"Aku suka hujan, karena lewat guyuran Tuhan itu aku mengingat semua tentangmu, semua tentang kita dan apa yang telat kita lewati. Bahkan harum wangimu kadang tercium ketika hujan sudah reda, dan ketika aku sedang jauh darimu, lewat hujan pula aku menitipkan rasa rinduku padamu, berharap ia menyampaikan padamu seorang"
-kinal
Vvvvv
"mhhhmm" veranda mendesah disela ciuman panasnya dengan kinal. Lampu kamarnha sudah di matikan. Entah sudah berapa kali ia di cumbu oleh bibir lamis pacarnya itu, ini adalah hari ketiga dimana kinal menginap di rumahnya, dan selama itu bibirnya sudah puluhan di kecup, dibelit lidah serta bibir kekasihnya, ia hanya diam sesekali ikut mengulum. Berhari-hari melakukan itu, instingnya menjadi lebih tajam akan hal ini.
Tangan kinal sudah memborbardir kedua belahan dada veranda, bahkan sudah tidak ada pembungkus gunung yang ia namai sindoro dan sumbing itu. Sumbing di kanan dan sindoro di kiri. Entah sudah berapa banyak tato yang ia buat disana dengan lidah dan bibir mesumnya.
"Ahhhh, nay-yyyyy pelannnnn-pelannn" kepala veranda bergerak ke kanan dan ke kiri, terlalu menikmati permainan yang diberikan kinal.
Bibir tipis nan lihay kinal bergerak dari leher menuju kebawah, mengecup setiap inci tubuh molek pacarnya itu hingga sampai di lubang pusar veranda, ia menjilat dan mengecup pelan. Tangannya kemudian membuka celana piyama veranda, dan menekan cd ve yang sudah basah sekali akibat akitifas yang ia lakukan. Kinal semakin turun, ia mengecup celana dalam ve dan menjilatnya. Merasakan fenom vanila dari sana.
Veranda hanya bisa melenguh ketika kinal melakukan itu, kedua tangannya mencengkram sprei kasurnya. Menikmati kenikmatan yang baru ia rasakan seumur hidupnya "nay, terus nay. A-kkkkkkku m-mmmau pipis nay"
"Pipis untukku ve" disela jilatan mautnya pada lubang veranda, tanpa membuka cdnya hanya menjilat lewat belahan cd itu
"Punyaku berkedut, nay"
"Biarkan ve, sebentar lagi kamu akan merasakan surga dunia yang aku berikan untukmu, hanya untukmu" lidahnya kembali melakukan hal yang membaut veranda mendesah namanya, desahan itu semakin membuat libidonya naik ke ubun-ubun
"N-nayyy aku pipissssss" tubuh molek veranda bergetar, disertai tarikan panjang pelepasan klimaks pertama kali yang ia dapatkan. Tubuhnya lemas seketika, dadanya naik turun.
Kinal membuka celana dalam kekasihnya pelan, veranda hanya pasrah dengan kelakukan mesum kekasihnya itu.
Lewat remangan bulan dari sela jendela kamar, kinal dapat menangkap surga dunia paling indah milik kekasihnya itu terpampang jelas dihadapannya. Bulu-bulu setinggi dua mili meter memenuhi lubang senggama veranda, bagai hutan lenuh mesteri yang sanggup membuat semua orang terbuai akan keindahan pemilikannya. Bahkan kinal sudah terbuai karena itu.
"Nay, jangan di buka dan diliatin aku malu" veranda menutup miss v-nya karena malu dengan tangan kanan, napasnya masih teresenggal-senggal namun ia sudah sedikit sadar setelah pelepasannya tadi
Kinal mengambil alih tangan veranda, dan mengecupnya pelan "jangan malu sayang, aku akan kasih yang lebih enak lagi"
Kinal mengecup seluruh jari-jari veranda pelan, setelahnya mengambil alih miss v didepannya, cairan cinta veranda masih saja keluar, ia mengecup miss v kekasihnya pelan sekali, lalu membersihkan semua cairan yang ia buat tadi.
"Ahhhh, nayyy. Enak banget nayyy. Sungguh, aku gak boong" lagi-lagi mulut wanita polos itu mengucap nama orang yang sedang mengulum vaginanya
"Nayyy" veranda merasakan lidah lihat kinal masuk lebih dalam ke lubang senggamanya, bahkan ia merasakan tangan kiri kinal menekan-nekan biji kacang pada vaginanya
![](https://img.wattpad.com/cover/132605041-288-k885945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ours love story
Fanfictentang dua orang yang berbeda watak. yang dipertemukan dengan cara yang berbeda, dari kebencian diawal jumpa, hingga berujung rasa ingin memiliki. tentang venal, hujan, merelakan, pengorbanan, pilihan sulit, persahabatan, luka, serta cinta yang tid...