13 tahun keemudian...
Seorang pria itu sedang sibuk dengan beberapa berkasnya, kepalanya sudah sangat lelah, namun ia harus segera menyelesaikannya.
"Permisi pak ini ada berkas yang harus di tandatangani."
Pria itu menoleh lalu mengangguk mengerti, jarinya mulai bergerak untuk menandatangani berkas itu.
Ckleks.
Keduanya menoleh kearah ambang pintu, disana ada seorang anak laki-laki.
"Loh Arka, sini masuk."
Pria itu tersenyum manis, rasa capeknya hilang saat melihat putranya itu. Sementara seketarisnya hanya menatap mereka dengan wajah bingungnya.
"Yah ayo pulang, kata ayah hari ini ada acara sama bunda."
Pria itu mengangguk mengerti, lalu mulai beranjak untuk pergi bersama putranya.
Sampai dimobil, pria itu langsung menjalankan mobilnya, mereka berencana akan pergi ke suatu tempat.
"Ayo yah itu bunda sama Adira."
Pria itu mengangguk lalu tersenyum manis, hari ini adalah hari pentingnya, hari dimana ia akan merayakan ulangtahun pernikahannya bersama sang istri.
"Iya Arka ayo kesana."
"Ayahhh."
Adira berlari dan langsung saja memeluk pria yang di panggil Ayah itu.
"Putri ayah kok manja yaa?"
Adira hanya memproutkan bibirnya, sementara Arkana terkekeh kecil melihat adik kecilnya itu.
"Ayah nakal kaya bang Kana."
Pria itu terkekeh kecil lalu menciumi putrinya dengan gemas, menurutnya Adira adalah anak yang menggemaskan sama persis dengan ibunya.
"Loh baal baru dateng kamu?"
Pria itu, Iqbaal Dhiafakhri, Adira dan Arkana adalah buah hatinya, mereka tumbuh menjadi anak yang sholeh juga sholehah berkat didikannya dengan sang istri, (namakamu).
"Kamu cantik banget sayangg."
(namakamu) tersenyum manis lalu mengangguk mengiyakan perkataan Iqbaal, suaminya.
"Kamu juga selalu tampan, Iqqi."
Keduanya tersenyum manis, lalu terkekeh bersama, tanpa sadar kedua anaknya itu tersenyum menyaksikan kedua orangtuanya yang sedang berbahagia ini.
"Ayo kesana yah bun, Dira mau ke oma Rike."
Mereka mengangguk lalu menghampiri sanak saudara yang telah berkumpul di gedung yang telah Iqbaal persiapkan.
"Assalamualaikum bunda."
Bunda rike menoleh, disana ada Iqbaal, (namakamu) dan kedua anaknya, dengan perasaan bahagia Rike langsung memeluk erat putranya, memang Iqbaal selalu sibuk dengan perusahaannya, (namakamu) juga sama, jadinya mereka jarang sekali bermain kerumah orangtuanya masing-masing.
"Anak bunda udah gede, jarang main kerumah, bunda sama ayah kesepian ale."
Iqbaal tersenyum tipis lalu memeluk ibundanya, ibu yang selalu ada untuknya, yang selama ini selalu mendoakannya.
"Maafin ale bunda, ale terlalu sibuk di kantor, waktu untuk keluarga ale pun kurang bunda, untungnya cucu-cucu bunda sama mantu pada mengerti."
Bunda tersenyum mengerti, anaknya sejak dulu memang selalu sibuk, jarang ada waktu bersama keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy [1]
FanfictionKamu ; Laki-laki nakal suka bertengkar, tapi kamu mampu membuatku jatuh hanya karena tingkah konyol juga sederhanamu. Bisaku mencintaimu - Ini cerita pertama aku, maaf masih amatir dan berantakan:))