Part 6

131 23 8
                                    

Lyn menghela napas berat—pasrah menuruti kemauan Dev untuk pulang bersamanya. Kalaupun Lyn menolak itupun akan percuma saja karena Dev pasti akan terus memaksanya untuk pulang bersama dirinya. Dan Lyn hanya mengangguk pasrah saat Dev membukakan pintu mobil dan menyuruhnya untuk masuk ke sana.

Di dalam mobil

"Dev, lo kenapa sih maksa banget buat nganterin gue pulang?" Tanya Lyn

"Because, I want you arrive with safely. That's it" jawab Dev santai

"But, I'm not a child again Dev! Please, i'll be home alone!" Sahut Lyn mendengus kesal

"No, you'll be home with me!"

"Semerdeka lo ajalah!"

Kemudian Dev melajukan mobilnya.

Suasana di dalam mobil pun hening, tak ada yang membuka suara. Dev fokus dengan jalanan karena ia yang memegang kendali sedangkan Lyn sibuk dengan pikirannya yang sedari tadi terus mengumpati Dev. Lyn sangat kesal pasalnya Dev terlalu memaksa dirinya. Dev sesekali terkekeh kecil melihat Lyn yang tengah mengerucutkan bibirnya dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

"Edi, lo mau makan ga?" Tanya Dev

"Eh, harus berapa ribu kali gue bilang? Nama gue bukan Edi! " tegas Lyn

"Ck, iya-iya Edila Celiro Nathaniel" ucap Dev salah menyebut nama Lyn

"Ih nama gue itu EDELYN CELMIRA NATHALIE!" Pekik Lyn sambil melotot

"Iya Dele eh maksudnya Edelyn"  sahut Dev menyengir.

***

Sesampainya di depan gerbang rumah.

Lyn turun dari mobil Dev dan menutup pintunya sedikit keras. Lyn langsung berbalik dan akan memasuki rumah namun lagi-lagi tangannya ditahan oleh Dev.

"Apa lagi sih?!" Tanyanya geram.

"Besok kan minggu kita jalan ya, besok gue jemput." Jawab Dev

"Dih ogah!" tolaknya menepis tangan Dev kasar dan berlalu dengan langkah cepat meninggalkan Dev—memasuki rumah. Ya, ia berlalu dengan cepat karena ia takut jika Ray—kakaknya itu melihatnya diantar pulang oleh Dev. Jikalau Ray tau pasti dia akan diledek habis-habisan olehnya.

'Gue bakal terus buat lo jatuh hati ke gue dan saat hati lo udah buat gue, gue bakal pastiin kalo hati lo cuma buat gue!'  Kata Dev dalam hati sembari tersenyum tipis.

***

Tokk... Tokk... Tokk

Lyn mengetuk pintu beberapa kali hingga seorang wanita paruh baya membukakan pintu, setelah mengucapkan salam Lyn pun masuk ke dalam rumah.

"Elyn pulaang, Bang Abang dimana? Yuhuuu Abaaang" teriaknya mengecek Ray

"Bunda, Abang dimana? " tanyanya pada Almira

"Lagi beli nasi goreng di depan" tukasnya. Dan Lyn hanya ber 'O' ria saja.

Kemudian Lyn beranjak menuju kamarnya untuk membersihkan diri disana.

Kini jam menunjukkan pukul 17.00

Setelah Lyn membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan baju santai, ia pun keluar menuju kolam renang di taman belakang rumah sambil membawa sebuah novel dan earphone yang sudah ia colokan di ponselnya dan sudah ia sumpalkan di kedua telinganya—mendengarkan musik.

Disana ia duduk di tepi kolam dan menyelamkan sebagian dari kedua kakinya ke dalam air. Ia mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti alunan musik yang tengah didengarnya sekarang. Ia mendengarkan lagu-lagu kesukaannya seperti 'White' milik girlband Favoritnya yaitu Gfriend.

CRUSH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang