Pulang sekolah
"Miranda Aurora, alangkah cantikmu. Putih, tinggi, langsing, menghias hatiku ..." Nathan terus menyanyi dengan nada lagu 'Pelangi' sambil memainkan ukulele-nya. Dia tidak peduli dan tidak malu menyanyi di pinggir jalan. Toh, biasanya dia malu-maluin.
"Lo suka sama Au?" tanya Ethan.
"Gak." Nathan baru menerima uang senilai Rp. 500 dari anak kecil. "Lah, dia pikir gue pengamen jalanan, apa? Tapi, lumayan dapat gope buat beli permen Pendekar Biru."
"Terus lo nyanyi gitu apa maksudnya?"
"Oooh, jadi gitu, ya." Nathan tersenyum aneh. Ethan memiliki firasat buruk. "Lo marah, kan, kalau gue nyanyi gitu, karena lo sendiri suka sama Au?"
Bangke! Gue difitnah! Ethan sudah bersiap-siap untuk mengeluarkan jurus andalannya, yaitu cubitan yang luar biasa sakitnya. Tapi sayang, Nathan sudah kabur duluan seperti orang kebelet BAB.
"NATHAN! SINI LO!" teriak Ethan sangat murka.
"KALAU GUE NURUTIN LO, SAMA AJA GUE BUNUH DIRI!" balas Nathan sambil terus berlari.
"BODO AMAT! SINI LO!"
"KAGAK!"
Akhirnya Ethan dapat meraih tas Nathan. Nathan pun menyerah, karena capek juga dikejar macan tutul yang ngamuk.
"Maaf," ucap Nathan lirih.
"Gue gak suka sama Au!" seru Ethan.
"Maaf."
"Gue gak suka difitnah!"
"Maaf."
"Gue ..."
"Anjay, kapan gue dimaafinnya, bangsat?!" potong Nathan. Dia berjongkok, lalu pura-pura nangis. Banyak orang yang memandang Nathan dengan pandangan berbeda-beda. Ada yang memandangnya lucu, prihatin, jijik, dan lain-lain.
"Nanti kalau gue jadi sutradara, gue gak bakal nyuruh lo buat jadi pemain film gue," kata Ethan.
"Bodo amat, anjay. Bodo amat, anjay. Bodo amat, anjay." Nathan menutup mukanya dan pura-pura terisak.
"Lo gila, anjir. Lo gila, anjir. Lo gila, anjir." Ethan sudah capek meladeni Nathan, sehingga dia pergi meninggalkannya. Nathan masih terus pura-pura nangis, hingga akhirnya dia menyadari kalau dia ditinggal.
"Ethan! Tunggu gue, my lovely!" teriak Nathan tanpa malu. Ethan mempercepat langkahnya karena dia menjadi sorotan orang-orang.
Kenapa gue harus punya sahabat idiot kayak dia?
Eh, bentar. Dia bilang 'my lovely'? Si anjing, muka gue mau ditaruh di mana?
🌸🌸🌸
"Oke, hari ini sudah 3," gumam Aurora sambil memandang ketiga novelnya yang sudah dia baca. "Tisu udah hampir abis gara-gara dipake buat hapus air mata dan buang ingus."
"Aku baper." Aurora kembali menangis.
"Kamu kenapa, Au?" Damaris-Mama Aurora masuk ke kamar Aurora dan raut wajahnya terlihat sangat khawatir. "Kenapa? Nicky lagi? Nanti Mama kasih pelajaran ke dia!"
"Ih, Mama. Aku nangis gara-gara baca novel," kata Aurora sambil menghapus air matanya dengan tisu.
Damaris melihat 3 novel yang dimaksud Aurora-Dear Nathan, Melodylan, dan I'm Yours.
"Terserah." Damaris pergi ke luar kamar Aurora. Beliau nampak sangat kesal karena anaknya menangis hanya karena 3 novel dengan tema cinta.
Aurora kembali menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔
Fanfiction"Nunggu itu susah, ya. Apalagi nunggu ke yang gak pasti dan bikin gue sakit hati." -Miranda Aurora [FINISHED] [R13+] • Waiting Your Answer | Chou Tzuyu ©January, 2018