14. Rasanya jadi Fio

247 19 0
                                    

Sudah satu malam Zee berada di ruangan pengap ini, Papanya benar-benar menghukumnya seperti yang ia mau, terbukti dengan tidak ada perhatian dari luar sana.

Udara di dalam ruangan sangat pengap ditambah dengan debu disekitarnya, Zee dapat mencium bau amis, seperti bau darah. Zee memicingkan matanya melihat cairan merah yang mulai mengering di sebelah kanan tangannya.

"Sekejam ini kah? " Zee semakin terkejut saat melihat kursi yang berlumuran darah di belakangnya, di pojok ruangan.

"Liza? " Zee melihat Liza mulai menghapirinya.

"Halo, nona manis, bagaimana kabarmu? Terbukti bukan apa yang aku katakan beberapa bulan lalu, Papa mu itu Manusia jahat! Bahkan dia juga menyiksa anaknya sendiri, Zee kau tau? Sebenarnya aku menyayangkan sekali kelahiranmu di keluarga ini, gadis manis yang lugu. Tidak cocok dengan kekejaman Papamu, wajah kalian memang seperti versi satu sama lain, namun sifat,sangatlah berbeda. Papamu sangat kejam hanya untuk mendapat ambisinya! Dasar manusia tak punya hati! Sebentar lagi Aldrian akan mendapatkan pembalasannya, tunggu saja! " Zee tidak bisa berkata apapun, ia kembali menangis.

"Kamu tau kenapa Papamu mengikuti kemauanmu untuk dihukum? Karena dia sedang ada masalah yang cukup besar, yang menyangkut dirimu dan calon adikmu. Apakah kamu tau berita bahagia? " Zee hanya menggelengkan kepalanya.

"Kasihannya, baiklah karena aku temanmu akan aku beritahu. Calon adikmu itu laki-laki, dan ada sedikit masalah yang sedang dihadapi Papamu, jadinya ia sedikit kacau, hidup itu pilihan Zee" Liza terus melanjutkan ucapannya.

"Apa maksudmu hidup itu pilihan?" Zee mengangkat kepalanya, melihat ekspresi licik Liza.

"Kita lihat saja, siapa yang akan di pilih oleh Aldrian. Putrinya yang manis atau calon pewaris tahtanya" Liza tertawa licik, lalu meninggalkan Zee begitu saja.

"Liza apa maksudmu?" Zee berteriak dengan nyaring sehingga dua bodyguard yang berbeda dengan yang kemarin menghampirinya.

"Diam! Atau aku cambuk kau!" ucap bodyguard itu, sepertinya bodyguard itu baru bekerja disana, karena Zee tidak pernah melihatnya sebelumnya.

  Sudah 24 jam berlalu, Zee tidak mendapat makan dan juga minum. Tengkorokannya terasa sangat kering, udara disekitarnya juga terasa sesak.

"Air.. " Zee sudah mulai lemas, namun tetap tidak ada respon dari luar sana.

Diluar ruangan...

"Hallo, Tuan. Perempuan yang ada di dalam ruangan terus meminta air Tuan" ucap bodyguard pada tuannya.

"Jangan diberikan air, biarkan saja" Aldrian sangat sibuk mengurus perusahaannya, sehingga membuatnya samakin mudah emosi.

"Baik Tuan, lalu apa yang harus saya lakukan? " tanyanya lagi.

"Aku membayarmu untuk apa bodoh?" Aldrian menggeram dari seberang sana.

"Baik, Tuan" entah Aldrian yang lupa bahwa yang di dalam sana adalah putrinya atau bodyguard itu yang salah mengartikan ucapan Aldrian. Bodyguard itu memasuki ruangan gelap iti dengan membawa sebuah benda tajam.

"Karena kau sangat berisik maka kau akan mendapat hukuman tambahan, gadis kecil. Kira-kira apa kesalahnmu sehingga Tuan Aldrian membawamu kesini? Apakah karena ulahmu atau orang tuamu?" bodyguard botak tersebut mulai mendekati Zee.

"Tolong aku haus" lirih Zee, ia sudah tidak sanggup berkata-kata lagi.

"Banyak bicara kau" pria botak itu menoreh tangan kanan Zee dengan pisau lipatnya.

"Akhh.. Sa.. Kit.. " Zee tidak bisa berteriak, hanya suara lirihnya yang terdengar.

"Hahahaha" Pria botak itu sangat kejam kini ia menjambak rambut panjang Zee, dan membenturkannya ke sudut meja, hingga darah segar mengalir dari pelipis Zee.

WELCOME TO MY SCARY HOME(TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang