Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini, karena pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini ~
______________________________
Sudah satu jam Iqbaal menemani (namakamu) di uks ini, dengan rasa bersalah ia terus menggenggam tangan dingin gadisnya ini.
"Engh."
Mata Iqbaal berbinar melihat gadisnya sudah sadar dari pingsannya.
"(nam..) maaf, maaf dan maaf."
(namakamu) terdiam, hati kembali merasakan sakit saat ia mengingat perlakuan Iqbaal itu.
"Maafin aku, aku bisa jelasin semuanya."
(namakamu) tetap diam enggan untuk bersuara sedikitpun, ia tidak ingin nenambah luka lagi di hatinya.
"Aku hanya berteman sama dia, engga ada apa-apa, dia baru di Indonesia, belum ada teman, mangkanya aku bantu dia, dia temen kamu juga."
(namakamu) hanya menghela nafas kasar nya, ia bingung harus bagaimana.
"Tapi engga gini caranya, kamu lupain aku, kamu engga ngabarin aku, gimana aku bisa berpikir positif, kalau kamu kaya gini."
Iqbaal terdiam, (namakamu) benar, bahkan Iqbaal melupakan gadisnya saat bersama Mika.
"Aku engga ngelarang kamu berteman sama siapapun, aku ngasih kamu waktu untuk berpikir, aku kira kamu akan gunain waktu itu dengan benar, ternyata aku salah, bahkan kamu terlihat biasa aja saat aku minta break, beda sama aku, aku terluka."
Iqbaal terdiam, (namakamu) salah jika berpikir seperti itu.
"Kamu salah kalo kamu berpikir gitu (nam..) bahkan aku jauh lebih terluka, kamu begini karena aku, karena kebodohan aku, aku bodoh udah ngelukain kebahagiaan aku, yaitu kamu, aku minta maaf, aku janji engga akan gini lagi."
(namakamu) terdiam memikirkan perihal ini, ia tidak mau jatuh untuk kedua kalinya.
"Kasih aku waktu."
Iqbaal mengangguk mengerti, ia tidak akan memaksakan, tapi ia akan tetap mempertahankan hubungannya.
"Kamu makan dulu, baru minum obat."
(namakamu) hanya mengangguk menuruti perintah Iqbaal.
"Makan ya, aku suapin."
Iqbaal mulai menyuapi (namakamu) dengan bubur ayam yang ia beli tadi.
"Iqbaal i'm looking for you, it turns out you're here."
Iqbaal terkesiap, Mika tiba-tiba saja datang lalu berkata seperti itu.
"Hey (namakamu), are you okey?"
(namakamu) hanya tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Im okey mika, dont worry."
Mata Iqbaal terus saja menatap gadisnya, wajah pucatnya tidak mengurangi kecantikannya.
"Minum obatnya."
Iqbaal memberikan beberapa butir obat dengan air putihnya, dengan segera (namakamu) langsung meminumnya.
"Makasih."
••••
Malam ini (namakamu) sedang berada di balkon kamarnya, memori tentang kebersamaannya dengan Iqbaal berputar jelas di pikirannya saat ini.
"Kamu tahu, kamu adalah rumahku, sejauh apapun aku pergi, aku akan tetap kembali."
(namakamu) hanya bisa memandang album itu, album berisi kenangan indah yang ia ukir bersama Iqbaal, kekasihnya.
Albumnya memang terlihat biasa saja, namun di dalamnya terdapat beberapa foto yang ia ambil bersama Iqbaal.
"Aku begini karena aku takut kehilangan kamu, kamu adalah kelemahanku kak, maaf jika caraku mencintamu salah." Gumam (namakamu).
Sementara Iqbaal sedari tadi ia terus memikirkan perihal (namakamu), hatinya tidak tenang, ada rasa gelisah di hatinya.
"Gue harus kesana, iyaa."
Dengan cekatan Iqbaal menarik jaket denim belel kesayangannya, setelah itu mengambil kunci motor itu.
Iqbaal terdiam menatap rumah megah di hadapannya, rumah gadisnya, (namakamu). Dengan berani ia pun mulai memasuki rumah tersebut.
Tok tok.
"Sebentar" teriak si pemilik rumah.
Ckleks.
"Iqqi?"
Iqbaal yang tadinya membelakangi pintu rumah gadisnya, seketika mematung saat ia mendengar suara lembut gadisnya.
"(nam..) aku rindu, maaf."
(namakamu) hanya tersenyum tipis, hati memang selalu benar, ia pun sama, merindukan Iqbaal.
"Sebentar."
Iqbaal pergi ke arah motornya, untuk mengambil sesuatu, lalu kembali dengan membawa benda yang ia letakkan di belakang punggungnya itu.
"Buat kamu."
(namakamu) terdiam saat ia melihat Iqbaal menyerahkan apa yang ia bawa.
"Maafin aku semesta, aku ingin kita kembali, aku rindu kamu, duniaku."
(namakamu) tersenyum lalu mengambil barang yang Iqbaal kasih.
"Aku juga rindu kamu Iqqi."
"Maaf jika caraku mencintaimu itu salah, aku begini karena aku takut kehilangamu."Iqbaal menggelengkan kepalanya, disini murni salahnya, bukan salah gadisnya.
"Aku yang salah bukan kamu, aku ngerti, dan yang harus kamu tau, aku juga takut kehilangan kamu."
(namakamu) tersenyum lalu mengangguk mantap.
"Maafin aku semesta, aku tau kamu kecewa, aku pastikan ini terakhir kalinya aku buat kamu kecewa, untuk seterusnya tidak akan lagi, semesta aku mencintaimu, duniaku."
_________________________
Hello up kembali, sorry for late update, daku sedang banyak kerjaan gais wkwk, jangan lupa vote dan komentar, makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy [1]
FanfictionKamu ; Laki-laki nakal suka bertengkar, tapi kamu mampu membuatku jatuh hanya karena tingkah konyol juga sederhanamu. Bisaku mencintaimu - Ini cerita pertama aku, maaf masih amatir dan berantakan:))