Tom melepaskan tangannya dari leher Aurora. Aurora bernapas lega, lalu terbatuk.
"LEPASIN AURORA!" teriak Nathan murka.
"Nathan! Tonjok, nih, om-om! Resek gue denger ucapan bacotnya! Tendang sampai planet Uranus! Kalau bisa, mutilasi aja! GUE IKHLAS SEIKHLAS-IKHLASNYA!!!" teriak Aurora heboh.
"BACOT KAMU! GENDANG TELINGA SAYA LAMA-LAMA PECAH!!!" balas Tom.
"BAGUS! GUE SENENG KALAU LO TULI!"
"Tolong, gue ceritanya mau berantem sama ini om-om," celetuk Nathan.
"KAMU BILANG SAYA OM-OM?!"
"Lah. Kan, emang udah tua kelihatannya. Kayak om-om," kata Nathan dengan wajah tak berdosanya.
"BERANINYA KAMU!" Tom mengeluarkan pistolnya.
"Gue juga punya keles," kata Nathan sambil mengeluarkan senapannya.
"Dari mana kamu ..."
"Lo punya anak buah, kok, bego-bego amat, sih? Kasihan gue liatnya," potong Nathan.
"Maksud kamu?" Tom tidak mengerti.
"Masa gue dibolehin masuk asalkan mereka dikasih goceng? Lo gaji mereka 100 perak?"
"Bang ... sat."
"UDAH! TEMBAK AJA, TUH, OM-OM!" teriak Aurora lagi.
"Lo mau gue masuk penjara?" tanya Nathan.
"Ya baguslah lo masuk penjara. Biar diem terus di dalam sel, biar gue gak susah buat ketemu sama lo." Aurora nyengir.
"TERTANGKAP!!!" James, Kevin, dan Michael tiba-tiba datang, lalu memeluk Nathan dari belakang.
"Elah, gue bukan gay, njir."
Tom merebut senapan dari tangan Nathan, menyeringai, lalu berkata, "Sudah tidak ada kesempatan untukmu."
"Ikat dia!" suruh Tom.
James, Kevin, dan Michael menurut. James mengambil tali dari sebuah kotak, sedangkan Kevin dan Michael tetap menahan Nathan agar tidak kabur.
James kembali setelah mendapatkan tali tambang yang cukup panjang. Tom mengambil kursi yang ada di sudut ruangan, lalu meletakkannya di sebelah kursi Aurora.
Kevin dan Michael mendudukan Nathan di kursi itu, James mengikat Nathan dengan sangat kuat.
"Anak buah saya bego banget, kan?" sindir Tom.
Nathan hanya diam, tidak berbicara sedikit pun. Dia menundukkan kepalanya.
"Sudahlah." Tom pergi keluar ruangan, diikuti oleh James, Kevin, dan Michael. Kini, di ruangan itu hanya ada Nathan dan Aurora.
"Nathan ..." Aurora memanggil lelaki yang tengah duduk di sampingnya itu.
Nathan mengangkat kepalanya, lalu menatap Aurora. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔
Fanfiction"Nunggu itu susah, ya. Apalagi nunggu ke yang gak pasti dan bikin gue sakit hati." -Miranda Aurora [FINISHED] [R13+] • Waiting Your Answer | Chou Tzuyu ©January, 2018