suasana kelas jihoon
" baik anak-anak, mohon harap tenang sejenak, ssaem ingin memberikan info bahwasan bakalan ada murid baru di kelas ini nantinya. kata guru tersebut
"whoooo"
"nuguya"?
"apakah lebih kiyowo dari jihoonie?"
begitulah isi pertanyaan para murid saat mendengar ada siswa baru
"jihoon ah, sebenarnya ada hubungan apa kamu sama daniel? "tanya woojin penasaran
"ah, sepertinya sebelumnya daniel sudah menjelaskannya kan? "kata jihoon usil
"yak, aku serius.. dan mohon jawab saja pertanyaannya. "kesel woojin
"haha, araseo.. mian woojinie, jadi aku sama daniel sudah resmi berpacaran. "kata jihoon
"mwoya??? jinjja? kok bisa? "heran woojin
"heh, kecilkan suaramu, jika terdengar semuanya bakalan ribet nanti. "kata jihoon sambil membekap mulut woojin
"wae? kenapa kamu sama dia? padahal ku kira awalnya kamu suka sama guanlin. "kata woojin heran
"molla, intinya aku sayang sama dia woojin ah. "kata jihoon
"berjanjilah padaku, jika dia menyakitimu lagi, aku tidak akan memaafkannya. araseo!! "tegas woojin
"araseo araseo, aku jamin dia tidak akan menyakitiku, dia akan menjaga aku selalu. gwenchan ah woojin. "kata jihoon sambil mengelus kepala woojin
***
"baiklah, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu. "kata sang guru
dan murid barunya pun masuk ke dalam kelas dengan langkah indahnya. semua pandangan tertuju ke arah murid baru tersebut.
"whooo, daebak dia begitu kiyowo."
"dia tidak kalah imutnya dengan jihoon."
"wah, aku ingin sekali mengebetnya. "
begitulah suara teriakan untuk murid baru tersebut, murid baru tersebut berdiri tegap dan tak lupa menampilkan seyuman manisnya.
"anyeonghaseyo, perkenalkan nama saya lee daehwi, kalian bisa memanggil aku daehwi. aku pindahan dari LA. mohon bantuannya chingguya. "kata daehwi sambil memebungkukkan badannya.
"whooo, daehwi-ya!!! kiyowo!!!. "teriak para seme
"lihatlah, dia begitu angkuh. "kata para uke
"baiklah daehwi, kamu bisa duduk di depan jihoon dan woojin. "kata sang guru
"khamsaminda ssaem. "kata daehwi sambil berjalan ke arah tempat duduknya
jihoon yang sedang asyik dengan ponselnya tidak menyadari apa yang telah terjadi, sedangkan woojin malah sibuk dengan kegiatan tidurnya.
saat daehwi sudah berada di depan jihoon, jihoon tersadar dan mencoba memperkenalkan dirinya kepada daehwi.
"annyeong, aku park jihoon, senang berkenalan denganmu daehwi ya. "kata jihoon sambil mengulurkan tangannya tanpa lupa menampilkan senyumannya.
"nee, annyeong jihoon-sshi. "balas daehwi sambil menjabat tangannya dan tersenyum
"jika butuh bantuan apa-apa, kamu bisa memberitahukan aku ataupun woojin ya. kenalkan ini sahabat kecil aku, park woojin. sebenarnya ada 1 lagi, cuman kita beda jurusan. yang satu lagi bernama bae jinyoung. nanti aku akan mengenalkanmu kepadanya. "kata jihoon panjang lebar
"eoh, annyeong woojin. gomawo jihoon ah. aku sangat senang dengan penyambutanmu. "kata daehwi
***
bel istirahat
"kajja kita ke kantin, aku sudah sangat lapar. "kata woojin sambil menarik tangan jihoon
"chakkhaman, ayo daehwi kita ke kantin. "kata jihoon sambil menarik tangan daehwi
"ah mian jihoon ah, kalian duluan saja ada seseorang yang harus aku temui terlebih dahulu. terima kasih atas ajakannya. "kata daehwi
"eoh? kamu mengenal seseorang di sekolah ini? "heran jihoon
"nde, aku ingin bertemu dengannya, sudah lama sekali aku tidak melihatnya, bogoshipeyo. "kata daehwi sambil senyum-senyum
"ommo, sepertinya seseorang itu sangat berarti untukmu ya, sampai kamu segitu bahagianya. "kata jihoon
"nde, dia orang yang paling berarti dan berharga selama ini. aku semakin ingin segera menemuinya. "kata daehwi
"yak!! kalian berdua mau ngobrol sampai kapan, mendingan ayo kita ke kantin dulu. mungkin saja orang yang mau kamu temui ada di kantin. "kata woojin sambil menarik tangan jihoon dan daehwi bersamaan
"yak! lepaskan woojin ah, sakit ih. lagian daehwi mau ketemu pujaan hatinya. ngapain juga kamu tarik ke kantin. "kata jihoon berontak
"sudahlah, aku capek mendengar bualan kalian, kita makan dulu. baru nanti kita bantu nyariin temenmu itu. "kata woojin kesal
jihoon semakin kesal melihat tingkah seenaknya woojin, daehwi hanya bisa tertawa dan mengikuti arahan jihoon dan woojin.
kantin
"jinyoung ah, mana yang lain? kenapa kamu sendiri? "tanya daniel heran
"eoh? daniel hyung? ah nde, mereka sedang dalam perjalanan kok. "kata jinyoung
"oh begitu, baiklah biar aku pesankan saja ya. kamu mau apa? "tanya daniel
"eoh? jinjja? kalau begitu tolong ambilkan menu makan siang hari ini saja ya hyung, aku tunggu di sini. "kata jinyoung sambil menyerahkan card nya
"nde, tunggulah aku akan segera kembali. "kata daniel sambil melangkah pergi
akhirnya jihoon woojin dan daehwi pun sampai ke kantin
"jinyoung ah, kenapa kamu masih duduk diam? tidak mengambil makanannya? "heran jihoon
"eoh? si gila itu yang membawakannya. "kata jinyoung
"mwo? berani sekali kamu memperbudakkan kekasihku!!!!"kesel jihoon
"hei tenanglah, mungkin dia sendiri yang menawarkannya. "kata woojin
"nde, betul kata woojin. jangan berpikiran negatif mulu jihoonie. "kata jinyoung
"araseo araseo, mian."kata jihoon
"hyung, nuguya? "tanya jinyoung penasaran saat melihat sosok orang di belakang
"eoh, kenalkan dia daehwi. murid baru di kelas kami. daehwi kenalkan dia jinyoung sahabat kita. seperti yang di ceritakan jihoon sebelumnya. "kata woojin
"ah, annyeong jinyoung-sshi. "kata daehwi sambil membungkukkan badannya
"ah, nde annyeong daehwiya. "kata jinyoung
jihoon woojin dan daehwi pun akhirnya duduk di tempat yang sama dengan jinyoung saat ini. sambil menunggu makanannya. mereka berbincang-bincang terlebih dahulu. daniel pun segera tiba di tempat mereka sambil membawakan makannnya.
"tadaaa, makanannya sudah datang. "kata daniel dengan ciri khas waitersnya sambil meletakkan makanannya di atas meja.
"daniel hyung? "kata daehwi kaget
"daehwi-ya? "kata daniel kaget dengan tatapan syoknya
jihoon,woojin dan jinyoung pun terlihat kebingungan dengan ekpresi keduanya.
tbc
YOU ARE READING
My Enemy is My Beloved
Fanfic"pergi!!! aku sangat tidak ingin melihatmu di sini!!" "cih, kamu kira aku sangat ingin bertemu dengamu eoh?" "jauh-jauh dari hadapanku, atau aku akan membuat kamu malu!"