Bagian 6

9K 889 18
                                    

Pagi ini Iqbaal terbangun dengan silaunya matahari, memang semalam ia tidur di atap. Tempat kesukaannya saat sedih.

Iqbaal melirik arloji yang bertengger di pergelangan tangannya, jam menunjukan pukul 06.30, pupil mata Iqbaal membulat, 30 menit lagi pagar sekolah akan ditutup.

"Bolos aja dah bodo." Gerutu Iqbaal.

Sementara (namakamu), ia tidak melihat Iqbaal hari ini, apakah pemuda itu telat atau bagaimana?Entahlah.

"Kak Iqbaal kemana ya?" Gumam (namakamu).

Arra yang melihat sahabatnya itu hanya menyerit bingung.

"Kenapa lu anjir? Eling masih pagi."

(namakamu) hanya mendengus.

"Belegug maneh." Dengus (namakamu).

Arra terkekeh melihat ekspresi yang di tunjukkan (namakamu). Tiba-tiba saja ponsel (namakamu) berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Tring.

From : Iqbaal.

Pagi kamu, kamu si pemilik senyum kesukaan saya, hari ini saya tidak masuk, jangan rindu ya, berat hehe, kamu engga usah khawatir saya baik-baik saja, apalagi dengan adanya kamu, semua akan selalu baik, kalau ada apa-apa telepon saya ya.

Alis (namakamu) menyerit, Iqbaal tidak masuk, apa alasannya? Jari-jari (namakamu) menari dengan indah di keyboard ponsel miliknya.

To : Iqbaal.

Kakak kenapa? Ada masalah apa sampe engga masuk sekolah? Kak, kakak bener gapapa?

Send.

(namakamu) mendesah frustasi, Iqbaal tidak masuk, memang Iqbaal sering bolos namun jika tidak masuk pasti dia punya alasan tersendiri.

"Engga di bales lagi." Gerutu (namakamu).

Tring.

From : Iqbaal.

Sudah saya bilang, saya gapapa, kamu engga usah khawatir, fokus saja sama belajar kamu, nanti pulang sekolah saya jemput kamu deh, sebagai bukti kalau saya gapapa.

(namakamu) tersenyum manis, Iqbaal laki-laki manis nan sederhana di zaman nya, laki-laki unik yang memiliki seribu cara untuk menghibur nya, Iqbaal memang tidak hebat, namun bagi (namakamu) dia adalah laki-laki sederhana yang bisa membuat (namakamu) tersenyum bahagia juga khawatir di waktu bersamaan.

"Kalau boleh jujur, kamu adalah laki-laki yang aku sayang setelah ayah, kamu tahu? Kamu adalah laki-laki sederhana namun mampu membuatku jatuh hati. Iya aku (namakamu) si gadis kaku mengaku bahwa aku telah mencintaimu, boleh aku bilang aku bahagia berada di sisimu, sederhana nya kamu adalah alasan di balik bahagia juga lukaku, kak aku rindu." Batin (namakamu).

(namakamu) tersadar dari lamunanya saat Arra tiba-tiba menepuk bahu sebelah kanannya.

"Bengong ae si kutil tapir, bae-bae kesambet." Celetuk Arra.

"Anjir omongan lu ya ra."

Arra hanya terkekeh, (namakamu) berniat untuk membalas pesan Iqbaal yang tertunda tadi.

To : Iqbaal.

Engga usah kak, aku percaya kok:) syukur kalo kakak gapapa, kalo ada apa-apa, aku siap jadi pendengar kakak, bahkan menjadi tempat sandaran kakak.

Send.

(namakamu) tersenyun membaca pesan yang ia kirim untuk Iqbaal.

Tring.

Badboy [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang