❁ Lomba

206 61 3
                                    

Canggung.

Bungkam.

Setidaknya itulah kata yang menggambarkan Aurora dan Nathan saat ini.

Kedua insan itu sedang duduk bersebelahan di kursi aula. Hanya mereka berdua.

Ternyata mereka dipilih untuk mengikuti suatu lomba-lomba menyanyi. Teman-temanlah yang meminta kepada Bu Hana agar Aurora dan Nathan yang mengikuti lomba, karena ini lomba menyanyi couple.

Teman-teman mengira bahwa Aurora dan Nathan itu jadian, karena mereka nempel mulu.

Padahal cuma temen, ya.

Iya, temen.

TEMEN.

"Maaf," ucap Aurora.

Nathan menoleh. "Untuk?"

"Kemarin."

Tiba-tiba, pipi Nathan memerah-mengingat saat Aurora tiba-tiba memeluknya.

"Gak apa-apa."

"Makasih."

Canggung gini astagfirullah, batin Aurora tidak nyaman.

"Lombanya lusa nanti, ya," kata Bu Hana yang tiba-tiba datang.

"HAH?!"

"Ck! Ini lomba antar kelas, bukan nasional."

"Tapi, Bu ... saya gak bisa nyanyi," ucap Aurora.

"Jangan salahkan Ibu, lah. Salahkan teman-teman kamu yang merekomendasi."

"Yaaah, Ibu. Ibu mau kelas kita kalah gara-gara suara saya yang kayak bangkong keselek ini?" tanya Aurora.

"Nathan bisa nyanyi, kan? Ya, udah, kamu tinggal minta dia ajarin kamu. Ibu permisi dulu." Bu Hana pergi.

Aurora menoleh kepada Nathan. "Nath, lo aja yang nyanyi sendiri, ya? Gue gak bisa ..."

"Ck! Kan, syaratnya harus 2 orang, 1 laki-laki, 1 perempuan. Gimana, sih?"

"Ya, cari cewek lain, elah! Gue gak bisa nyanyi!" seru Aurora.

"Tapi gue maunya sama lo!"

"S-sma gue?" Aurora menunjuk dirinya sendiri.

"Iya!"

"Kenapa?"

"Eh ..." Nathan berpikir.

"Gue mau nyanyi lagu Korea. Dan cuma lo yang lancar nyanyinya."

"Cih! Fasya lebih bisa dari gue!"

"Tapi lagu ini spesial buat lo. Makannya gue mau nyanyi sama lo, oke?"

"..." Aurora terdiam. Dalam hati, sih, baper.

"Pulang sekolah, tunggu gue di parkiran," ucap Nathan.

"I-iya."

Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang