Part 3

181 33 6
                                    

Teng..Teng..Teng..

Bel istirahat berbunyi.
Seperti biasa Lyn, Clara, Vannia, dan Naya bergegas untuk pergi ke kantin. Sesampainya disana Lyn dkk memilih tempat duduk di dekat jendela bagian belakang.

"Kalian mau pesan apa? Biar gue yang pesenin." Ucap Lyn menawarkan diri kepada teman-temannya yang sudah mendudukkan diri disana.

"Es jeruk." Jawab Clara, Vannia, dan Naya bersamaan.

Lalu Lyn beranjak untuk memesan makanan pada Mang bedul. Ya, Mang bedul adalah salah satu penjual di kantin sekolah 'SMA TUNAS JAYA 39 JAKARTA' yang pernah author kenalin di part lalu.

Sesampainya di warung kantin Mang bedul.

"Mang, pesen es jeruknya 5, mie ayam baso satu porsi full, eh iya jangan terlalu pedes, sama dikasih cuka agak banyakan tapi jangan terlalu asem, terus cilok 30 biji, sama cirengnya 25 tusuk! Ngga pake lama ya Mang!  Dianter di meja yang biasa!" Seru Lyn memesan

"Oke neng" jawab Mang bedul dengan satu anggukan sambil masih sibuk menulis pesanan Lyn yang tak kira-kira jumlahnya.

Lyn hendak berjalan menuju mejanya, namun saat Lyn berbalik dia hampir saja menabrak seorang cowok tampan dan berpostur tinggi. Ya, dia adalah kakak Lyn yang bernama Ray Handi Morganza.

"Hallo adeknya aku" sapa Ray.

Saat mendapati Ray disitu Lyn langsung tersenyum sumringah pasalnya dia telah menemukan sosok yang selalu mendengarkan keluh kesahnya meski ia sedikit menyebalkan. Ya, alasan utama Lyn sangat senang ketika melihat kakaknya adalah dia bisa mengeluarkan dan mengutarakan isi hatinya pada sang kakak.
Lyn menarik tangan Ray menuju tempat duduk kantin dekat jendela bagian belakang yang sudah diduduki teman-teman Lyn, disana Ray mendudukkan diri tepat didepan Lyn.

"Abang? " panggil Lyn pada Ray sambil memanyunkan bibirnya.

"Kenapa?" Jawab Ray dengan berbalik tanya.

"Gue sebel bangettt!!!" Ucap Lyn sambil memanyunkan bibirnya kembali dan merengutkan dahinya.

Flashback on

"Pemeran utamanya adalah Edelyn Celmira Nathalie dan Devano Arga Alvaro, disini kalian memerankan kisah sang pangeran buruk rupa dan si cantik Belle. Kalian juga harus bisa  berdansa dan harus memiliki 'camistry' yang kuat layaknya si cantik dan buruk rupa! Edelyn dan Devano kalian berdua maju kedepan sini! Ambil skenarionya di sini!" Jelas pak Ajid sambil menunjuk meja guru yang berada di kelas Lyn.

Karena Lyn sebal ia melangkah maju sambil menghentak-hentakkan kakinya, namun tanpa sadar tali sepatunya terlepas dan tanpa sengaja Lyn menginjak tali sepatunya sendiri. Hingga ia hampir tersungkur jatuh. Dan saat ia hampir saja terjatuh ternyata dari belakang terdapat seorang cowok yang menangkap tubuhnya sehingga ia tak jadi terjatuh. Cowok itu adalah Dev.

Dev dan Lyn bertatap mata sejenak hingga suara riuhan seisi kelas menyadarkan mereka. Sontak tangan Dev langsung melepaskan tangan dan punggung Lyn yang tadi dijaganya karena terkejut mendengar suara riuhan teman-teman sekelas dan satu tepukan oleh pak Ajid di bahunya.

"Aww!" Lyn terjatuh sambil meringis kesakitan. Pupil mata Dev seketika membesar karena melihat Lyn malah terjatuh dari jagaan tangannya. Refleks, ia pun langsung berusaha menolong Lyn lagi dengan menjulurkan tangannya berniat untuk membantu Lyn berdiri, namun uluran tangannya tak dihiraukan Lyn. Justru Lyn malah menepis tangannya kasar. Sebelum berdiri Lyn membenarkan tali sepatunya yang lepas terlebih dahulu kemudian ia berdiri dan melirik Dev dengan tatapan tajam lalu melangkah menuju meja guru dikelasnya.

Disana Lyn mengambil skenario drama yang bertuliskan 'Beauty and The Beast scene' . Saat Lyn berbalik dan mendapati Dev di belakangnya ia sengaja menginjak kaki Dev cukup keras hingga Dev meringis kesakitan. "Mampus lo!" Gumam Lyn lirih namun masih terdengar oleh Dev.

CRUSH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang