Bagian 17

4.7K 479 14
                                    

Disini saatnya hubungan kita di uji, bisa kah kita melewati ujian ini, bertahan atau pergi?

___________________________

Sore ini (namakamu) sedang merasakan kebosanan, akhirnya ia memilih untuk pergi ketaman komplek rumahnya.

Sesampainya disana, banyak sekali pedagang kaki lima, pasangan sejoli yang membuat jomblo mungkin saja meringis.

(namakamu) menghampiri pedangan harumanis, permen kapas kesukaannya sejak kecil.

"Manis kaya Iqqi, eh."

(namakamu) tertawa kecil saat mengingat moment kebersamaan nya bersama Iqbaal, mereka selalu bersama hingga terciptalah rasa takut kehilangan.

Tawa (namakamu) terhenti saat ia melihat kekasihnya sedang berdua bersama seorang gadis bule keturunan Amerika mungkin.

Hatinya mencelos saat perempuan itu tersenyum senang lalu memeluk Iqbaal kekasihnya.

"Iqbaal thanks for helping."

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk.

"No problem, if need help can you can contact me."

Gadis itu tersenyum manis saat Iqbaal berkata seperti itu, dengan cepat ia mengangguk mantap.

"Iqbaal do you have a girlfriend?"

Iqbaal tertawa kecil lalu mengangguk mantap.

"Yes I have, she is my darling girl, I am happy to have her, she is also my weakness so far."

Senyuman manis yang tertampang di wajah gadis itu perlahan memudar saat mendengar Iqbaal sudah memiliki kekasih hati.

"Who is your lover's name?"

Iqbaal dengan semangat menjawab pertanyaan gadis ini.

"(namakamu) Aleena,
she is my world."

(namakamu) tersenyum lega saat Iqbaal berkata seperti itu, setidaknya Iqbaal masih mengingatnya ketika ia bersama gadis lain atau bahkan temannya.

"Iqqi."

Suara lembut itu membuyarkan lamunan Iqbaal, ia terkejut saat melihat gadisnya disini.

"Iqqi dia siapa?"

Iqbaal tersenyum manis dengan tenang ia menjawab.

"Dia Mikaela, dia gadis yang aku bantu, dia baru di Indonesia."

(namakamu) mengangguk mengerti saat Iqbaal berkata seperti itu.

"Hallo my name is (namakamu) Aleena, you can call me (namakamu)."

(namakamu) tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Hello my name is Mikaela, you can call me Mika, you Iqbaal girlfriend?"

(namakamu) terkejut saat Mika bertanya seperti itu.

"Yes, but how do you know?"

"Iqbaal. he told me, you are his dear girl, you are his world."

(namakamu) tersenyum malu saat mika berkata seperti itu.

"Ekhem."
"Aku dikacangin nih."

(namakamu) terkekeh saat melihat wajah Iqbaal saat ini, lucu sangat lucu menurutnya.

"Dih ngambek."

Iqbaal tersenyum saat gadisnya tertawa karenanya, ada rasa bahagia di hatinya saat melihat gadisnya tertawa karenanya.

"Mika I go home first, keep yourself good, if anything contact me, see u next time."

Mika tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Thanks you so much Iqbaal, see u too."

(namakamu) dan Iqbaal berjalan bersama, namun langkah nya terhenti saat (namakamu) teringat akan permen kapasnya itu.

"Iqqi permen kapas aku ketinggalan."

Iqbaal tertawa kecil saat (namakamu) berkata seperti itu.

"Gemes, yaudah tunggu sini aku beliin lagi."

Iqbaal berjalan menuju tukang permen kapas yang tidak jauh dari kursi taman yang ia tempati.

"Bang beli satu."

Iqbaal mengulurkan tangannya bermaksud untuk membayar permen kapasnya.

"Makasih bang."

Iqbaal kembali dengan membawa permen kapas di tangannya, dengan cepat (namakamu) merebutnya lalu memakannya dengan gemas.

Iqbaal yang melihat itu hanya tertawa kecil, gadis nya selalu bisa membuat hal sederhana namun bermakna.

Dengan jahil Iqbaal memfoto (namakamu).

Cekrek.

Iqbaal terkekeh kecil melihat bagaimana rakusnya gadisnya itu, dengan pipi gembul juga sisa permen kapas yang menempel disekitar bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iqbaal terkekeh kecil melihat bagaimana rakusnya gadisnya itu, dengan pipi gembul juga sisa permen kapas yang menempel disekitar bibirnya.

"Pelan-pelan dong, tuh liat berantakan gitu."

Iqbaal mengelap permukaan bibir (namakamu) dengan pelan, perlakuan Iqbaal tentu membuat hati (namakamu) menghangat.

"Makasih Iqqi."

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Iqqi sebenarnya aku punya firasat buruk tentang kamu."

Hampir saja Iqbaal tersedak, pasalnya (namakamu) berbicara seperti itu saat Iqbaal sedang minum.

"Firasat apa?"

(namakamu) menghela napas kasar lalu menunduk.

"Kalau aku bakalan kehilangan kamu, entah kenapa aku merasakan itu, perasaan aku dari tadi engga enak, aku takut."

Iqbaal terdiam lalu membawa (namakamu) kedekapannya.

"Sayang dengerin aku, apapun yang terjadi kamu harus percaya sama aku, kalau aku akan selalu mencintai kamu, duniaku juga semestaku, kamu engga usah takut, merpati tau kemana ia harus pulang, begitupun cinta."

(namakamu) terdiam, rasa takut masih mendominasi perasaannya.

"Aku takut."

Iqbaal menghela nafas kasar lalu mengecup kepala (namakamu).

"Percaya aku disini, selalu mencintaimu, duniaku."

_____________________

Hallo up kembali, semakin garing dan pendek juga wkwk.

Semoga suka ya, jangan lupa vote dan komentarnya.

Badboy [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang