Part 11

11.5K 627 449
                                    

Happy Reading!

Warning: mature content

.
.
.
.
.

Nenek Park meminum teh melati dengan santai. Sesekali matanya menatap layar TV flat yang menampilkan acara kecantikan. Beliau berdecak.

"Ck, masa cewek jelek kayak begini bisa jadi model?" gumam Nenek Park sambil menatap TV dengan datar.

Nenek Park menoleh saat sosok pria dengan tubuh tegap menghampiri dan membungkuk hormat pada beliau.

"Lapor, nyonya."

"Ada apa?"

"Saya mendapat kabar bahwa Tuan Chanyeol dan Nona Wendy sedang berlibur ke Pulau Jeju."

Nenek Park menaruh cangkir mahalnya dengan geram. "Kapan mereka pergi?"

"Menurut laporan, mereka baru berangkat tadi pagi, nyonya."

Nenek Park terdiam sejenak lalu mengangguk. "Baiklah, kamu boleh pergi."

"Saya permisi, nyonya." pria itu membungkuk hormat dan menjauh dari ruang tamu.

Beliau memandangi cangkir teh yang isinya sudah tinggal setengah dengan datar lalu tersenyum sinis. Biarlah hari ini mereka bersenang-senang sejenak, karena sebentar lagi permainan takdir akan segera dimulai.

.
.
.
.
.

"Wah, akhirnya kita sampai juga di Jeju." Wendy merentangkan tangan setelah mereka turun dari pesawat. Senyuman manis terus merekah di wajah cantiknya. Wendy senang banget karena impiannya sejak kecil untuk datang ke Jeju akhirnya tercapai.

Chanyeol ikut tersenyum. Dia bahagia melihat keceriaan Wendy. Chanyeol bersumpah, dia akan selalu berusaha agar Wendy terus tersenyum seperti ini.

"Son Wendy, kita harus menyewa hotel dulu." ujar Chanyeol pada Wendy yang masih berjingkrak-jingkrak riang di bandara.

"Oh iya.." Wendy menyeret kopernya mendekati Chanyeol. "Kita mau ke hotel mana, kak?"

"Lotte Hotel Jeju." jawab Chanyeol sambil menatap layar handphone. "Jaraknya gak terlalu jauh dari sini."

"Oke deh, kak." Wendy cengengesan lalu memandangi orang-orang berlalu lalang. "Kita jalan kaki aja sambil lihat GPS, kak. Biar sehat hehehe."

Chanyeol menatap Wendy datar. Kadang si Wendy ini polosnya kagak ketulungan ya. "Kalau kaki kamu mau menyusut kayak sempaknya Kai sih, gak apa-apa."

Wendy melongo. "Sempaknya Kak Jongin enggak menyusut kok, kak. Cuma agak menciut aja."

Anjir. Sama aja, Wen :)

Sementara itu, Kai yang sedang asik makan buah kelapa langsung menggosok hidungnya dengan brutal.

"Kenapa lu?" tanya Sehun.

"Gak tau. Tiba-tiba lubang hidung gue panas." jawab Kai sambil mengorek lubang hidungnya. Euw.

"Wah, lu tau gak itu artinya apa?" tanya Sehun dengan wajah horror.

"Kagak. Apaan emang?" - Kai.

"Lu harus tobat karena waktu lu udah abis. Demi Tuhannnnn." - Sehun.

"Bangsat."

Sehun langsung ditimpuk batok kelapa oleh Kai.

Skip aja deh. Gak penting soalnya.

Chanyeol pengen ngakak sebenarnya, cuma ditahan. Stay cool hehehe.

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang