Part 9

9K 732 355
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Wendy memandangi gaunnya dengan ragu. Sejujurnya dia tidak mau ikut malam ini. Selain karena merasa tidak pantas, Wendy juga merasa takut. Tapi karena dia tidak mau membuat Chanyeol kecewa, Wendy mencoba untuk meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Wendy menghela napas lalu mengambil gaun berwarna merah pemberian mendiang mamanya. Dia mulai mengganti pakaian rumahnya dengan gaun itu. Wendy mengamati penampilannya di depan cermin. Cantik. Gaun itu sangat cocok di tubuhnya. Wendy tersenyum lalu memoles wajahnya dengan sedikit make up.

Setelah merasa siap, Wendy mengambil tasnya dan keluar dari kamar.

"Kak.." panggil Wendy pada chanyeol yang sedang berdiri membelakanginya.

Chanyeol menoleh dan terdiam menatap Wendy. Mata Chanyeol menelusuri penampilan Wendy dari atas ke bawah. Rambut panjangnya sengaja digerai, wajahnya terlihat sangat cantik meskipun hanya dipoles make up tipis, bibir Wendy terlihat semakin manis karena dipoles lipgloss, lalu gaun merah sederhana namun elegan membalut tubuh langsingnya.

Wendy terlihat berjuta-juta kali lebih cantik dari biasanya.

Jantung Chanyeol mulai berdegup kencang lagi.

Wendy menunduk malu. Selain karena malu, Wendy sebenarnya juga melting melihat penampilan Chanyeol yang berjuta-juta kali lebih ganteng dari biasanya.

"Kamu udah siap?" tanya Chanyeol setelah berhasil sadar dari rasa kagumnya.

"I-iya, kak." Wendy mengangguk.

"Yuk, kita pergi." ajak Chanyeol. Wendy lagi-lagi hanya mengangguk.

"Pak, mobilnya udah siap." lapor salah satu satpam ganteng yang bernama Winwin. Chanyeol mengangguk lalu menggenggam tangan Wendy menuju mobil. Wendy lagi-lagi harus mengontrol kinerja jantungnya yang terus meningkat.

Mobil pun melesat menjauh dari rumah, meninggalkan Winwin yang sedang bengong bareng Icing.

"Pak Chanyeol dan Nona Wendy mau kemana sih?" tanya Icing kepo. "Sampai pakai gaun dan tuxedo segala."

"Gak tau. Udah ah Bang Icing, mendingan kita nonton lagi. Winwin penasaran banget sama kelanjutan FTV 'Kepeleset di Angkot' tadi." ujar Winwin.

"Tapi, Win.. Sungguh mati aku jadi penasaran~"

Mulai deh jiwa dangduters si Icing nongol.

"Sampai mati pun akan kuperjuangkan~" etdah, si Winwin malah nyanyi juga.

"Kalau belum bisa aku mendapatkan~" Icing mulai goyang dombret.

"Oh gadis manis yang menjadi rebutan~" Winwin goyang patah-patah.

"Sungguh mati aku jadi penasaran~ YIHAAAAAA~" akhirnya dua satpam itu malah dangdutan.

"Sampai mati pun akan kuperjuangkan oh yeah~"

Ya, gitu aja terus sampai plankton beranak -_-

Untung aja si Chanyeol sedang gak ada di rumah. Kalau dia tau ulah dua satpam berjiwa dangduters itu, pasti Icing dan Winwin bakalan didepak saat itu juga.

Bertepatan saat Icing dan Winwin sedang dangdutan, sebuah becak lewat di depan rumah Chanyeol. Di dalam becak itu, ada Bang Rhoma Irama sedang duduk sambil memangku gitar. Bang Rhoma memandangi rumah Chanyeol, lebih tepatnya dua satpam yang sedang goyang itik. Beliau terharu saat mendengar Icing menyanyikan lagunya.

"Generasi jaman now yang baik. Mau melestarikan karya ana (saya). Ana bangga pisan." - Bang Rhoma.

.
.
.
.
.

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang