sejak kejadian terakhir di danau itu,Liza benar-benar membenciku walaupun sejak beberapa waktu lalu dia memang sudah sinis padaku biarkan lah, setidaknya dia tidak menggangguku lagi, sekarang aku lebih sering bermain dengan Fio dia benar-benar baik dan pengertian tidak seperti Liza,tapi Fio belum mau memberitahuku siapa saudara kembarnya,benar-benar penasaran aku dibuatnya.
"Zee..buka pintunya dong" suara Papa membuyarkan semua pikiranku,aku langsung beranjak dari kasur dan membuka pintu kamarku.
"Kamu udah baikan belum?" Papa datang ke kamarku dengan sebuah paper bag di tangannya.
"udah kok Pa" ya aku sudah merasa jauh lebih baik.
"Nih Papa bawain sesuatu buat kamu'' Papa memberikan Paper Bag yang ia bawa sejak tadi.
"Aku kan gak lagi ulang tahun Pa,lagian hari ini bukan hari spesial kan?" ucapku pada walaupun aku juga akhirnya mengambilnya.
"Yaudah,gak perlu hari spesial juga kan buat ngasih kamu hadiah?" begitu aku membuka paper bag itu aku benar-benar kaget dan tidak percaya, Papa memberikan aku satu paket buku karya seorang penulis yang sangat aku idolakan dan tidak lupa degan tanda tangannya juga.
"Papa,thank you so much" ucapku dan tanpa sadar sudah menghambur kedalam pelukannya Papa membalas pelukanku lebih erat.
"Jangan sedih-sedih lagi yaa Zee" aku tidak berhenti tersenyum di dalam pelukan nyamannya.
"Pa,kok Papa bisa dapetin tanda tangan penulisnya?lagian kok Papa tau sih aku ngidolain dia?" ucapku yang memberikannya pertanyaan tanpa jeda.
"Taulah,emangnya kamu kira Papa gak tau gitu kamu ngikutin semua karya yang dia buat dan kamu bener-bener pengen tanda tangannya? Papa tau semuanya Zee" Papa ikut tersenyum bersamaku entah ini hadiah keberapa kali dari Papa tapi,kali ini aku merasakan jauh lebih senang karena Papa memberikanku hadiah yang benar-benar aku suka dan berguna tidak seperti hadiah ulang tahun kemarin Papa memberikanku sebuah jam tangan bermerk dan mahal nyatanya fungsinya sama saja untuk melihat waktu tapi bedanya jam itu menguras banyak uang.
"Zee, Papa mau tanya sesuatu sama kamu boleh" aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Kamu tau apa saja tentang rumah ini?" aku tidak terkejut mendengar pertanyaannya karena sejak kejadian aku mendiamkan Papa,ia terus saja berusaha tahu apa penyebabnya.
"Emm, semuanya Pa" Papa membelalakkan matanya.
"Coba kamu ceritain semua yang kamu tau" Papa terlihat sangat panik tapi saat aku ingin mengatakan sumua yang aku tau,suara handphoneku mengalihkan perhatianku.
"Ya, kenapa Vin?" Ucapku begitu mengangkat telpon.
"Zee,gawat aku menemukan satu fakta tentang Liza"
"Apa tentang Liza?fakta apa?" aku sangat antusias sekaligus takut mendengar kabar dari Gavin.
"Nanti aku kirim alamatnya,kita gak bisa ngomong lewat telpon"
"Baiklah aku tunggu" Gavin mematikan sambungan telpon kami,begitu aku membalikkan badan aku lupa bahwa Papa masih berada di dalam kamarku dan ia mendengar semua percapanku dengan Gavin barusan.
"Kamu kenal Liza?" tanyanya.
"Kenal,bahkan kejadian mengerikan selama ini merupakan campur tangan Liza,Pa" kali ini Papa terlihat sedikit kesal dia bahkan mulai mengepalkan tangannya.
Tiba-tiba poselku kembali berdering tanda sebuah pesan baru saja diterima,aku langsung meronggoh saku celanaku,dan benar saja Gavin memintaku untuk datang kesalah satu cafe dekat rumah.
"Pa,aku izin keluar bentar ya?" ucapku meminta izin padanya.
"Sama Gavin?Papa antar ya?Biar aman"
"Enggak deh Pa,aku pergi sendiri saja" ucapku menolak secara halus tawarannya.
"Yaudah kamu gak usah pergi kalau gak mau Papa antar" Papa sudah hendak meninggalkan kamarku tapi dengan cepat aku mengiakan kalau aku mau diantar olehnya.
(Di Cafe..)
Aku membelalakkan kedua mataku,saat Gavin memberikan satu fakta yang dia ketahui tentang Liza.
Flashback on.....
"Kamu tau fakta apa?" Aku langsung saja ke point pertanyaanku.
"Tapi kamu jangan kaget ya?" sungguh kalimatnya membuatku semakin penasaran.
"Buruan Vin"
"Jadi ternyata Liza udah mendam dendam sama keluarga kamu,awalnya Liza itu seumuran sama Oppa kamu terus mereka mulai dekat begitu,oh ya Liza juga berasal dari keluarga terpandang sekian lama mereka berdekatan ternyata Oppa kamu udah punya calon istri,yaitu Oma kamu karena Liza kesal dan kecewa dia ngelabrak Oma kamu deh setelah kabar berita tersebut menyebar luas Oppa kamu marah dan dia malah ngedatangin si Liza ke rumahnya sampai disana Oppa kamu terbakar emosi dan malah ngebunuh Liza cukup sadis gitu,sebenarnya Oppa kamu gak ada niatan gitu" dan saat itu juga aku mulai merasa dunia semakin sesak.
"Kamu tau darimana?" tanyaku yang penasaran darmana ia dapat cerita cukuo detail itu.
"Kemarin setelah Liza dorong kamu aku introgasi dia lah dan dia nunjukin ekspresi bangga gitu setelah berhasil mencelakai kamu setelah itulah dia bercerita semuanya ditambah juga aku melihat potongan-potongan kejadian dimasa lalu" Aku semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
"Jadi karena itu Liza suka nyelakain aku?"
"Ya dan ditambah dengan kisahnya dan Papamu,bisa aku simpulkan Liza ini menyukai semua keturuanan laki-laki di keluargamu" aku sangat kaget mendengar pernyataannya barusan.
"Maksudmu?jangan setengah-setengah gitu dong" aku menuntutnya untuk kembali bercerita.
"Iya sabar makanya jangan motong ceritanya, jadi setelah Liza mati dan Oppa kamu menikah dan punya anak Papa kamu,Liza melihat bagaimana Papa kamu tumbuh jadi pria tampan seperti sekarang dan mulailah Liza menaruh hati pada Papamu harapannya semakin tinggi begitu tau bahwa Papa kamu bisa melihat dan berkomunikasi sama dia,rasa cintanya melebihi rasa cintanya sama Oppa mu dulu,saat semakin besar harapan yang dia punya,kejadian di masa lalu terulang lagi Papamu menikah dengan orang lain dan saat Mama kamu mengandung dia mencelakai Mama kamu dan kamu tau kan seharusnya kamu punya kakak?ya Mama kamu keguguran,dia sangat sedih sedangkan Liza sangat puas mendengarnya tapi beberapa tahun kemudian,Mama kamu mengandung lagi dan yang dikandung itu kamu,berbagai cara Liza gunakan untuk mencelakai Mamamu lagi,tapi kali ini Papamu lebih memperketat pengawasannya karena dia tau ini semua perbuatan Liza, untungnya kamu lahir dengan selamat, kekesalan Lizza semakin bertambah begitu tau anak Papamu,kamu perempuan dan ditambah lagi wajahmu sangat mirip dengan Papamu yang bisa dibilang versi perepuannya,apalagi katanya waktu dia lihat bagaimana Papa kamu memperhatikan dan menyayangi kamu,sejak saat itu dia berambisi untuk menyingkirkanmu" Wow, aku sangat terkejut mendengarnya ternyata itu alasan mengapa Liza selalu mencelakaiku.
"Memang kenapa kalau aku perempuan dan aku sangat mirip dengan Papa?" tanyaku setelah lam berpikir.
"Karena itu impian Liza" jawabnya seakan itu sangat mudah.
"Hai kalian berdua,sudah selesai membicarakanku?" seketika aku dan Gavin membeku di tempat saat suara yang sangat familiar terdengar di telinga kami,walaupun kami belum melihat wajahnya tapi aku dan Gavin sudah gemetar takut jika Liza melakukan hal-hal nekat seperti sebelumnya.
tapi seketika aku merasakan tangan kananku ditarik sangat kencang jantungku berdetak begitu kencang dan ketakutanku semakin menjadi-jadi.
siapkah yang menarik tanganku?
tbc
Hay everyone,good night,
sorry kalau ada typo #efeknemuidetengahmalam
xillz2,dirumah,diatas kasur sambil main laptop untuk update.
KAMU SEDANG MEMBACA
WELCOME TO MY SCARY HOME(TAMAT✔)
Paranormalsudah 14 tahun aku menempati rumahku ini banyak kejadian-kejadian yang tak wajar ku alami entah kenapa orang tuaku melarangku ke salah satu sudut rumah? hingga pertemuanku dengan seorang perempuan misterius mengakhiri semuanya.... ...