#9 : Truth & Lies

17.7K 1K 607
                                    

Author's POV

.

.

"Kamu mau kemana?"

"Ke kamar mandi untuk berganti pakaian.." jawab Alfa sambil menunjukkan piyama yang ada di tangannya.

"Disini aja.. Aku tak akan ngintip kok faffa..." goda Reza..

"Issshh.. Kamu ini... Selalu saja.." balas Alfa sambil mendorong dada Reza. Sialnya, hal itu malah membuat Reza terpeleset dan menarik Alfa bersama dengannya. Mereka berdua jatuh di atas ranjang milik Reza; Alfa menindih Reza bersamaan dengan dahi mereka yang berbenturan.

"Aww...." Reaksinya keduanya bersamaan karena rasa sakit oleh benturan itu.

Mereka terdiam beberapa saat, Alfa hanya bisa menatap Reza dan sedikit terkejut akan posisinya. Dia bingung harus melakukan apa dan segera bangun ke posisi semula, tapi Reza menahan tengkuk lehernya. Reza menekan tengkuk leher Alfa ke bawah hingga bibir keduanya bersentuhan. Alfa yang terkejut akan tindakan Reza membulatkan kedua matanya lucu. Reza perlahan melumat bibir Alfa; tanpa ada respon apapun dari Alfa karena dia seakan mematung di atas tubuh Reza.

Derit pintu yang terbuka membuat Reza akhirnya melepaskan ciumannya bersamaaan dengan keduanya yang langsung mengarahkan pandangan mereka ke pintu kamar.

Sosok gadis berdiri di ambang pintu dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Bayangkan saja karakter dalam anime yang matanya berbinar-binar...

"Uppsss... Sorry... Hp-ku ketinggalan di sofa itu.." ujarnya sambil menunjuk ke arah sofa. Reza dan Alfa masih dalam posisi yang sama dan mereka berdua memperhatikan Cindy yang dengan cepat masuk dan mengambil ponselnya.

Cindy berjalan cepat untuk keluar dari kamar dan kembali berbalik lagi,

"Kak Reza... Pliss.. Pelan-pelan saat kamu melakukannya. Alfa mungkin bisa kesakitan." Tuturnya dibarengi dengan kekehan kecil yang membuat Alfa syok.

Cindy keluar dan kembali menutup pintunya.... Lalu keduanya...?

.

.

.

Alfa's POV

Aku tak pernah menduga kalau hal seperti ini akan terjadi. Aku yang hendak mengganti pakaianku, karena godaan dari si brengsek ini... Dan lihat yang kulakukan sekarang; ini benar-benar membuatku syok dan tak bisa berbuat apa-apa.

Aku untuk kali pertama di dalam hidupku dicium oleh seseorang. Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah yang menciumku ini adalah seorang pria. Pria yang sering kupanggil brengsek karena kelakuannya; tapi sebenarnya dia tidak sebrengsek yang dibayangkan. Tapi ini tetap adalah hal yang salah dan tidak bisa kupahami. Pikiranku menolak, tapi hatiku mengatakan bahwa hal ini adalah benar. Bisa kurasakan sebuah benda lembut yang menyentuh bibirku dan aku merasakan pergerakannya untuk beberapa saat hingga pintu kamarnya terbuka. Damn! Itu Cindy dan lihatlah ekspresinya yang sungguh mengerikan.. Dia seakan menyaksikan sesuatu yang sangat dia inginkan seumur hidupnya. Bukannya sebelum ini dia menggoda kami akan beberapa hal? Aku seakan tak bisa menggerakkan tubuhku atau sekedar bilang hai karena semua otot dan mulutku seakan berhenti beroperasi. Oke!! Jangan bahas soal pandangan Cindy sekarang; aku masih tak bisa percaya akan apa yang barusan terjadi. Aku sungguh-sungguh berciuman dengan seorang pria; dan dia adalah Reza. Apa Reza gay?? Kenapa dia menciumku seperti ini?? Dan kenapa aku malah diam mematung tanpa melakukan penolakan? Apa mungkin aku menikmatinya? Oh tidak tidak... Ini diluar norma pemikiranku yang seharusnya... Aku mungkin sedang berhalusinasi lagi sekarang, ini tidak nyata.. Ini sungguh tak nyata.. Tapi ini memang nyata!! Karena aku yang telah mengumpulkan semua kesadaranku akhirnya bangun dan berdiri kembali.

I Wonder If You Hurt Like Me | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang