Part 18

15.8K 483 426
                                    

Happy Reading!

Warning: mature scene

.
.
.
.
.

Chanyeol tersentak kaget mendengar permintaan Wendy. Jujur, dia merasa senang sekaligus tergiur dengan penawaran Wendy. Tapi, Chanyeol masih punya akal sehat. Dia tidak mungkin melakukan hal bejat itu pada Wendy, meskipun Wendy sendiri yang meminta.

Chanyeol tidak mau menghancurkan masa depan Wendy karena Wendy sangat berharga untuknya.

"Kita pulang sekarang ya." Chanyeol mengusap rambut Wendy.

"Oh iya, sebelum itu, kamu pakai baju dulu ya. Kalau enggak, entar masuk angin." Chanyeol menyerahkan pakaian Wendy.

Wendy mengambilnya dengan berat hati. Dia membuka balutan selimut hotel tadi dan memakai pakaiannya dengan cepat. Chanyeol sengaja membuang muka, tidak mau melihat tubuh menggoda Wendy yang bisa membuat hasratnya bergejolak.

Setelah Wendy selesai, Chanyeol menjalankan mobilnya.

Wendy tersenyum kecut. Chanyeol terlihat seperti sedang mengalihkan pembicaraan. Apa mungkin dirinya sudah terlihat kotor di mata Chanyeol sehingga Chanyeol tidak mau mengabulkan permintaannya?

Wendy menunduk. Rasa sedih mulai menjalar di hatinya. Hatinya terasa sakit ditolak secara halus seperti itu oleh Chanyeol.

Suasana hening menyelimuti perjalanan mereka. Wendy memandangi jalanan dari kaca mobil, sementara Chanyeol fokus menyetir. Perjalanan mereka memakan waktu yang agak lama karena macet.

"Tumben banget macet." gumam Chanyeol, sekaligus berusaha memecah keheningan.

Biasanya Wendy akan menyahut, tapi kali ini tidak. Hal ini membuat Chanyeol heran. Dia segera menoleh ke samping dan mendapati ternyata Wendy sedang tertidur.

"Ternyata ketiduran.." gumam Chanyeol.

Chanyeol tersenyum lembut, memandangi wajah tidur Wendy yang terlihat sangat cantik dan damai.

"Kamu pasti capek banget ya, Wen.." tangan Chanyeol menelusuri lekuk wajah Wendy, mengelusnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Hati Chanyeol mencelos saat melihat sisa airmata yang sudah mengering di pelupuk mata Wendy. Perasaan Chanyeol mulai berkecamuk, antara marah, sedih, kecewa, dan masih banyak lagi.

Chanyeol menghela napas frustasi. Dia merasa gagal telah melindungi Wendy.

"Maafin aku, Wen.. Aku telat nolongin kamu.. Andai aja aku lebih cepat tadi... Pasti kamu gak akan mengalami hal ini." Chanyeol memandangi wajah Wendy dengan tatapan sendu.

"Aku janji, akan selalu melindungi kamu. Bahkan kalau sampai harus mempertaruhkan nyawaku sendiri, aku siap, Wen." ujar Chanyeol serius lalu mengecup dahi Wendy.

Karena jalanan sudah tidak macet lagi, Chanyeol kembali menjalankan mobilnya.

.
.
.
.
.

TIN TIN TIN!

Winwin dan Icing lari tunggang langgang ketika mendengar suara klakson.

"Win, perasaan tahun baru masih lama deh. Kok udah ada suara terompet ya?" tanya Icing heran sambil berlari mengejar masa depan *eaaaaa* maksudnya, berlari mengejar Winwin.

"Ih, Bang Icing gimana sih? Itu mah suara klakson, bukan suara terompet." sahut Winwin.

"Oalah.. Kirain suara terompet. Pantesan aja agak beda gitu suaranya." gumam Icing.

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang