Bagian 3

11.6K 1K 11
                                    

(namakamu) mendengus, kenapa hari ini sial sekali, ia terlambat bangun, sampai di sekolah gerbang sudah di tutup rapat.

"Ah sial pake telat segala, gini nih gara-gara insomnia." Gerutu (namakamu).

Semalam (namakamu) memang tidak bisa tidur, ia selalu teringat perlakuan manis Iqbaal yang menyebabkan ia tidak bisa tidur dengan tenang.

Sekarang (namakamu) tengah berdiri di lapangan, seorang diri di temani teriknya matahari membuat keringat nya bercucuran.

"Ck harus berapa lama lagi." Gerutu (namakamu) sesekali ia melirik arloji yang berada di pergelangan tangannya, berharap waktu di percepat sedikit.

(namakamu) terdiam, kerongkongan nya sangat kering, pagi tadi ia tak sempat sarapan atau minum sedikit pun.

"IQBAAL BERDIRI DISITU SEKARANG JUGA" Teriak pak Broto lantang.

Teriakan pak broto membuyarkan lamunan (namakamu), pupil mata nya membulat, mendengar nama Iqbaal di sebut pak Broto membuat ia pusing.

"Yaelah si bapak, engga usah teriak juga kali, saya ga budek pak." Ujar Iqbaal dengan wajah datarnya.

Pak Broto mengusap dada nya perlahan, selama ini pak Broto sudah sangat bersabar dengan kelakuan nakal Iqbaal.

"Berdiri sampai jam istirahat berbunyi." Jelas pak Broto.

Setelah itu pak Broto meninggalkan dua murid yang sedang di hukum tengah lapangan utama sekolah ini.

15 menit kemudian....

Kring.

Bel istirahat pun berbunyi, Iqbaal maupun (namakamu) bernapas lega, akhirnya hukuman mereka selesai.

Iqbaal dan (namakamu) duduk di pinggir lapangan, rasa lelah menghampiri mereka berdua. Akhirnya mereka berniat untuk istirahat sejenak disini.

"Kamu kenapa di hukum?" Tanya Iqbaal.

(namakamu) terdiam, apa yang harus ia jawab, tidak mungkin ia menjawab alasan yang sebenarnya.

"Kesiangan kak." Ujar (namakamu) dengan cengiran khas nya. Iqbaal hanya terkekeh melihat cengiran gadis polos di sebelahnya.

"Kalau kakak kenapa di hukum?" Tanya (namakamu).

Iqbaal terdiam, tak lama ia cengengesan ga jelas.

"Saya ngerjain pak Broto (nam..)." Ujar Iqbaal dengan cengirannya.

Pupil mata (namakamu) membulat. Iqbaal mengerjai pak Broto guru yang terkenal killer seantereo sekolah, tak habis pikir Iqbaal senekat itu.

"Kok nekat banget kak ngerjain pak Broto? Pak Broto kan galak kak."

Iqbaal hanya terkekeh kecil, mengerjai guru adalah kebiasaannya, baginya itu adalah hal yang mampu membuat ia bahagia walaupun hanya sesaat.

"Iseng aja abisan bosen sih engga ada kerjaan."

(namakamu) hanya mengangguk mengerti, tak sadarkah mereka, mereka menjadi bahan tontonan murid lain, lebih tepatnya gadis-gadis penggemar Iqbaal.

'itu bebeb gue sama siapa anjir'

'ale gue astaga sama siapa dia'

'ahh Iqbaal ketawa lucu banget'

'ah alig dunia ku teralihkan gara-gara cogan'

'buseh dah aing mau jadi cewe nyaa mami'

'etdah die sape dah'

'ayang bebku sama siapa ih'

Badboy [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang