Menempuh perjalanan dengan menggunakan jalur udara; penerbangan ini begitu melelahkan untuk seorang Alfa yang baru pertama kali bepergian ke luar negeri.
Dia terlelap dan bahkan saat turun dari pesawat, Reza malah harus menggendongnya dan itu bahkan disaksikan oleh banyak penumpang dengan tatapan kagum. Well, ini di luar negeri, tentu saja pandangan tabu akan hubungan sesama jenis tentulah hal biasa. Alfa masih saja terlelap di dalam gendongan Reza. Rama dan Fandy datang menghampiri mereka karena taksi sudah siap mengantarkan mereka ke apartemen milik Reza.
"Apa kamu tak ingin membangunkannya?" tanya Rama sambil mengarahkan matanya pada Alfa yang tertidur pulas.
"Tak perlu kak. Biarkan saja dia tidur. Pasti dia kelelahan karena perjalanan yang begitu jauh ini." Ujar Reza
Fandy tersenyum dan mengaitkan tangannya di lengan Rama sambil mengedipkan matanya manja.
"Apa..?" tanya Rama. Bukannya menjawab, dia malah terus-terusan mengedipkan matanya hingga Rama mengacak rambutnya pelan.
"Kamu mau seperti itu juga?" Fandy pun menggangguk cepat dan Rama berjalan melewatinya sambil berkata,
"Manja sekali.. Jalan sendiri saja."
Fandy hanya menatap kesal pada Rama dan Reza yang telah berlalu meninggalkannya.
"Dih! Dasar tak romantis! Menyebalkan!!".
Saat Reza hendak masuk ke dalam taksi, Alfa yang berada dalam gendongannya tiba-tiba terbangun.
"Za.... Apa kita sudah sampai?" tanya Alfa sambil mengucek matanya lucu.
"Sudah sayang. Apa tidurmu nyaman?" Reza mengecup pelan dahi Alfa.
"Umm...." Matanya menangkap sosok Rama yang berada di dalam taksi. Alfa tersenyum kecil dan Rama pun balik tersenyum padanya.
"Putri tidur akhirnya bangun juga.." ujar Fandy yang duduk di kursi belakang.
"Cihh.. Apaan.." dengus Alfa.
Taksi itu melaju dan sepanjang perjalanan Alfa terlihat begitu terkagum-kagum akan pemandangan London yang begitu indah.
Suasana yang begitu berbeda dengan keadaan Jakarta, ini membuatnya tak berhenti menunjukkan rasa kagumnya itu.
"Ini indah sekali.. Gedung itu, lihatlah mereka dan disana ada pertunjukkan jalanan. Apa itu seperti yang biasa kulihat dalam acara tv?" ujar Alfa bersemangat.
"Iya. Apa kamu ingin menontonnya secara langsung nanti?" tanya Reza.
"Bolehkah?"
"Tentu saja.. Apapun demi istriku tercinta." Rona merah mendadak muncul dipipi Alfa setelah mendengar penuturan Reza. Dia menyembunyikan hal itu dengan kembali berbalik menatap keluar jendela mobil dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wonder If You Hurt Like Me | TAMAT
Romance[COMPLETED] Dia terdiam sejenak dan tak menjawab pertanyaanku.. Aku bingung dan terkekeh pelan.. "Kau sungguh mudah ditebak juga Reza Prawijaya.. Aku sudah tahu dari awal kau menyukai kak Imel.. Nomor di chat line itu; ada namanya..." sahutku lagi...