prolog

4K 254 4
                                    

Disebuah rumah, seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung memakai setelah kemeja yang lengkap dengan jas dan dasi yang sudah teronggok sejak 1 jam lalu di pinggir ranjangnya. Ia melihat ke depan, ke arah cermin besar yang terpatri di lemar 6x4 meter itu, memperlihatkan dirinya yang terlihat gagah, meski dia bukan seorang pria. Ia menghela napasnya kasar, ketika ia akan melilitkan lipatan terakhir dari dasinya. Tampak wajahnya yang mengerut tanda usianya yang sudah mulai menua.

Di luar, lewat jendela yang berada di kamarnya, ia melihat jika hari ini acara sakral akan di temani oleh guyuran sang langit. Ia berjalan ke arah jendela berar itu, duduk di tepi jendela yang memang terpahat kursi buatan ketika ia dan seseorang membaca novel dan menghabiskan hari bersama. pikirannya melayang-layang ke masa-masa yang lalu. harusnya hari ini adalah hari bahagianya karena bisa bersama dengan seseorang yang ia cintai di sebuah altar pernikahan yang mereka impikan, tapi hujan menghancurkan segala. Menghancurkan moodnya yang bahagia.

“tok tok tok” suara ketuka pintu terdengar, bersamaan dengan sura handle pintu yang di geser

“ceklek” seseorang wanita dengan gaun putih dan mahkota bunga yang menghiasi kepalanya muncul.

“nah si bege! Masih disini! Gak tahu apa yang lain udah nunggu di bawah sejak 2 jam yang lalu!! lu mandi atau gali wc sih nal” dengusnya kesal
Seseorang yang dipanggil ‘nal’ itu menoleh ke wanita yag baru saja mendumel, memarahinya. Ah sudah biasa ia di omeli oleh salah satu dari 6 sahabatnya itu.

Kinal tersenyum renyah, menanggapi sahabatnya itu yang sekarang menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan memberinya tatapan tajam, meskipun kinal tahu kalo sahabatnya itu tak cocok memberinya tampang tajam namun mirip seperti kartun angry bird.

“iya je, maaf. Kan gue baru aja bangun dan mandi, ya sabar napa! Kan acaranya jam 9. Ini kan baru jam 7. Masih mending aku bangun kan” ucap kinal enteng dan ia mengambil jas yang masih berada di tepi ranjangnya.

Jeje mendelik kesal, dan berjalan menuju kinal, tangannya terjulur ke arah teling wanita yang sudah ia anggap saudaranya sendiri.

“auuuuhh je, kok lu jewer gue sih? Salah gue apa coba!” kinal memegang telinganya yang sudah merah akibat jeweran jeje.

“masih nanya salah lu apa? Dasar si oon! Lu mau apa pengantin badaimu nunggu elu kelamaan?! Ayo cepat” ia menarik tangan kinal, dan menuju ke arah bawah dimana 4 teman yang lain sudah menunggu di sana, tapi baru beberapa langkah kinal berhenti. 

“kenapa lo? Udah ahh, cepetan. Udah telat nih, mau bidadari lo marah apa?”

“bentar je bentar, sabar kenapa. Kayaknya ada yang ketinggala deh. Elu duluan aja, gue mau ngecheck dulu ke kamar” jeje hanya mendengus kesal dan melengos meninggalkan kinal sendiri.

Sedangkan kinal ia membuka pintu kamarnya kembali, mengambil dompetnya yang ternyata tertinggal di buffet di samping pintu masuk kamarnya, mata kinal menatap pinggir buffet yang berisi foto-fotonya dengan sahabat-sahabatnya, dan satu foto dari banyaknya pigura itu menarik matanya. satu pigura yang berada paling depan dari pigura-pigura lainnya yang mengabadikan moment dua orang yang sedang bercanda ria disebuah taman, dengan salah satu wanita berambut sebahu sedang duduk dipangkuan seorang wanita juga, yang memiliki wajah yang cantik, tidak bahkan bisa dikatakan seperti bidadari.

Foto itu terlihat diabadikan secara tidak sengaja (candid). Dan melihat foto itu, kinal tersenyum lebar, pikirannya melayang ke masa yang tidak pernah bisa ia putar kembali, guyuran hujan membuat kilasan balik Masa 8 tahun yang lalu semakin memenuhi memorinya.

*ps : untuk next update itu full kinal dan author point of view (pov), untuk veranda pov itu kumungkinan kecil jarang sekali. terima kasih silahkan voment dan mohon bantuannya. update ketika weekend, jika weekday up berarti sidang free kuliah.

ours love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang