Kinal Pov
Kejadian ini...
"Ma.. Maaf! Maaf banget. Aduh, basah. Maaf banget! Maaf banget tadi aku buru-buru. Aduh." ujarnya gelagapan.
Kenapa dia sangat panik suaranya? Seolah-olah aku sudah menerkamnya. Padahal aku hanya diam loh.
Aku menoleh, tapi mataku berhenti saat menatap matanya. Tatapan gadis ini seolah mengunci tatapanku. Dia.. Dia yang tadi malam kulihat di mimpiku.. Benar dia! Kejadian dimimpi sama persis seperti sekarang.
Aku sedikit melihat seragamku, tidak terlalu basah juga. Aku tersenyum dengan lembut padanya.
Eit! Kenapa aku harus tersenyum?
Dan gila!!
Dia membalas senyumanku dengan.. manis. Sumpah gak bohong, dia cantik kalau tersenyum seperti itu. Astaga. Aku... Aku kenapa jadi salah tingkah begini saat melihat senyumnya? Aduh!
"Kamu minum sprite pagi-pagi buta begini?" tanyaku, karena botol sprite yang ia pegang agak mengganggu pemandanganku di pagi hari.
Orang aneh mana yang minum sprite di pagi hari? Aneh sekali.
"I.. Iya.. Hehe." jawabnya agak gugup.
Kenapa dia gugup begitu? Ada yang salah denganku? Apa aku menyeramkan? Ada yang aneh denganku? Hah!? Kenapa aku jadi berfikir banyak hal? Masa bodo kalau dia berfikir aneh tentangku.
Dia melihatku dari atas sampai bawah lalu berkomentar, "Eh? Kamu juga sekolah di sekolah yang sama sama aku ternyata. Seragam kita sama." setelah itu dia tertawa pelan lalu lanjut berbicara, "Sepertinya kita ditakdirkan untuk berteman baik."
"Eh?" hanya itu reaksiku. Memangnya aku harus bereaksi seperti apa?
Kemudian dia menunduk lemah, lalu bersiap untuk jalan meninggalkanku. Mungkin dia kecewa dengan reaksiku yang tadi.
"Mau bareng?" tanyaku. Hya! Mulut sialan! Minta izin dulu kalau mau bicara!
"Emang boleh?" tanyanya.
Kalau gak boleh, aku gak ngajak. Bodoh.
Aku menaiki sepedaku lalu sedikit menyusulnya karena tadi dia sudah jalan lebih dulu, "Naik."
"Uwaaa, makasih ya." ujarnya. Ah sialll, aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia ada dibelakangku. Pasti dia sedang tersenyum lucu dengan wajah imutnya itu.
Tangannya memegang kemejaku, tidak memeluk, hanya memegang, mungkin dia takut jatuh. Entah kenapa aku senang..
Aku mengayuh sepedaku dengan kecepatan agak tinggi karena peserta MOS sebenarnya masuk lebih cepat daripada anak kelas 11 dan 12. Aku tidak ingin gadis ini dihukum. Eh tunggu dulu.... Kenapa aku harus peduli padanya?
Saat sampai, aku langsung menuju ke arah parkiran sepeda.
"Makasih yaa. Oh iya, kamu kok gak dikepang? Gak bisa kepang ya? Mau aku kepangin? Aku kepangin ya, kan kita harus dikepang. Nanti kamu dihukum loh." tanyanya setelah dia turun dari sepedaku. Dia bertanya karena menganggap aku juga peserta MOS?
"Aku kelas 12. Jadi gak perlu dikepang." jawabku. Karena memang sepertinya dia tidak tau bahwa aku kakak kelasnya.
Dia menampilkan ekspresi sangat, eh bukan. Dia shock. Dia bahkan sempat menganga. Lucu sekali. Pipinya yang chubby semakin terlihat. Ah, gadis ini kenapa lucu sekali sih? Astaga. Berfikir apa sih aku daritadi?? Sepertinya semakin ngaco saja! Ugh!!
"Ma.. Maaf kak. Maaf.. Aku gak tau.. Maaf kak!" ujarnya, sama seperti ketika ia minta maaf tadi. Berulang-ulang.
"Gapapa. Lagipula aku kan emang gak kasih tau. Udah sana masuk, nanti kamu dihukum loh." ujarku, dengan kalimat akhir mengikutinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dreams
FanficMencintai itu hal yang sangat menyenangkan! Akan lebih menyenangkan lagi jika orang yang kau cintai juga mencintaimu! Cover photo from: Instagram Jcvrnd19.