[ Three ]

3.1K 281 23
                                    

Kinal Pov

Apa? Gadis ini sedang apa disini? Jangan bilang..

"Ini wakil lo. Jessica Veranda namanya. Gue harap lo berdua bisa kerja sama ya. Ini namanya Kinal. Santai aja sama dia, Jess." ujar Melody, memperkenalkan kami.

Oh jadi itu namanya.

Setahuku, anak kelas 10 tidak menjadi wakil. Malah anak kelas 11 yang biasanya menjadi wakil. Kenapa gadis ini dengan cepat bisa menjadi wakil? Astaga. Masa bodo. Buang-buang waktu mikirin gituan.

"Oke. Gue cabut ya, Mel." pamitku.

"Okay."

Aku pun berbalik arah. Mau pulang.

"Kak!" panggil gadis itu.

"Kenapa?" tanyaku.

"Umm.." dia tampak kebingungan.

"Kenapa?" tanyaku lagi.

"Kita bukannya harus kerja bareng?" tanyanya.

Wow, rajin banget. Baru dikasih tau, udah mau kerja. Benar-benar type aku banget.

"Mau sekarang? Ya udah. Di rumah aku mau?" tanyaku.

"Boleh?" tanyanya.

"Boleh lah. Kamu udah selesai kan sekolahnya?" tanyaku.

"Belom.. Masih 30 menit lagi baru boleh pulang." jawabnya.

Aku mengangguk paham. Lalu aku pergi meninggalkannya.

Aku pergi ke kantin, disana ada Aldi. Dia biasanya lagi makan pempek sebelum pulang.

"Hoi. Bagi." ujarku lalu menyambar pempeknya.

"Ish! Lo pesen aja lagi. Nanti gue yang bayar." gerutunya kesal.

"Gak mau. Enakan nyomot punya lo." jawabku.

"Haduuh, mana sih si Beby sama Shania? Gak ada mereka lo jadi recokin gue ya!?" tebak Aldi.

"Haha. Bener. Mereka langsung cabut tadi. Katanya mau nonton Jumanji." jawabku.

"Lah? Biasanya lo ikut." jawab Aldi.

"Iya. Tadinya gue juga mau ikut. Tapi Melody ngasih gue kerjaan. Jadinya gue gak jadi ikut." jawabku.

"Owh. Ya udah. Gue balik ya. Mak gue udah nungguin, dia minta ditemenin belanja. Lo sendiri gapapa kan?" tanya Aldi.

"Gapapa. Dah sana." usirku.

Aldi mengacak puncak rambutku, "Duluan yaa."

Aku hanya mengangguk. Kemudian memainkan ponselku, membuka Instagramku.

Kemudian aku melihat gadis itu lewat. Oh, dia udah pulang rupanya. Aku segera berlari menghampirinya.

"Eh, kak Kinal!" sapanya.

Kok aku seneng dia manggil namaku? Astaga, bahkan sekarang aku senang dengan hanya hal kecil yang ia lakukan.

"Ke rumah aku kan? Ayo." ujarku.

"Jadi tadi kakak nungguin aku? Uwaaa, so sweet." ujarnya dengan girang.

"Hmm." aku hanya berdehem.

Entah kenapa jika didekatnya, aku jadi kikuk dan pendiam.

"Wooooy!" seru Ayana dari jauh.

Aku tertawa dan menghampirinya, "Lo pulang sama siapa? Lo bawa sepeda lo kan?" tanyaku.

"Bawa. Lo udah gak sakit lagi kan bener? Gue gak nginep lagi ya. Soalnya banyak tugas. Dan gak bisa ngeLINE lo. Kuota gue abis lagi."

"Pake wi-fi lah. Gembel. Mau gue beliin pulsa gak?"

Beautiful DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang