan daniel dan terus menangis di pelukan daniel

"seongwoo hyung, tenanglah aku yakin jihoon akan baik-baik saja. sekarang biar aku antar hyung pulang dulu ya, nanti aku akan mencari jihoon sampai ketemu. "kata daniel sambil menyeka air mata seongwoo

seongwoo pun menyerah dan menuruti perkataan daniel, saat dia ingin berdiri tiba-tiba pandangan menjadi gelap dan dia tidak bisa merasakan apa pun lagi.

My Enemy is My BelovedWhere stories live. Discover now