Author's POV
.
.
.
Reza menyeringai senang karena Alfa memberikannya kesempatan paling langka ini. Berpisah cukup lama membuat keduanya begitu merindukan kehangatan satu sama lain.
"Apa kamu yakin mau melakukan ini sekarang?" tanya Reza pada Alfa yang duduk dipangkuannya.
"Ummm... Aku yakin.. Meskipun aku...Um...." Alfa bingung akan mengatakan apa. Dia seakan ragu dan ekspresi tak yakin dari wajahnya terpancar jelas. Reza tersenyum dan mengelus wajah kekasihnya itu. Apa mereka masih berpacaran? Tentu saja kan.. 4 tahun berpisah seperti pasangan yang sedang LDR-an tapi tanpa menghubungi ataupun mendengar kabar satu sama lain. Hubungan keduanya seakan terasa digantungkan pada sebuah tiang bendera yang mengenaskan.
"Aku tahu... Alfa-ku ini pria yang polos. Tapi, lumayan juga karena kamu mengalami beberapa peningkatan sekarang." Tawa Reza menggoda.
"Peningkatan apanya? Aku bukan pria yang polos juga.." balas Alfa.
"Kamu sudah bisa bertindak liar seperti yang baru kamu lakukan tadi. Aku menyukainya, tapi... Tidakkah kamu takut dengan kamu duduk dalam posisi seperti ini akan membuatmu berada dalam bahaya?" Reza kembali menggoda Alfa yang memberinya tatapan tajam.
"Bahaya apapun itu... Aku sanggup dan bahkan rela asalkan itu datangnya darimu." Reza menjadi meleleh dibuai oleh kalimat gombal yang diucapkan kekasihnya. Dia mencubit pipi Alfa dan mengecup kilat hidungnya.
"Aku syok mendengar ini.. Alfa-ku pandai menggombal juga.. Apa mungkin kamu juga pernah mengatakan ini pada pria lain?" kekeh Reza.
"Tentu saja, aku mengatakannya.." ucapannya membuat Reza menatapnya tak percaya.
"Sungguh? Siapa? Siapa dia? Katakan padaku!" rasa cemburu tiba-tiba membakar ubun-ubunnya. Alfa tertawa dan mengalungkan kedua tangannya dileher Reza. Dia perlahan mendekatkan wajahnya lagi dan berkata,
"Kamu... Hanya padamu, dan aku baru mengatakan hal ini padamu seorang.." Reza tersenyum dan langsung menepis jarak diantara mereka. Ciumannya menjadi sedikit menggerahkan untukku yang mengetik hal ini (Author masuk freezer dulu).
Reza melumat bibir Alfa dan membawa ciuman mereka itu menjadi begitu dalam. Bunyi kecipak basah mewarnai ciuman dengan suhu yang semakin memanas di dalam mobil itu. Sepertinya Alfa mulai mahir membalas lumatan dari Reza hingga senyuman kecil tergambar disela-sela ciuman mereka itu. Alfa melepas ciumannya tiba-tiba dan menatap bingung kearah Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wonder If You Hurt Like Me | TAMAT
Romance[COMPLETED] Dia terdiam sejenak dan tak menjawab pertanyaanku.. Aku bingung dan terkekeh pelan.. "Kau sungguh mudah ditebak juga Reza Prawijaya.. Aku sudah tahu dari awal kau menyukai kak Imel.. Nomor di chat line itu; ada namanya..." sahutku lagi...