❁ Penjelasan

186 55 1
                                    

"Nathan pulang!" Nathan masuk ke dalam rumah dengan semangat.

"Mamaaaa!"

"Eh, anak Mama udah pulang." Damaris tersenyum.

"Hehe ... iya, Ma." Nathan cengir-cengir manis. "Au di mana?"

"Di kamar, lagi galau."

"Galau kenapa?"

"Dia diajak balikan sama Nicky, mantannya. Untungnya Au nolak. Tapi galau banget sampai sekarang."

"Ooooh." Nathan manggut-manggut. Padahal dia udah tahu kalau Aurora lagi galau.

Btw, Damaris gak tahu kalau Nathan punya 'kemampuan khusus'.

"Ya, udah, Nathan mau ke kamar Au dulu, ya. Mungkin ini waktunya buat jelasin semuanya ke Au."

"Kamu yakin?"

"Kasihan Au, Ma. Masa kita ngebiarin dia nyari tau sendiri? Kan, gak adil."

"Hmmm, ya, udah. Mama serahin tugas ini ke kamu aja."

"Siap, bos!" Nathan berlari menuju kamar Aurora.

Nathan membuka pintu kamar Aurora. "Oy."

"Kalau masuk kamar orang, ketuk pintu dulu," tegur Aurora.

"Oh, iya, maaf. Lupa saya." Nathan keluar dari kamar Aurora, lalu menutup pintu. Setelah itu, Nathan mengetuk pintu kamar dan kembali masuk.

"Astagfirullah." Aurora menepuk jidatnya.

"Hehe ..." Nathan cengengesan.

"Kenapa, sih, ke sini? Au lagi galau."

"Gara-gara si mantan?"

"Tau dari mana?" tanya Aurora.

"Kan, terhubung."

"Ih! Bosen denger kata itu, sumpah. Jadi pengen masukin sempak Jisung ke mulut lo!"

"Ampun, Mak!"

"Huuh!"

"Ih! Kan, udah dijelasin pas Au diculik waktu itu!"

"Ooh, iya, lupa."

"Hmmm. Lo penasaran, gak, sih, kenapa gue ini tiba-tiba muncul sebagai Kakak lo, padahal lo gak inget apa-apa?"

"Gak."

"Anjir, jahat."

"Gak karuan penasarannya, maksudnya."

"Ya, udah, gue cerita sekarang, ya."

"Heem. Buruan!"

"Kalem!"

Nathan berdeham sebentar, lalu mulai bercerita. "Saat itu gue umur 7 tahun dan lo 6 tahun. Dulu keluarga kita bahagia banget. Kita pergi ke Taman Safari berempat. Mama, Papa, lo, dan gue."

Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang