Setelah beberapa hari berpikir, selama itu juga Liza memohon padaku,Liza ingin aku menjadi teman barunya entah apa maksud dan maunya "mahluk itu", dia bukan manusia lagi kan? Jadi kusebut saja dia "mahluk itu".
Walaupun sempat merasa risih akhirnya aku terbiasa dengannya,
Liza selalu mendatangiku saat pukul 9 malam.Seperti sekarang, Liza sudah berada di ambang pintu kamarku, Liza tersenyum kepadaku jika sekilas senyuman itu nampak sangat indah, tapi setelah beberapa lama aku menyadari maksud lain dari senyuman Liza.
"Zee.. Aku ingin bermain" ucapnya menatapku.
"Maksudmu? Aku ikutan main gitu? " aku mengerutkan dahiku, mana mungkin aku ikut bermain dengannya,ini sudah malam.
"Iya, tentu saja" jawabnya dengan senyum yang semakin lebar.
"Maaf aku tidak bisa ikut dengan mu" aku tidak menunjukkan ekspresi apapun, datar.
"Mengapa? " aku melihat kekesalan diwajah cantiknya, yang mulai memerah.
"Ini sudah malam Liz, aku memang mau menjadi temanmu tapi kamu tidak bisa memaksaku" ucapku tegas, aku ingin dia tau batasannya.
"Mengapa? " ucapnya berteriak, matanya menyala dan perlahan wajahnya mulai mengerikan.
"Aku tidak bisa,maaf" aku melihat wajahnya semakin mengerikan, banyak darah di sekitar pipi, dahi, dagu yang seperti terkoyak-koyak, tidak berhenti disitu Liza mulai menyeringai kearahku giginya sangat meyeramkan seolah-olah ia ingin menakutiku.
Aku menutup mata dengan kedua tanganku, jujur setelah sekian lama baru kali ini aku melihat yang semengerikan ini, ia berjalan ke arahku, bau amis mulai menyeruak di dalam kamarku.
"Zee.. Kamu harus mengikuti keinginanku" ucapnya sambil meyeringai kearahku.
Kondisinya kali ini benar-benar mengerikan bola matanya hampir semuanya berwarna putih, Liza bermetamorfosa menjadi sosok yang sangat mengerikan.
"Tidak aku tidak mau, Liza jangan memaksaku" Liza terus menepis jarak antara aku dan dia hingga Liza berdiri tepat di depan wajahku.
"Kamu telah menjadi temanku, jadi ikuti semua kemauanku" aku sudah tidak tahan dengan bau amis yang keluar dari tubuhnya,ingin rasanya aku melangkahkan kakiku kebelakang tapi sialnya punggungku sudah membentur tembok.
"Dengar Liza, aku tidak akan mengikuti keinginanmu yang mengajakku bermain semalam ini, itu tidak masuk akal" ucapku berteriak padanya.
"Jangan berteriak padaku" ucapnya mencengkram bahuku, aku baru sadar ternyata Liza membawa pisau kecil ditangannya.
"Jangan macam-macam Liz" ucapku tajam,bukannya mundur Liza malah mengarahkan pisau itu kewajahku.
"Jika kamu tidak ikut denganku bersiaplah untuk kehilangan wajahmu selamanya" aku tak pernah menduga gadis yang awalnya ku anggap sangat cantik dan anggun sekarang berubah menjadi monster mengerikan.
"Aku menyesal mau menjadi teman monster sepertimu" entah darimana keberanian itu muncul, sehingga nada sinis keluar dari bibirku.
"Manusia tidak ada yang berbeda semua menyebalkan" ucapnya sambil mulai mendekatkan pisau itu ke pipiku.
"Ini adalah awal dari kesalahanmu,Ze selamat datang di pintu kematianmu" Liza tidak main-main ia benar-benar menorehkan pisau itu ke beberapa bagian wajahku, aku tidak bisa memberontak sedikitpun seperti banyak tangan yang menahan seluruh tubuhku untuk melawan atau sekedar pergi menjauh.
Perih, itu yang aku rasakan saat ini aku melihat darah mengalir dari pipi, dagu dan dahiku, aku ingin menangis dan berteriak kecang tapi bibirku terasa bisu saperti dikunci rapat-rapat, aku hanya bisa merasakan sakit yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata hingga aku mulai memasuki dunia yang sangat gelap.
Aku menyesali semua keputusanku, entah apa yang akan terjadi selanjutnya padaku.
Aku menyesal sangat menyesal..
Happy New year 2018...
Ini part-3 aku,makasi yang udah luangin waktu untuk baca cerita aku, untuk yg baik hati tanda ⭐ nya lagi yaaa...1 jam lagi 2k18 jadi ini part terakhir di 2k17 sekali lagi happy new year guys....
![](https://img.wattpad.com/cover/132825942-288-k59129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WELCOME TO MY SCARY HOME(TAMAT✔)
Paranormalsudah 14 tahun aku menempati rumahku ini banyak kejadian-kejadian yang tak wajar ku alami entah kenapa orang tuaku melarangku ke salah satu sudut rumah? hingga pertemuanku dengan seorang perempuan misterius mengakhiri semuanya.... ...