Author's POV
.
.
.
Alfa terus berjalan menenteng koper milik klien perusahaannya yang ternyata adalah Reza. Dia berusaha menahan amarah yang hendak meledak saat itu juga. 4 tahun sosok pria yang dicintainya pergi menghilang tanpa jejak. Kini dia kembali dan mempertanyakan alasan kenapa Alfa tak ingin melihatnya? Bukankah ini terlalu aneh? Reza harusnya menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan yang begitu besar untuk waktu yang begitu lama ini. Alfa mempercepat langkahnya karena Reza terus berusaha mendekatinya hingga dia tanpa sadar menabrak Jason yang ada dihadapannya.
"Pak Jason...? Maafkan aku. Aku memang ceroboh."
"Tak apa Fa.. Kamu baik-baik saja?" tanya Jason sambil memegang kedua pundaknya. Reza langsung berhenti di depan pintu keluar saat melihat pemandangan yang begitu asing di hadapannya.
"Iya Pak.. Aku baik-baik saja."
"Apa......." Alfa langsung bergegas masuk ke dalam mobil Farah. Jason kebingungan dengan tingkah Alfa yang begitu tergesa-gesa itu. Reza keluar dan langsung disambut oleh Jason dengan pelukan hangat. Kedua sahabat ini tertawa dan saling berbincang sembari memeluk satu sama lain. Mereka sudah bagai saudara karena hidup bersama selama 4 tahun di London.
"Bagaimana kabarmu bro? Aku pikir kamu sibuk dan tak bisa menjemputku disini?" ujar Reza setelah mereka melepas pelukan rindu itu.
"Seperti biasa, aku selalu baik. Awalnya memang kupikir aku tidak akan sempat kemari untuk menjemputmu. Makanya aku minta karyawanku untuk menjemputmu kemari." Balas Jason.
"Oh ternyata begitu.. Aku senang karena kamu repot-repot kemari." Reza tertawa.
Alfa melihat kedua sosok itu berbincang dari balik kaca mobil dan dia tak menyadari kalau Farah sedang memperhatikannya.
"Apa kamu mengenal Bapak Reza Prawijaya?" tanya Farah yang membuat Alfa spontan menolehkan wajahnya kearah Farah dengan cepat.
"Ah.. Tidak juga..." jawabnya pelan.
"Apa kamu tahu? Dia klien sekaligus salah satu pebisnis paling terkenal di London. Yang aku dengar, Pak Reza dan Pak Jason itu berteman akrab. Bahkan mereka juga pernah tinggal bersama saat masih kuliah disana beberapa waktu yang lalu." Entah penjelasan itu didengarkan atau tidak oleh Alfa. Dia sibuk memperhatikan dan mungkin lebih mengarahkan pandangannya itu pada sosok Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wonder If You Hurt Like Me | TAMAT
Romance[COMPLETED] Dia terdiam sejenak dan tak menjawab pertanyaanku.. Aku bingung dan terkekeh pelan.. "Kau sungguh mudah ditebak juga Reza Prawijaya.. Aku sudah tahu dari awal kau menyukai kak Imel.. Nomor di chat line itu; ada namanya..." sahutku lagi...