Budayakan membaca author note 😊
Happy reading<3Dev menutup matanya seraya kedua tangannya memijat kepalanya yang saat ini tengah diguyur air hangat dari shower kamar mandinya. Ini adalah salah satu caranya untuk menghilangkan setres.
Kini ia sudah merasa sedikit lega karena sudah membuat pengakuan lagi pada gadis yang ia cintai. Siapa lagi jika bukan Edelyn Celmira Nathalie. Gadis yang membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama.
"Untuk jatuh cinta ke kamu aja aku cuma butuh waktu satu detik, gak adil rasanya kalo melupakanmu butuh waktu berjuta-juta detik." Gumam Dev yang memikirkan Lyn.
"Devvv!! Devvvvvvv!!!" Teriak seorang cowok di depan pintu kamar mandinya.
Merasa risih akan suara itu, Dev yang memang sudah selesai mandi pun membuka pintu kamar mandi.
"Kevin! Apaan sih lo teriak-teriak kayak orang kesurupan." Umpat Dev.
"Anu anuu ituuuuu," jawab Kevin memasang wajah cemas.
"Anu apa?" Tanya Dev yang semakin bingung.
"Astaghfirullah Devv, guee ituuu." Kevin memasang wajah yang semakin cemas.
"Apa? Ngomong yang bener!"
"Gue laperrr," celetuk Kevin yang membuat Dev geram.
"Njirrr, gue pikir apaan! Lo ngapain kesini? Lo gak pulang ke rumah lo?"
"Gue gak bisa jawab kalo lagi laper, makan dulu baru gue jawab."
"Eh ogeb, lah itu apa kalo bukan ngejawab. Otak lo miring beneran kayaknya deh Vin."
"Makaaaaannnnnnnnnnnn, makan gak? Makaannnnn pokoknya Makaannnnnnn!!!!!!!!" Teriak Kevin tak karuan.
"Amit-amit, turun di ruang makan banyak makanan. Itu juga kalo Mama masak."
Tanpa aba-aba Kevin langsung lari dan menuju ruang makan. Sudah menjadi kebiasaan Kevin yang selalu membuat Dev bingung jika kelaparan.
Dev yang melihat kelakuan sahabatnya itu pun mengelus dadanya sendiri, seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tuhann, punya temen kok rada-rada. Butuh di ruqyah kayaknya, itu juga kalo mempan." Gumam Dev disela-sela mengelus dadanya.
***
Hari-hari semakin berlalu dan hari ini adalah hari sabtu dimana ujian akhir diselenggarakan terakhir hari ini.
Semua siswa-siswi akan segera menghela nafas lega.
"Hai Elyn," sapa Dev pada Lyn yang sedang membaca buku di mejanya.
"Hai juga, lo gak belajar? 10 menit lagi ujian loh." Balas Lyn
"Gue udah belajar, but the way jangan lupa nanti malem yaa." Ucap Dev mengingatkan.
"Eumm, kayaknya gue gak bisa Dev,"
"Kenapa?"
"Gue harus nemenin Abang gue nyari kado,"
"Buat siapa?"
"Buat gebetannya." Jawab Lyn berbisik.
"Oh, yaudahlah. Tapi hari minggu kita jalan. Gue jemput,"
"Gak janji ya,"
Tak lama bel berbunyi semua bersiap untuk pertarungan terakhir.
Malam hari.
Lyn memakai sweater putih dipadukan dengan rok pendek berwarna hitam dan rambut yang digerai yang menambah aura kecantikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH (HIATUS)
Teen Fiction[Warning! Cerita ini tidak didasari atas cerita lain. Dihimbau untuk tidak berhenti membaca sebelum sepenuhnya membaca. (Biasakan membaca author note)] "Kau tahu menantimu adalah hal terindah yang pernah kulakukan. Dan kamu adalah apa yang selalu ak...