"Maafin gue cantik?"
Deg.
Wajah Lyn seketika memerah karna malu. Dan ia pun langsung salting sendiri.
"Ap.. apaan sih?" kata Lyn terbata bata menutupi malu
"Kenapa? Lo suruh gue buat minta maaf kan? Dan gue udah minta maaf?" ucap Dev menyahut "kenapa muka lo merah? Lo blushing?"
Lyn memegangi pipinya yang terasa memanas karena menahan malu. Tak ingin berlama lama disitu Lyn menarik tangan Clara untuk keluar dari kelas.
"Ikut gue!" ajak Lyn pada Clara sambil menarik tangannya
"Ih paan sih lo Lyn?" berontak Clara
"Cepet. Kita ke kantin lagi gue laper!" elak Lyn
Clara pun hanya pasrah tangannya ditarik-tarik oleh Lyn.
Clara adalah sosok yang sabar dan dewasa apalagi soal menghadapi Lyn. Dia butuh kesabaran extra untuk menghadapi gadis yang satu itu. Bukan hanya karena sifat Lyn yang aneh dan kekanak-kanakan tapi juga sifat Lyn yang tingkat emosinya yang masih kurang stabil atau bisa dikatakan masih suka berubah-ubah tidak jelas.
Clara adalah sahabt Lyn dari kecil dan sudah seperti kakak Lyn sendiri karna dia adalah satu-satunya sosok yang dapat mengerti perasaan Lyn setelah kakaknya."Ih Lyn sakit tau lepasin ih!. Gue bisa jalan sendiri!" berontak Clara sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Lyn.
Lyn melepaskan genggaman tangannya.
"Lo kenapa sih Lyn? "tanya Clara yang bingung karna sikap Lyn
"Raa gue laper udah ah hayuu atuh ke kantin!" ucap Lyn berbohong
"La gimana sih lo tadi katanya mau bersihin baju dikelas? "jawab Clara lalu ia menangkap manik-manik kebohongan dimata Lyn. Ia memicingkan matanya "hemm jangan-jangan lo ge-" Lyn memotong perkataan Clara
"Ih apaan sih? hayuu atuh!. Teteh mah suka begitu sama neng. Kadie atuh teteh cepetan!"ucap Lyn sok imut
"Idih sok imut lo pake embel-embel neng lagi hahahaa." tawa Clara pecah melihat Lyn dengan songongnya berkata-kata sunda.
"Hehe" Lyn memasang 'puppy face' nya dengan mata yang di kedip-kedipkan .
"Dih jijik gue!" Clara memasang ekspresi jijik namun masih diiringi dengan gelak tawanya.
***
Teng...Teng... TengBel pulang berbunyi.
Lyn dan Clara keluar kelas sambil mengobrol dengan teman-teman mereka yang lain.
"Dah Van Nay gue sama Clara duluan yah?" kata Lyn kepada kedua sahabatnya sambil melambaikan tangannya.
Mereka adalah Vannia Agatha dan Kanaya Alvina dua orang gadis yang juga termasuk sahabat Lyn dan Clara. Mereka adalah empat sejoli yang sangat akrab dan selalu bersama.
Namun Lyn lebih dekat dengan Clara karena rumah mereka yang bersebelahan dan sudah berteman sejak kecil hingga Clara sudah dianggap seperti keluarga Lyn sendiri.
"Daah."balas Vannia dan Naya bersamaan sambil membalas lambaian tangan Lyn dan Clara.
"Yuk ah Lyn buruan pulang!"-Clara
"Yuk!"-Lyn
***
Sesampainya dirumah.Lyn turun dari mobil dan menekan bel masuk rumahnya
Ting tong.. Ting tong
Terlihat seorang wanita paruh baya terlihat membukakan pintu dan menampakan dirinya diambang pintu sambil mengembangkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH (HIATUS)
Teen Fiction[Warning! Cerita ini tidak didasari atas cerita lain. Dihimbau untuk tidak berhenti membaca sebelum sepenuhnya membaca. (Biasakan membaca author note)] "Kau tahu menantimu adalah hal terindah yang pernah kulakukan. Dan kamu adalah apa yang selalu ak...