#8 :This is My First Kiss

21.6K 1.1K 409
                                    

Rama's POV

Aku tahu hal ini sedikit ganjil untukku dan hubungan sedang kujalani saat ini. Tapi aku tak bisa membohongi perasaan yang ada di dalam hatiku sendiri. Aku menjalin hubungan dengan kekasihku Sinta selama 1 tahun 3 bulan. Kami berdua begitu mesra satu sama lain, dan aku sungguh mencintainya; begitu pun dengannya. Hubungan kami berjalan baik dan begitu romantis. Dia sering datang mengunjungiku di perusahaanku dan membawakan makan siang. Akhir pekan biasa kami gunakan untuk makan malam di luar dan juga ke bioskop untuk menonton film. Walau aku begitu sibuk bekerja, dan Sinta sibuk akan kehidupan kampusnya, tapi kami tetap saling mengontak satu sama lain melalui line video call. Di hari itu, saat aku telah mengantar Sinta dengan motor; aku bertemu dengan bocah itu.. Bocah yang begitu lucu; suaranya begitu aneh dan entah sulit untuk kugambarkan. Dia datang menghampiriku tiba-tiba dari belakang, menarik-narik tanganku dan memintaku untuk mengantarnya ke sekolah. Awalnya aku sedikit terkejut karena orang asing secara tiba-tiba memaksaku; dan bahkan dia memanggilku bang tukang ojek. Dan dari sinilah rasa cinta yang ada di dalam hatiku mulai tersayat pelan dan terbagi untuknya. Aku menganggap ini adalah hal yang tak wajar, apalagi dia adalah seorang pria. Tapi benar saja yang dikatakan orang tentang cinta pandangan pertama; aku juga mengalaminya saat itu. Aku jatuh cinta saat melihat matanya... Mata yang begitu indah, meski dia sedikit sipit. Aku jatuh cinta akan suaranya, caranya bicara, kelakuan konyolnya, dan tingkah imutnya.. Hal itu membuatku menyukainya; aku seperti mengalami perpaduan reaksi zat kimia.. Aku menjadi adiktif akan senyumannya itu, tawanya, wajah cemberut dan kesalnya. Namun kurasa, disisi lain aku juga bersalah karena membagi cintaku secara diam terhadap Sinta. Tapi apa yang bisa kuperbuat? Ini kemauan hatiku, dan aku sungguh menyukainya. Aku bahkan rela melakukan apapun demi untuk bersamanya, tapi haruskah aku melepaskan cinta tulus dari Sinta untuk cinta sepihakku yang bahkan tak diketahui oleh Alfa? Aku bertanya-tanya, apa yang akan kukatakan nanti saat Sinta tahu kalau aku ternyata mencintai orang lain? Mungkinkah aku bisa menjadi setega itu padanya? Aku tak tahu, tapi aku harus mencobanya.... Apapun resiko yang mungkin akan muncul nanti, aku akan menghadapinya; demi dia.. Alfa..

.

.

.

.

Alfa's POV

Reza dan aku duduk hampir sejam di kolam renang tanpa pembicaraan apapun. Atmosfir diantara kami berdua masih begitu canggung semenjak pembicaraan bersama bibinya tadi. Arrgghh! Ini tak nyaman sama sekali, biasanya aku banyak bicara dan dia pun sama. Tapi kenapa sekarang semuanya jadi begitu dingin; sedingin air kolam yang membasahi kulit kakiku. Lagipula, ini sungguh tak masuk akal untuk semua yang kudengar sebelumnya. Bibi dari si brengsek Reza ini malah terdengar serius memintaku untuk... Ah tak perlu kubahas lagi, aku tak sanggup mengingat kembali kata demi kata itu. Reza memainkan air dengan kakinya dan aku hanya diam menatap bayanganku yang bergetar mengikuti gelombang kecil air kolam.

Hingga suasana canggung itu sedikit reda saat sebuah suara mengejutkanku; mungkin Reza juga merasakan hal yang sama.

"Ehmmmm...." seperti suara batuk atau lebih kearah seseorang yang sedang berusaha menghilangkan rasa gatal dalam tenggorokannya.

Kak Rama tiba-tiba duduk di tengah-tengah kami berdua, dan what?? Dia hanya memakai celana renangnya. Astaga!! Kenapa aku seperti ini! Ini hal biasa untuk seorang pria tidak memakai baju seperti ini. Tapi kenapa suhu tubuhku seakan ikut meningkat bersamaan dengan derajat suhu sinar matahari.

"Kalian tidak berenang...?" kak Rama memulai pembicaraan. "Alfa tidak mau berenang juga..?"kata kak Rama lagi.

I Wonder If You Hurt Like Me | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang