Kinal Pov
Aku duduk diatas karpet sambil menonton televisi. Gadis itu sedang mandi sekarang. Aku masih penasaran kenapa dia menangis. Apa penyebabnya?
Apa aku penyebabnya?
Huuuh, mana mungkin. Aku pasti hanya berkhayal.
"Kak Kinal!" serunya.
"Eh? Oh? Hah? Sorry-sorry. Kenapa?"
"Aku panggilin daritadi loh. Kenapa bengong?"
"Kamu kenapa nangis?"
"Aku nanya duluan.."
"Ya itu. Aku mikirin kamu. Kamu kenapa nangis, hmm? Cerita dong."
"Gak ah. Males. Aku udah gak sedih kok. Soalnya udah ada kakak disini."
Jawabannya itu berhasil membuatku tersipu malu. Astaga!
"Hmm.. Kakak udah mau tidur? Gimana kalo kita main game?" ajaknya.
"Game apa? Ayo." aku mengiyakan ajakannya.
"Truth or Dare. Gimana?"
"Hmm. Boleh."
Aku yakin pasti ada yang ingin dia tanyakan. Dan dia ingin aku melakukan sesuatu.. Tapi apa?
"Kita main batu gunting kertas dulu. Yang menang nanya yang kalah. Gitu ya?" usulnya.
"Hmm. Okay."
Kemudian gadis itu berdiri dan membuka kulkasnya. Wow, banyak sekali minuman kaleng beralkohol. Gadis ini sudah gila ya? Kemudian dia mengeluarkan semua minuman kalengnya. Kira-kira ada 8 botol lah.
"Banyak amat!!" seruku.
"Aku belom pernah minum kok. Ini aku beli emang mau minum sama kakak."
"Hah?"
"Tadinya malem ini aku mau ke rumah kakak sambil main soalnya besok kan libur, eh aku lupa. Untung kak Kinal kesini."
Tidak ada salahnya minum sekali-kali sih.
"Ooh. Hehe." jawabku.
"Ayo minum. Kita harus cheers sebelum minum." ajaknya.
Akupun minum sedikit dan dia langsung menghabiskan satu kaleng penuh.
"Kamu jangan minum banyak-banyak." ujarku.
"Gapapalah. Besok kan libur. Hehe." jawabnya sambil tersenyum.
Dan lagi, senyumnya seperti menghipnotisku.
Kamipun akhirnya memulai ronde pertama.
Dan aku menang.
"Jadi, kamu mau apa? Truth or Dare?" tanyaku.
"Huh! Truth."
Sebenarnya aku ingin bertanya, apakah dia menyukaiku apa tidak.. Tapi... Itu sedikit aneh bukan?
"Aku bingung mau nanya apa. Kamu seneng gak temenan sama aku?"
"Seneng dong! Seneng banget malah."
Aku tersenyum tanpa diperintahkan. Aku senang mendengar jawabannya.
Kami memulai ronde kedua.
Kali ini gadis itu yang menang. Dan aku memilih Dare saja. Karena aku tidak bisa menebak apa yang ingin dia tanyakan.
"Huh, kak Kinal. Aku udah mabok kayaknya." ujarnya dengan terbata-bata. Matanya mulai sayu.
Kemudian dia hampir terjatuh ke lantai. Aku langsung berdiri ke arahnya dan menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Astaga, aku sudah bilang jangan minum banyak-banyak. Tapi dia malah minum 4 kaleng. Akibatnya gini kan!

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dreams
Fiksyen PeminatMencintai itu hal yang sangat menyenangkan! Akan lebih menyenangkan lagi jika orang yang kau cintai juga mencintaimu! Cover photo from: Instagram Jcvrnd19.