Kinal Pov
Aku merebahkan diriku diatas ranjangku. Argh, pikiranku jadi berkecamuk tentang kejadian kemarin.
Ugh!
Gadis itu benar-benar bisa membuatku gila. Lalu harus aku apakan perasaanku saat ini? Melupakannya? Gila! Tidak akan pernah bisa. Karena.. Aku sudah sangat menyukainya. Bahkan aku mencintainya.
Drrtt...
Ponselku bergetar.
JVeranda is calling.
Kenapa dia menelfon? Tidakkah dia tau? Aku sedang frustasi memikirkannya! Aku hanya membuang ponselku ke sembarang arah dan menutupi diriku dengan selimut lalu tidur.
***
Sore hari aku terbangun. Rasanya badanku pegal-pegal. Ingin remuk. Mungkin kecapekan karena kemarin.
Aku grasak grusuk mencari dimana ponselku. Ternyata ada di ujung kamar. Oh iya, tadi aku lempar ya. Oh, S8+ku yang malang. Untung tidak rusak.
Tok! Tok! Tok!
Astaga! Siapa sih? Gak tau apa ya pemilik rumah lagi stress?
Aku turun kebawah dan membukakan pintu. Oh, ternyata Beby.
"Napa?" tanyaku.
Lalu Beby menyelonong masuk.
"Ayok main PS! Gue gabut! Shania lagi pergi liburan ke Jogja. Ah sebel." gerutu Beby.
Aku hanya tertawa terbahak-bahak. Padahal tidak lucu sama sekali. Aku butuh hiburan juga.
Orang jaman sekarang biasanya bilang, aku lagi patah hati. Iya. Benar. Hatiku hancur setelah mendengar ucapan gadis itu kemarin.
Apakah aku tidak akan pernah bisa memanggil namanya?
Padahal aku berharap bisa memanggil namanya itu.
"Woi Nal! Buruan jangan bengong aje! Lo lagi kenapa sih? Galau ya lo?"
Aku berdehem lalu mengambil beberapa kaleng soda di kulkas dengan beberapa camilan juga. Lalu menghampiri Beby yang sudah stand by didepan televisi.
"Ho oh. Gadis itu bikin gue gila."
"Ve?"
"Iya."
"Kenapa? Kalian putus?"
"Haha. Boro-boro putus. Pacaran aja enggak! Aduh udahlah, gue galau banget. Dia ternyata lurus. Gak kayak gue, belok."
"Emang dia udah punya cowok?"
"Kemarin dia putus."
"Ya udah! Bagus dong berarti! Kan udah gak ada cowoknya, ya udah lo gebet aja."
"Tapikan itu tanda, kalo dia gak demen cewek. Dia demen cowok." jawabku mengelak ucapan Beby.
"Yah, lokan gak tau perasaan dia ke elo gimana. Dicoba dulu gak masalah kali, Nal."
Aku berfikir sejenak. Sebenarnya gak masalah juga sih. Tapi entah kenapa, aku sedikit kurang pede.
"Lo bukannya sering skinship sama dia?" tanya Beby.
"Bukan sering lagi. Kayaknya setiap saat gue sama dia, selalu skinship dah." jawabku. Mengingat, kami memang sering pegangan tangan, pelukan juga sering. Apalagi? Gendong-gendongan juga sering banget. Bahkan... Ciuman juga.
"Aduh aneh banget sih tuh orang. Dia php-in lo kali? Ah, udahlah lo coba jalanin dulu aja. Jangan lo jauhin dia. Awas lo, Nal!"
"Tapi.. Kalo gue tetep sama dia, bukannya nanti gue bakalan sakit hati?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dreams
FanfictionMencintai itu hal yang sangat menyenangkan! Akan lebih menyenangkan lagi jika orang yang kau cintai juga mencintaimu! Cover photo from: Instagram Jcvrnd19.