Putar lagunya agar lebih syahdu dan feelnya meresap🎶
Happy reading:*
Sore hari ini Lyn dan Dev tengah duduk berdua di rumah Dev tepatnya mereka tengah berada di taman belakang rumah Dev.
Desiran angin yang menggoyangkan anak rambut Lyn membuat risih sang pemilik. Berkali-kali Lyn menyelipkan anak rambutnya tetap saja terhembus bersamaan dengan desir angin.
"Tunggu sini," Ucap Dev lalu beranjak pergi entah kemana.
Hendak Lyn mencegah namun langkah Dev yang cepat membuatnya tak sempat mencegah.
Tak berselang lama Dev kembali dengan sesuatu di tangannya. Dev duduk kembali di sebelah Lyn.
"Itu apa?" tanya Lyn menanyakan sesuatu dalam genggaman Dev.
"Penjepit rambut," jawab Dev.
"Buat apa? kan aku nggak minta beliin."
Tanpa jawaban apapun, Dev langsung memakaikan penjepit rambut berbentuk pita pada rambut Lyn yang terus berterbangan.
Dev tersenyum setelah memakaikan penjepit rambut itu.
"Cantik," puji Dev.
Lyn membalas senyuman Dev dengan tersipu, bagaimana tidak? Dev memperlakukannya dengan manis saat ini.
"Dapat penjepit ini dari mana?" tanya Lyn.
"Aku beli di tempat aksesoris dekat rumah," jawab Dev seadanya.
Lyn hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Mama kamu mana? Katanya kangen sama aku, kok dari tadi aku gak lihat sama sekali?" lanjut Lyn bertanya.
"Lagi keluar, bentar lagi juga pulang." Cicit Dev.
"Elyn, aku mau nanya boleh?" Dev melanjutkan kalimatnya.
"Boleh, mau nanya apa?"
"Kamu sebelumnya udah pernah pacaran belum?" tanya Dev to the point.
"Kenapa nanya gitu?"
Dev menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Pengin tau aja hehe," jawabnya.
"Udah, dulu cuma bertahan tiga bulan. Setelah itu kami mulai menjalani hidup masing-masing. Tapi, kami gak pernah jadi musuh. Malah kami jadi sahabatan sampai sekarang." jelas Lyn.
Dev yang mendengar penjelasan Lyn sedikit khawatir, karena ia takut jika Lyn malah flashback dengan ex-nya.
"Dekat?" Dev mulai bertanya yang secara tidak langsung mengungkapkan bahwa ia khawatir.
"Banget malah," Lyn yang melihat gerak-gerik Dev yang mulai sedikit aneh dan mimik wajah yang mulai berubah.
"Tapi, aku nggak pernah berharap kami balikan sama sekali. Dia baik sama aku, sangat malah. Tapi di satu sisi dia juga pernah melukai aku. Jadi, menurutku kesalahan masa lalu gak perlu untuk diulang kembali." Lanjut Lyn seraya tersenyum.
Dev ikut tersenyum.
"Aku mau nanya satu pertanyaan lagi deh, hari ini tanggal berapa ya?" tanya Dev lugu.
"Hari ini tanggal 6, angka kesukaan aku," jawab Lyn seraya tersenyum gemas.
Kebetulan sekali, batin Dev.
"Kenapa?" tanya Lyn memastikan.
"Nggak apa-apa kok. Nanti malam datang ke taman deket komplek kamu ya jam tujuh," Dev menyuruh Lyn untuk menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH (HIATUS)
Teen Fiction[Warning! Cerita ini tidak didasari atas cerita lain. Dihimbau untuk tidak berhenti membaca sebelum sepenuhnya membaca. (Biasakan membaca author note)] "Kau tahu menantimu adalah hal terindah yang pernah kulakukan. Dan kamu adalah apa yang selalu ak...