"Maaf jika aku tak pernah menghiraukan rasamu dan terus buatmu tersiksa akan diriku,"
- Edelyn Celmira Nathalie -Setelah kejadian itu, kejadian yang membuat seorang gadis mengetahui semua kebenaran dari seorang Devano Arga Alvaro, gadis yang bernama Edelyn Celmira Nathalie sangat merasa bersalah dan tak menyangka bahwa Dev benar-benar mencintainya, dan sejak saat itu Lyn selalu berpikir, apa yang disukai dari seorang Devano kepadanya? Bukankah dia hanyalah seorang gadis biasa sama seperti yang lain dan tak memiliki kelebihan apapun? Entahlah hanya Devano yang tahu.
Dan tentang Rafael?
Lyn sudah melupakan semua kejadian yang menimpanya satu minggu lalu walau kadang Lyn terus merasa kesal saat mengingat atau tak sengaja melihat hal yang berkaitan dengan seorang Rafael Shawn Trainor.
Ya, Lyn sudah boleh pulang dan keadaannya sudah mulai membaik, dan hari sabtu kemarin tepatnya ia sudah bisa pulang. Dan hari minggu ini? Hari minggu ini ia hanya duduk manis dirumah seraya menunggu jikalau ada yang ingin mengajaknya keluar, mungkin sekedar jalan-jalan atau menenangkan pikiran. Namun sayangnya tak ada satupun yang ingin mengajaknya keluar hari ini, kecuali Bunda nya sendiri yang mengajaknya ke butik milik Bunda nya.
"Katanya bosan, ya udah ayo kita pergi ke butik aja. Di kawasan butik Bunda ada toko buku sama ada banyak cafe lho, beneran nih gak mau?" Tawar Almira.
"Beneran ada toko buku kan? Yaudah deh Elyn ngikut!" Seru Lyn bersemangat saat mendengar kata 'toko buku'.
***
Sesampainya di butik milik Almira, Lyn turun dan mengikuti Almira ke dalam butiknya. Disana terdapat banyak baju-baju mulai dari yang simple sampai yang mewah luar biasa. Ini memang bukan pertama kalinya Lyn pergi ke butik Almira tetapi setiap kali kesana ia sangat takjub dan ingin mengambil salah satu koleksi baju Bunda nya.
"Bunda, Elyn mau yang ini!" Ucap Lyn antusias sembari menunjuk gaun berwarna pastel bermotif bunga yang menarik hatinya.
"Ambil aja sayang," jawab Almira.
"Makasih Bundaa," tukas Lyn.
Setelah Lyn puas karena diperbolehkan untuk mengambil salah satu koleksi baju Almira, Lyn duduk di sofa panjang yang berada di ruangan Almira seraya menyenderkan punggungnya disana. Kemudian Lyn membuka ponselnya untuk sekedar menghilangkan bosan.
Lama kelamaan Lyn merasa sangat bosan nan jenuh dengan situasi ini, situasi dimana Bunda nya sibuk bekerja sedangkan dirinya hanya duduk dan hanya bermain ponsel saja.
"Bun, Elyn mau ke toko buku aja deh, bosen disini." Seru Lyn pada Almira.
"Oke," balas Almira.
"Uangnya? Hehehe" ucap Lyn nyengir.
"Nih 200 ribu, ntar kalo kurang ngomong ke Bunda ya sayang, Bunda mau lanjut kerja dulu. Hati-hati ya itu toko buku nya deket kok, kamu jalan kaki aja!" Sahut Almira yang dibalas dengan satu anggukan Lyn lalu kemudian beranjak pergi ke toko buku dekat sana.
***
"Dev, ayolah ini dikit lagi gue mau menang masa lo mau kabur gitu aja sih!" Kesal Kevin pada Dev yang kini tengah bersiap untuk pergi.
"Main aja sendiri!" Ketus Dev, "Capek gue! main ludo kalah mulu, lo enak menang berkali-kali. Lah gue? Udah main sendiri aja sana! Gue mau ke toko buku mau beli komik buat ngilangin galau," sambung Dev.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH (HIATUS)
Teen Fiction[Warning! Cerita ini tidak didasari atas cerita lain. Dihimbau untuk tidak berhenti membaca sebelum sepenuhnya membaca. (Biasakan membaca author note)] "Kau tahu menantimu adalah hal terindah yang pernah kulakukan. Dan kamu adalah apa yang selalu ak...