22. moment

246 17 1
                                    

Sudah dua hari berlalu semenjak tamparan keras yang menyebabkan Zee pingsan, sudah banyak perubahan dari sikap Zee. Zellyna Amanda bukan lagi gadis yang ceria, Zee berubah menjadi gadis introvert.
Kegiatan belajarnya juga terganggu, tidak ada lagi perdebatan sengit saat sesi tanya jawab antar kelompok, Zee benar-benar kehilangan semangatnya.

Gavin? Entah apa yang terjadi padanya, tiba-tiba Gavin dikabarkan pindah sekolah dan tidak lagi pernah bisa dihubungi, melalui telpon, sms, line, WA atau akun sosial media lainnya. Seperti hilang ditelan bumi.

"Zee? " tiba-tiba bu Rina, yang notabanenya guru BK di sekolah Zee menepuk sebelah pundak siswinya itu.

"Iya bu? " Zee menoleh melihat bu Rina yang berada disampingnya.

"Kamu ada masalah?" Bu Rina sudah bertahun-tahun menjadi seorang guru BK, beliau sudah hafal betul bagaimana sikap para muridnya terlebih Zee, salah satu siswi dengan track record yang sangat baik.

"Eng-enggak kok bu" ucap Zee menundukkan kepalanya, dugaan bu Rina semakin kuat. Ada sesuatu dengan siswinya.

"Beneran? Udah hampir satu bulan loh kamu sekolah-libur-sekolah-libur, apa ada kaitannya? Kalau kamu perlu teman curhat ibu selalu stand by di ruang BK, jangan sungkan semuanya jadi rahasia kita berdua" ucap bu Rina dengan senyum menenangkan, bu Rina memang guru BK yang memiliki image yang baik di mata siswa-siswinya, walaupun ia guru BK bu Rina tidak pernah menghukum muridnya dengan fisik, paling hanya nasehat yang menusuk hati para murid bandelnya.

"Bu nanti saya minta waktu ya?" Zee sadar setidaknya dengan menceritakan dengan orang lain bebannya sedikit berkurang.

Bu Rina tersenyum puas, ia yakin masalah Zee cukup berat kali ini, "Iya, cari saja ibu di ruang BK"

Zee menganggukkan kepalanya.

                       ---------------------

Zee sudah duduk di sofa ruang BK, ruang keramat ini di desain sebegitu nyamannya, tapi sayang tidak ada yang betah disini. Kecuali murid yang ingin menceritakan masalahnya, seperti Zee.

"Zee. Apa yang membuatmu berubah seperti ini? Apakah ada masalah yang mengganggu mu? " bu Rina menatap mata Zee yang duduk di depannya.

"Bu, apakah aku salah? " Zee menundukkan kepalanya.

"Salah kenapa? "

"Apakah anak yang lahir tanpa sebuah ikatan, salah?" Zee mulai terisak mengingat nasibnya saat ini.

"Maksudmu? Zee jika kamu mau kamu bisa terus terang supaya ibu bisa memberi solusi, ibu berjanji tidak akan membocorkan ceritamu dengan siapapun" Ucap bu Rina meyakinkan muridnya sambil mengambil tisu dan memberikan tisu itu pada Zee.

"Bu, Zee sudah tidak kuat lagi menahan semua ini sendirian, Zee.. Zee ingin bercerita tapi tidak tau dengan siapa, Zee.. Zee. " ucapan Zee tersendat-sendat akibat suara isakan tangisnya.

"Tenang, sekarang sudah ada ibu yang akan mendengar semua cerita Zee, ceritakan saja semua yang menjadi bebab buat Zee, nanti kita cari solusinya sama-sama ya. Jangan nangis dulu"

Zee menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya mulai dari kedatangan Liza hingga keadaannya saat ini.

"Sabar Zee, mungkin Papa kamu punya alasan tersendiri melakukan hal itu"  dalam hati bu Rina benar-benar shock mendengar cerita yang keluar dari bibir salah satu siswi pintar di sekolahnya, selama ini ia pikir Zee tidak pernah merasa menderita ternyata semua perkiraannya salah besar, nyatanya gadis yang didepannya yang sedang menangis itu benar-benar merasa tertekan.

"Tapi Bu, Papa juga tidak mengharapkan saya, saya pernah berpikir untuk bertahan tapi begitu saya tau semua kenyataan tentang hidup saya. Saya lebih milih buat mundur bu, mungkin ini bulan-bulan terakhir saya bisa natap langsung wajah bu Rina, maaf jika selama ini saya ada salah sama ibu. Satu lagi bu, seandainya ibu bertemu dengan Gavin kapanpun itu, saya titip ini" ucapnya sambil mengulurkan sebuah amplop berwarna silver.

WELCOME TO MY SCARY HOME(TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang