semakin manja dan pengakuan

2.4K 210 43
                                    

ada banyak cara yang aku lakukan untuk menghindar dari perasaanku padamu, hingga aku menjauhimu namun sikapmu membuatku selalu tak bisa melakukan hal itu, padahal aku tahu rasa ini selalu salah dari awal.

-kinal

vvvvvvv

kinal mendelik, bahkan korneanya hampir jatuh ketika mendengar kabar yang di ucapkan nabilah

"jangan bercanda yang loe bil! gue tahu loe mau gue sama ve baikan, tapi gak gini juga. asal bikin gosip yang gak bener!" kinal seakan masih belum percaya, namun jujur dadanya sedikit bergemuruh

"bang, yakin ogut gak boong. yang tadi jerit-jerit itu kak ve, dia kesurupan. kak melody juga udah nenangin tapi nihil bang, dia kesurupan sambil manggil nama loe mulu!"

kinal diam, memang tadi ia sedikit familiar dengan jeritan orang kesurupan di luar, tapi tak pernah pikirannya melayang bahwa orang tersebut adalah bidadarinya

"kalo loe gak percaya kenapa loe gak nengokin aja? mastiin kalo memang itu bukan veranda?" jeje menantang kinal

kinal melirik jeje "memang dimana mereka berdua!" kinal terpancing juga

"gue belum tahu pasti, soalnya tadi salah satu senat yang minta gue buat manggil loe, dia bilang ve sama melody itu ada di sekitar batu karang! tapi batu karang kan agak banyak" ucap jeje

dan sedetik berlalu, kinal tanpa menunggu jeje dan nabilah segera berlari meninggalkan pendopo, berlari kencang hingga tempat dimana jeje katakan.

tepat disana, ada lebih dari lima orang yang berdiri salah satunya daniel, senior yang dulu menggodanya saat mos.

"kinal! akhirnya loe datang juga, gue gak tahu gimana biar dia berhenti ngeraung-ngeraung gak jelas. juru kunci pantai juga udah gue panggil, katanya sih setannya udah keluar tapi masih aja dia njerit nama loe!" cerocos daniel tapi pandangan kinal tertuju pada gadis yang sedang dipeluk melody dan nurul, panitia makrab.

"gue gak tahu yah, masalah kalian itu apa. tapi coba selesain masalah kalian dengan kepala dingin, tadi juru kuncinya bilang dia terlalu berpikir macam-macam sampai pikirannya buntu dan kosong, jadi setan gampang banget masuknya" ucap bayu, teman daniel

kinal masih di posisi yang sama. meski ia tak menatap kelima orang didepannya namun ia masih bisa mendengar

"nih, samperin sana. tapi lepas dulu syal yang ada di kepala loe, ini pantai gak boleh pakai syal warna hijau" ucap desy sambil menepuk bahu kinal

kinal mengangguk dan melepas syal di kepala, kakinya secara perlahan melangkah ke melody dan veranda. sedikit demi sedikit ia bisa mendengar tangisan ve memangil namanya, tepat saat kakinya tinggal satu langkah. satu senior yang sedang menenangkan ve menoleh ke belakang, ia tersenyum dan berlalu. meningglakan ketiganya untuk berbicara.

kinal duduk disamping ve, dimana tempat nurul tinggalkan. ve seakan belum menyadari bahwa disebelahnya adalah kinal.

"nal?" orang pertama yang sadar bahwa kinal disamping veranda adalah melody. melody tersenyum, terdengar suara lega di mulutnya saat ia melihat kinal

kinal tersenyum simpul, kemudian duduk didepan veranda yang berucap maaf dan maaf, terlihat matanya sembab, pandanganya kosong. veranda terlihat berantakan, rambutnya awut-awutan. meski kinal menyentuh kepala ve untuk menatap si gadis namun tatapan ve tak ada disana.

"ve?" kinal menepuk pipi ve pelan

namun tak ada sautan dari bidadarinya, ve masih diposisi yang sama

"veranda?"

hening!

"jessica veranda?"

kembali hening, hanya debur ombak yang menghantam tebing karang  menjawab panggilan kinal untuk veranda.

ours love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang