Jihoon pun akhirnya selesai membersihkan dirinya, dia segera keluar dari kamarnya dan tak lupa mengambil tas sekolahnya. Daniel yang sedang sibuk dengan bekalnya tidak menyadari kalau jihoon sudah berada di belakangnya.
"Jihoon pasti akan senang, bila aku menyiapkan sarapan buat dia. Yah walau sebenarnya sudah di siapkan sama chanyeol hyung. " Kata daniel sambil tersenyum
Jihoon yang mendengar perkataan daniel hanya bisa tersenyum dari belakang, jihoon pun menghampiri daniel dengan memeluknya dari belakang.
"Gwenchan ah, meskipun bukan buatan kamu, aku sudah merasa sangat bahagia karena ada kamu sayang. " Kata jihoon sambil bersandar di punggung daniel
"Hoonie, kamu sudah selesai? Maaf ya aku belum bisa menyiapkan sarapan yang kamu inginkan. " Kata daniel sambil mengelus lengan jihoon yang melingkar di pinggang daniel
"Aniya, ini sudah cukup sayang. Kamu tidak perlu melakukan apapun, biarkan saja itu tugas chanyeol hyung. " Kata jihoon
"Araseo sayang, aku tetap akan menyiapkan sarapan buat kekasihku. " Kata daniel sambil membereskan bekalnya
"Nde, gomawo nielie" kata jihoon sambil melepaskan pelukannya dan menggandeng tangan daniel
***
"Jinyoung ah, kamu mendapat sms dari chanyeol hyung? "Tanya woojin heran" Nde, chanyeol hyung menyuruh kita untuk tidak usah menjemput jihoon. " Kata jinyoung
"Waeyo? Kenapa chanyeol hyung mengirim pesan seperti itu ya? Ada apa sama uri jihoonie? " Tanya woojin
" Molla, kita tanya saja kepada jihoon nanti, sepertinya dia akan sampai. Kamu mau? " Tanya jinyoung sambil menawari segelas ice coffe kepada woojin
" Wooo, ada hal apa ini? Tumben sekali kamu baik pagi-pagi? "Ledek woojin
"Mau apa tidak? Kalau tidak mau yasudah. "Kata jinyoung kesel sambil mengambil kembali ice coffenya
"Eits, gomawo jinyoung ah.. akan aku traktir lain kali. " Kata woojin sambil mengambil kembali ice coffenya
***
"Hoonie sayang, makanlah bekalnya, aku akan di marahin chanyeol hyung bila kamu tidak memakannya sebelum jam pelajaran. " Kata daniel"Shireo" kata jihoon ketus sambil memalingkan wajahnya
"Em? Waeyo hoonie? Kenapa kamu terlihat kesal sekali em? Tanya daniel sambil mengelus rambut jihoon
"Singkirkan tanganmu, aku tidak sudi kamu menyentuh rambutku. " Bentak jihoon
Daniel pun meminggirkan mobilnya terlebih dahulu agar tidak terjadi bencana yang tidak di inginkan.
"Hey love, lihat aku. Ada apa? Kenapa kamu sangat marah hm? Tanya daniel sambil memegang wajah jihoon
"Menyingkirlah, jangan menyentuh aku!!! " Kesel jihoon
" Aaa, kamu kesel gara-gara soal tadi hm? Tanya daniel penasaran
" Aniya, kenapa juga aku harus cemburu dengan cowok mungil tadi. "Ketus jihoon
Daniel tersenyum saat mendengar pengakuan kekasihnya itu. Begitu menggemaskan jihoon saat sedang di landa cemburu
"Wae wae? Apa yang lucu? Kamu nyebelin aku mau berangkat sendiri saja. " Kata jihoon sambil mau membuka knop pintu mobilnya
Tapi daniel duluan menahan tangannya, daniel melepaskan sabuk pengaman jihoon dan dirinya. Daniel mencoba menggendong kekasihnya ke pangkuannya.
"Aiguya hoonie, sini jangan marah dulu, dengarkan penjelasan aku eoh. Kata daniel sambil meletakkan jihoon kedalam pangkuannya
" Ih lepasin daniel, aku bukan anak kecil ih" berontak jihoon sambil memukul-mukul dada bidang kekasihnya
Daniel menahan tangan jihoon, dan menatapnya lebih dekat lagi, daniel meletakkan kedua tangan jihoon ke pundaknya, daniel mulai memeluk pinggang kekasihnya dengan lembut.
" Cuman kamu yang aku cinta, cuman kamu yang aku rindukan, cuman kamu yang aku pengen cium manja dan peluk. Tidak ada orang lain selain dirimu sayang. " Kata daniel
" Em, mianhae.. aku terlalu cemburu dengan hal kecil, a-a-aku.... " Kata jihoon
Sebelum jihoon menyelesaikan perkataanya, daniel sudah mendaratkan bibirnya ke bibir jihoon. Hangat nyaman dan sangat lembut daniel menikmati bibir kekasihnya.
***
"Sayang? Ada hal yang ingin aku katakan kepadamu. " Kata sehun"Waeyo? Ada apa? Kenapa kamu sangat gugup sayang. " Kata chanyeol sambil memegang tangan kekasihnya
" A-a-aku hamil." Kata sehun sambil menundukkan kepalanya
Seketika chanyeol menginjak rem dengan secepat kilat hingga membuat sehun hampir terbentur.
"Mwo? Apa yang kamu katakan? " Tanya chanyeol syok
" Mianhae chanyeol ah, aku tidak berani memberitahukan semuanya kepadamu. A-a-aku takut. " Kata sehun sambil menangis
"Uljima hunnie, kamu tidak perlu takut, aku akan menjaga dirimu dan anak kita, aku tidak akan meninggalkanmu sayang, aku sungguh mencintaimu. " Kata chanyeol sambil memeluk sehun erat
"Gomawo gomawo, aku bahagia sekali kamu ternyata tidak membenci kehamilanku ini. "Kata sehun masih dalam tangisannya
" Bicoso? Kenapa aku harus membenci buah hatiku? Aku sangat menginginkan semua ini sayang. Jangan pernah kamu berpikir hal aneh eoh. " Kata chanyeol sambil terus memeluk sehun erat dan sesekali mencium keningnya lembut
Tbc

YOU ARE READING
My Enemy is My Beloved
Fanfiction"pergi!!! aku sangat tidak ingin melihatmu di sini!!" "cih, kamu kira aku sangat ingin bertemu dengamu eoh?" "jauh-jauh dari hadapanku, atau aku akan membuat kamu malu!"