kita memang berbeda, kamu yang pendiam, aku yang pecicilan, bahkan agama kita juga berbeda dan sifat kita bertolak belakang, namun semua berbedaan itu yang membuat cintaku padamu semakin sempurna.-kinal
vvv
note : untuk informasi saja, mungkin agak sedikit bosan karena chap ini 8000 kata, dan banyak terdapat pembahasan agama. saya hanya menulis apa yang saya tulis, semua cast dan dialog murni milik author, jika kalian merasa tidak terima atau tidak suka dengan cerita ini. silahkan tinggalkan lapak jelek saya. author tidak menyudutkan banyak pihak hanya saya menuliskan pikiran yang ada dihati. maafkan kesalahan ketik dan sebagainya. terima kasih sudah mensupport cerita ini.
welll, happy reading everyone!!
vvvvv
suara adzan subuh berkumandang keras, mengusik dua orang yang masih mencari kehangatan lewat pelukan mereka. ve terbangun lebih dulu, apalagi ketika mendengar dengkuran halus dari bibir kinal tepat di telinganya.
masih dengan posisi memeluk kinal, ve mengadahkan pandangannya. satu tangannya menyanggah pipi. menilik lebih jauh wajah kinal, mulut kinal sedikit terbuka dengan kepala mengadah ke langit-langit kamar. desiran halus seperti orang berdengkur terdengar samar-samar, satu tangan kinal terlentang ke arahnya. ia yakin perempuan itu merelakan lengannya sebagai bantal kepalanya semalam suntuk. sedangkan tangan kirinya berada di dekat kepala.
ve hanya bisa terkekeh melihat cara kinal terlelap. namun untuk pertama kalianya, ia bisa tidur dengan nyaman dan bangun secerah ini dimalam hujan penuh petir berkat pelukan hangat kinal yang meredakan ketakutannya.
dengan jahil ia menekan hidung kinal. membuat kinal seperti kehabisan napas, satu tanganya lagi sibuk untuk mengambil foto kinal.
kinal tergagap, napasnya tercekik atas perlakukan jahil ve. dengan terpaksa ia membuka mata dan menahan tangan veranda untuk menghentikan aksi jahilnya.
"jahil amat sih ve, gue masih ngantuk tahu" ia membalikan tubuhnya, membelakangi veranda, namun ve menggoyang-goyangkan tubuh kinal.
"ihh bangun tahu, udah jam 5. subuhan sana! sekalian jalan-jalan, lihat sunrise di sawah deket komplek! jangan ngebo mulu napa nal!"
"masih ngantuk ve!" kinal menutup kedua matanya dengan lengan kirinya. namun ve segera mencegahnya, ia malah mencubit beberapa bagian tubuh kinal. meminta kinal untuk mengakhiri leyeh-lenyehnya.
"ahhh, ahhh ve. sakit ihhhhh!" protesnya, namun ia masih berbaring di ranjang.
"bangun gak! kalau enggak aku gigit seluruh tubuh kamu!"
kinal bergeming ditempat, masih diposisi yang sama.
"satu"
"bentar lagi ve"
"dua"
"lima menit lagi, sumpah gue bangun"
"tig..."
"iya iya, ini gue udah bangun! puas! dasar tukang maksa" dengan pasrah kinal bangun, terlihat kedua matanya belum sempurna terbuka.
"biarin, dari pada tukang ngebo!" ve berdiri, mengambil ikat rambut dan mengikat rambutnya asal. ia terlihat mengambil cardigan abu-abu tergantung rapi di cantelan dekat pintu. ia melirik kembali kinal yang akan berbaring kembali di kasur.
ia medelik kesal "sekali lagi kamu tidur, aku beneran gigit semua bagian tubuhmu ya nal!" kinal yang mendengar nada sungguh-sungguh ve langsung matanya terbuka sempurna, reflek ia bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ours love story
Fiksi Penggemartentang dua orang yang berbeda watak. yang dipertemukan dengan cara yang berbeda, dari kebencian diawal jumpa, hingga berujung rasa ingin memiliki. tentang venal, hujan, merelakan, pengorbanan, pilihan sulit, persahabatan, luka, serta cinta yang tid...