Mungkin pikiran ini masih terus terikat akan dirinya hingga aku tak menyadari telah menabrak orang yang ada di depanku. Ponselku terjatuh dan aku segera memungutnya kembali, menunduk sejenak untuk menunjukkan rasa bersalahku.
""Maafkan aku.. Aku tidak sengaja.."
Aku menggerutu karena terlihat begitu ceroboh sekarang; ini memalukan. Aku berlalu dan berjalan beberapa langkah hingga suara orang yang kutabrak tadi membuatku terdiam.
"Alfa......" aku berbalik untuk melihat sosok itu dan betapa terkejutnya aku dengan siapa yang berdiri di depanku sekarang.
"Ah...? Jason...? Bagaimana bisa kamu ada disini?" aku sedikit pangling karena dia sudah begitu banyak berubah. Teman Reza ini sudah semakin tampan sekarang; dan aku kembali teringat akan perjodohan yang pernah dibayangkan oleh Tiara untuk kami berdua.
"Benar.. Kamu Alfa, lama tidak bertemu Fa.. Kamu banyak berubah sekarang.." balasnya yang membuatku tersenyum lebar.
"Tentu saja, sudah 4 tahun kita tidak bertemu setelah kamu melanjutkan pendidikanmu di London. Wah... Sepertinya kamu bukan orang biasa lagi sekarang. Lihatlah jas ini..." ujarku sambil memegang lengan jasnya.
Dia tertawa melihat kelakuanku; apa mungkin ada yang salah dengan ini? Kurasa tidak... Aku memujinya dengan tulus karena memang dia terlihat begitu keren sekarang.
"Ah... kamu bisa aja Fa... Kamu juga semakin tinggi dan tampan sekarang. Saat SMA kamu itu pendek dan jelek.. Hahahaha." Bagaimana mungkin dia meledekku seperti ini? Aku akui, memang aku tak begitu menarik saat SMA. Tapi setidaknya aku punya wajah yang tampan; dan aku sama sekali tidak jelek.
"Haiiisshh... Kamu ini!" aku memukul lengannya dan tertawa.
"Ngomong-ngomong, apa yang kamu lakukan disini?" tanyanya tiba-tiba.
"Ah... Aku... Aku hanya ingin menikmati pemandangan dari bukit ini.." ujarku yang terkesan ragu untuk apa yang harus kujawab. Aku tak mungkin mengatakan kalau aku kemari hanya untuk mengingat kembali kenangan indah yang berakhir pahit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wonder If You Hurt Like Me | TAMAT
Romance[COMPLETED] Dia terdiam sejenak dan tak menjawab pertanyaanku.. Aku bingung dan terkekeh pelan.. "Kau sungguh mudah ditebak juga Reza Prawijaya.. Aku sudah tahu dari awal kau menyukai kak Imel.. Nomor di chat line itu; ada namanya..." sahutku lagi...