❁ Judy

166 59 0
                                    

"Lo kenapa, sih senyum-senyum sendiri kek gitu? Nyeremin, tau!" seru Fasya.

"Ih! Ganggu gue ngelamun aja!"

"Cerita, dong."

"Gue bahagia banget kemarin," kata Aurora. "Gue nonton bareng Ethan, gue dikasih teddy bear dan baju sama dia."

"Beneran? Gue juga sama, Au. Gue dibeliin tas yang gue mau sama Kakak lo itu," bisik Fasya sambil senyum-senyum.

"Serius?"

"Iya, tau! Gue bahagia banget!"

"Wah, wah. Selamat, ya!"

"Lo juga, Au."

"Au! Ada yang nyari lo!" teriak Wildan.

"Siapa, Dan?" tanya Aurora.

"Judy."

Judy

Judy

Judy

Judy

Judy

Judy

"Ju-Judy ...?"

"Iya. Dia ada di depan kelas."

"Au, gue ikut," kata Fasya sambil menunjukkan wajah serius. Aurora mengerti dan mengangguk. Mereka berdua pun pergi keluar kelas.

"Kenapa lo ikut-ikutan segala?" tanya Judy sinis ketika melihat Fasya yang ikut bersama Aurora.

"Kenapa? Masalah?" tanya Fasya sinis juga.

"Hmmm, gapapa, sih. Lo gak bakal ngaruh apa-apa ke gue," kata Judy.

"Gue bisa lapor ke Mama gue yang merupakan Kepsek di sini," kata Fasya sambil tersenyum meledek.

"Mama lo gak bakal berani."

"Kenapa bilang gitu?"

"Cih. Papa gue udah mendonasikan ratusan juta uang buat sekolah ini. Kalau lo apa-apain gue, gue bisa lapor ke Papa gue, sehingga sekolah lo ini bisa hancur!"

"Enggak! Mama gue gak bakal gitu!"

"Kenapa lo enggak tanya sendiri, huh? Gak percaya?"

"Gak mungkin ..." Fasya perlahan mundur, lalu berlari. Mungkin dia akan pergi ke ruang Kepsek.

"Lo ikut gue sekarang!" Judy menarik paksa tangan Aurora.

🌸🌸🌸

Judy membawa Aurora ke belakang sekolah. Di sana sangat sepi. Tidak ada siapa-siapa.

PLAAAK!

Judy menampar pipi Aurora. Aurora hanya bisa terdiam. Dia tidak bisa melawan sekarang. Dia merasa dirinya lemah.

Waiting Your Answer | Chou Tzuyu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang