Pagi ini (namakamu) sudah siap untuk pergi ke bandara, mengantarkan kekasihnya, ia tiba-tiba merasakan pipi nya memanas, mengingat Iqbaal kini menjadi kekasihnya lagi.
Namun ia masih sangat berat untuk berpisah dengan kekasihnya apalagi dengan kurun waktu yang lama.
"(nam..) ngelamun aja gamau turun? Ibu mau liat calon mantu ibu, ayo ah."
Pipi (namakamu) merona saat ibu nya berkata seperti itu.
"Ah ibu apa si, yaudah ayo turun."
(namakamu) dan ibu nya pun melangkah masuk.
"Sebelah mana ya dek?"
(namakamu) menggelengkan kepalanya, pertanda ia juga tidak tahu Iqbaal sebelah mana.
"(namakamu)."
(namakamu) menoleh ke arah barat, ah rupanya Iqbaal di sebelah sana.
"Ayo (nam..) Iqbaal udah manggil kamu."
(namakamu) pun menghampiri Iqbaal, disana Iqbaal hanya memberikan senyuman manisnya, sesekali menyeruput minuman yang ia pegang.
(namakamu) pun ikut tersenyum, walaupun hati nya masih sangat berat untuk di tinggal Iqbaal selama 4 tahun kedepan.
"Yang mau ga?"
(namakamu) hanya menggeleng pertanda ia tidak menginginkannya, tidak lama (namakamu) menyerahkan paperbag bawaannya untuk Iqbaal.
"Buat kamu, buka di pesawat ya."
Iqbaal mengangguk lalu tersenyum manis, ah rasanya ia tidak ingin meninggalkan kekasihnya ini.
"Baal aku gamau kamu pergi."
Iqbaal yang mendengar perkataan (namakamu) hanya bisa diam, ia pun sama namun mau bagaimana lagi, ini sudah jalannya.
"Maafin aku (nam..) kalo kamu engga kuat kamu bisa bilang sekarang, aku engga maksain."
(namakamu) terdiam, ia merasa egois untuk saat ini, ia tidak ingin kecewa lagi, hubungan jarak jauh bukan hal yang mudah, apalagi mereka melakukannya dengan waktu yang lama.
"Aku takut kamu ngerusak kepercayaan aku qi."
Iqbaal tersenyum tipis, ia berjanji tidak akan menyakiti gadis ini lagi.
"Percaya sama aku, aku akan jaga kepecayaan kamu juga hatiku."
(namakamu) mengangguk mengerti, ia harap hubungannya berjalan sesuai ekspetasi nya saat ini.
"Udah ya jangan sedih lagi, nanti cantik nya ilang."
(namakamu) memproutkan bibirnya saat Iqbaal berkata seperti itu.
"Ihh."
"Ekhemm."
Iqbaal menoleh kebelakang, ia hanya memberikan cengiran khas nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy [1]
FanfictionKamu ; Laki-laki nakal suka bertengkar, tapi kamu mampu membuatku jatuh hanya karena tingkah konyol juga sederhanamu. Bisaku mencintaimu - Ini cerita pertama aku, maaf masih amatir dan berantakan:))