Kinal Pov
Disinilah aku, harus menghadapi Ayana yang telah berubah menjadi si ganas Ayana. Padahal masih sangat pagi, tapi dia sudah ada di sekolah, tepatnya di dalam kelasku. Mungkin dia mau menerkamku..
"KINAAAL! LO KEMARIN KEMANAA?!! PARAH YA!! WAH GILA SIH LO EMANG YAA!!" serunya.
"Aduuuh, gue kemarin sakit perut! Maap maap. Gue traktir deh ya! Jangan marah, please!" ujarku memelas.
Ayana menghembus nafas kasar. Lalu pandangannya berubah seperti biasa. Makanan memang bisa merubah seseorang.
"Sekarang. Gue mau sarapan di kantin. Ayo!"
"Tapi abis gue traktir. Lo gak bakalan marahin gue lagi kan, Ay?"
"Gak. Udah cepet. Gue laper!"
"Iya iya. Ayo makan ya."
Kami akhirnya makan di kantin. Sebenarnya bukan kami. Hanya Ayana yang makan. Entah kenapa dia makannya jadi banyak! Benar-benar tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas. Dasar!
"Udah ih makannya! Nanti lo boker-boker pas pelajaran." ujarku.
"Masih mau spaghetti." jawabnya.
"Gilak! Udah ayo balik ke kelas." jawabku.
Akupun menyeret tangannya agar mengikutiku, dia sempat merengek-rengek minta spaghetti seperti anak kecil.
"Besok aja! Perut lo pagi-pagi kasian tau." ujarku.
"Yeayy!"
Akhirnya dia masuk ke kelasnya. Dan aku mengambil laptopnya untuk aku betul-in.
"Laptop Ayana lagi? Kenapa lagi?" tanya Beby.
"Biasa hang, wajarlah. Laptop jaman jebot." jawabku.
"Hahahah! Nanti gue bilangin! Oh iya, tadi Ve kelas. Nyariin lo. Terus gue bilang aja lagi di kantin sama Ayana." ujar Beby.
Gadis itu? Datang ke kelasku?
"Dia ngapain nyariin gue?"
"Katanya mau kasih apa gitu. Gue juga gak tau."
"Terus pas lo jawab gue lagi sama Ayana, muka dia gimana?"
"Muka dia kayak.. Kesel gitu. Sedih juga. Kayak ga seneng gitu deh pas denger lo sama Ayana."
"Serius lo???"
"Kalian udah pacaran belom sih?"
"Belom."
"Hah?! Belom?! Kok si Ve kayak gitu sikapnya? Dia kode itu, Nal. Lo gak peka apa gimana? Gas lah!"
Gas gimana? Argh!
"Gue takut kalo gue tembak dia.. Terus ternyata dia gak suka gue.. Terus nanti kita jadi jauhan. Gue takut. Gak mau ah." jawabku.
"Yaah, itu terserah lo sih. Semangat!" ujar Beby.
Tumben-tumbenan anak ini.
***
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Hari ini aku ada latihan basket. Latihan basket jadi diperketat karena akan ada lomba antar sekolah nanti.
Kami melakukan stretching lebih dulu sebelum coach datang.
Tak lama kemudian coach datang. Kami memulai latihan yang sebenarnya. Aku sempat ngakak karena Beby dimarahi habis-habisan karena memasuki bola ke dalam ringnya sendiri. Uwahahaha!
Lalu hari ini Naomi, Feni, Shania, bahkan Shani juga bermain dengan baik. Pasti nanti sekolah kami akan menang juara pertamanya!
Coach akhirnya memberikan kami waktu untuk beristirahat sebelum memulai games. Kulihat ada gadis itu dipinggir lapangan. Ia memanggilku untuk menghampirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dreams
FanfictionMencintai itu hal yang sangat menyenangkan! Akan lebih menyenangkan lagi jika orang yang kau cintai juga mencintaimu! Cover photo from: Instagram Jcvrnd19.