2.mendekati?

527 43 8
                                    

Setelah kejadian itu Papa dan Mama Ze langsung kembali dari luar kota, karena mendengar kabar anak semata wayangnya ditemukan pingsan di sudut ruang bawah tanah.

"Ini yang saya takutkan pak Aldrian, sejak waktu itu saya mewanti-wanti agar Ze tidak lagi mendekati sudut ruangan itu, sepertinya mahluk itu benar-benar menginginkan Ze" ucap seorang paranormal yang diundang oleh kedua orang tua Ze.

"Lalu apa solusinya? " Papa Ze bertanya dengan wajah yang sangat khawatir.

"Hmm.. Saya hanya bisa memberi solusi seperti yang saya lakukan beberapa tahun lalu, memasang penangkal disekitar sudut itu sebagai pembatas tapi sepertinya pembatas itu yang menyebabkan putri bapak menjadi kehilangan kesadarannya" lanjutnya memberi penjelasan kepada orang tua Ze.

"Bagaimana bisa itu terjadi? "

"Begini, pembatas itu memiliki kekuatan untuk memberi jarak antara dunia kita dan dunianya, sehingga jika kita ataupun dia ingin melewati batas itu maka akan terjadi sesuatu seperti kehilangan kesadaran karena itu salah satu cara agar anak bapak tidak terlalu jauh menembus batas itu atau lebih parahnya kehilangan ingatan saat moment itu terjadi, tapi sepertinya saat ini keadaan anak bapak tidak separah dulu" jelasnya panjang lebar seperti seorang dokter.

Aldrian tidak memanggil dokter sungguhan karena ia menyadari kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan medis mengingat tempat Ze pingsan di sudut ruang bawah tanah.

-------------------------

(Ze P. O. V)

Rasanya seperti terbangun dari tidur yang sangat nyenyak, keadaan terakhir yang aku rasakan gelap dan sunyi, perlahan aku membuka kedua mataku aku melihat Papa dan Mama.

"Ze, kamu gak dengerin Papa ya? Kan udah Papa bilang jangan kesana, masih aja gak dengerin Papa" Papa menasehatiku tapi dengan lembut tidak marah-marah.

"Maaf Pa" jawabku, aku merasa sangat lemah bahkan suaraku sepertinya sangat kecil walaupun masih bisa terdengar oleh Papa.

"Jangan diulangi lagi ya!? " Mama mendekatiku sambil mengelus-elus kepalaku.

"Iya,Pa"

"Yaudah, kamu istirahat lagi ya" Mama menarik selimutku hingga menutupi sepertiga tubuhku.

"Ma, berapa lama aku pingsan? Rasanya cukup lama?"

"Seharian, Ze tapi walau pun sepertinya tidurmu itu sangat-sangat melelahkan Sekarang kamu tidur yang nyenyak ya? " ucapnya sambil mencium keningku, aku hanya mengangguk dan kembali tertidur.

Perempuan itu mendekatiku lagi, dengan senyum yang sangat mengembang ia terlihat sangat cantik dan anggun, aku mencoba menjauhinya tapi semakin aku menjauh ia semakin mendekatiku ia memanggil namaku hingga aku tidak lagi bisa menghindar.

"Ze, kamu pasti ingat aku" ucapnya, sepertinya ia berumur sekitar 18 tahun, terlihat dari wajahnya yang sangat angggun dan postur tubuhnya yang sangat indah.

semakin lama aku seperti merasa sangat sesak tidak hanya dirinya yang ada di sekitarku banyak wajah-wajah baru yang aku lihat,wajah mereka seperti memendam dendam,kekecewa,dan kesedihan yang mendalam,mereka mendekatiku aku semakin ketakutan keringat dingin mulai bercucuran "tolong kami'' mereka memohon kepadaku, aku berteriak histeris karena mereka sangat dekat denganku, seketika semua hilang bersamaan dengan suara Mama yang membangunkanku.

"Ze,kamu kenapa?'' Mama mengguncang guncangkan tubuhku aku langsung terbangun dari mimpiku yang mengerikan itu, bayangan perempuan itu terus berputar-putar di kepalaku.

"Ze?'' Mama menepuk sebelah pundakku karena merasa ku abaikan.

"Enggak Ma, cuma mimpi aneh" jawabku jujur.

"Mimpi apa?" ucapnya penasaran.

"Entahlah,yang pasti aku memimpikan seorang gadis cantik nan anggun dan banyak wajah asing,mereka juga meminta tolong padaku tapi untung saja Mama membangunkan ku" aku menceritakan semua mimpi yang aku alami.

"Jangan terlalu dipikirkan mungkin kamu sedang kelelahan" Mama kembali meninggalkanku sendirian,aku melihat jam yang terletak di atas nakas, waktu menunjukkan pukul 9 malam.

lagi-lagi suara menyeramkan bermunculan dari ruang bawah tanah bukan lagi suara kelereng yang memantul tetapi suara pintu tertutup dan terbuka serta suara derap kaki yang berlari kesana kemari lagi-lagi aku tidak bisa tidur karena suara "mereka" aku memaksakan mataku untuk terpejam tapi usahaku tetap sia-sia bahkan sudah 30 menit suara itu terus mengganggu aku memberanikan diri bagun dari tempat tidurku tapi tidak untuk keluar dari kamar,aku hanya duduk di pinggir tempat tidurku sambil menutup kedua mataku.

Aku memang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan "mereka" tapi beberapa tahun lalu aku sempat kehilangan kemampuanku itu kini aku ingin mencobanya kembali.

"Tolong aku hanya ingin tidur nyenyak malam ini, aku sangat lelah" gumamku entah berhasil atau tidak.

Ajaibnya beberapa saat kemudian semua suara itu hilang entah kemana, aku mulai merasa tenang, aku kembali membaringkan tubuhku dan mulai memejamkan kedua mataku.

Rasanya baru saja aku memejamkan kedua mataku tiba-tiba suara seseorang kembali membuka kedua mataku.

"Ze.. " aku langsung membuka kedua mataku, aku sangat kaget melihat perempuan yang beberapa hari ini mendatangiku.

"Kamu siapa? " tanyaku pada perempuan itu.

"Aku Liza, Bisakah kita berteman Ze?"

aku hanya terdiam tidak tau harus menjawab apa, aku perlu waktu untuk berpikir.

Apakah aku akan berteman dengannya?


Darimana dia?

Hai ketemu lagi,ini part ke-2 ya
Makasi yang udah mau baca..
Yang baik hati tolong kasi tanda⭐
Makasi semua.. Maaf kalau ceritanya gak bagus :)

WELCOME TO MY SCARY HOME(TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang