[ Twenty Three ]

1.7K 165 12
                                    

Kinal Pov

Kami duduk beralaskan tikar. Wajah kami tampak berseri-seri setelah istirahat satu jam.

"Kita mau ngapain nih?!" tanya Shania.

"Tidur lagi aja lah. Hoaaaam!" ujar Ayana.

"Heh dudul! Kalo disini buat tidur mah mending di rumah aja!" sahut Shani sambil menjitak kepala Ayana.

"Ish! KDRT!" seru Ayana.

"Uwahahaha!" kami tertawa melihat mereka bertengkar karena hal sepele.

Aku dan Beby baru selesai mengupas kulit jagung dan membersihkan ubi dan singkong. Untuk nanti kami bakar.

"Uwaaa! Udah wangi aja padahal belom apa-apa." ujar Ve.

"Bawel." jawabku.

"Ya udah! Huh! Bau!" serunya.

"Uuunch! Iya-iya bercanda, jangan ngambek." ujarku, sambil mengelus-elus poninya.

Kami hanya ngobrol-ngobrol sambil makan jagung bakar, dan lain-lain. Setelah itu kami juga sempat ingin bermain petak umpet, tapi gak jadi karena pada takut! Payah..

"Ngantuk! Hooooaam!" kata Shania, lalu dia nguap gede banget.

"Ish, ditutup woy! Nanti lalet masuk semua ke dalem mulut kamu." ujar Beby sambil membekap mulut Shania.

"Mmhh! Iya-iya!" seru Shania.

"Ya udah yak, gue sama Shania bobo dulu." kata Beby.

Kami mengangguk. Lalu mereka berdua langsung masuk ke dalam tenda. Tau deh bobo beneran apa enak-enakan dulu.

"Kalo lo? Belom ngantuk?" tanyaku.

"Udah sih. Yuk tidur, Shan!" ajak Ayana pada Shani tentunya.

Ve mendekat ke arahku, aku langsung menggenggam tangannya lalu memasukkannya kedalam kantong jaketku. Kemudian kepala Ve menyadar di bahuku.

"Aku.. sayang kamu, Nal."

"Aku juga. Maaf ya, aku suka bikin kamu khawatir dan cemburu."

"Gapapa. Aku gak marah. Tapi kesel, iya."

"Ehehe! Kamu belom mau tidur? Tidur yuk! Aku ngantuk banget sumpah."

"Iya-iya. Ayo tidur." jawabnya.

Kamipun masuk ke dalam tenda setelah menambahkan ranting-ranting kedalam api unggun. Biar awet!

"Good night, princess!" kataku.

"Good night juga, kesayangan." jawabnya sambil tersenyum sangat manis.

***

Keesokan harinya, setelah bersih-bersih, kami pun pulang ke Jakarta. Setelah mengantar Shani dan Ayana pulang ke rumahnya, juga Beby dan Shania, kamipun pulang lebih dulu ke kosan Ve.

"Kamu mau langsung pulang?"

"Iyap. Tapi, cium dulu dong. Nanti aku kangen." kataku.

Ve terkekeh pelan.

Cup.

Akhirnya dia mencium pipiku, ciuman darinya sangat membuat jantungku berdebar-debar. Rasanya ingin keluar dari tubuhku!

"Hati-hati bawa mobilnya. Nanti mobilnya lecet." katanya.

"Iya bawel."

Akupun pulang ke rumahku. Padahal masih kangen sama dia.

***

Pagi ini aku bangun kesiangan! Aduuuh! Aku langsung loncat dari kasurku dan segera bersih-bersih. Lalu mengambil tas dan jaketku sembari mengecheck ponselku.

Beautiful DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang