Part 21

3.8K 237 83
                                    

Halo, masih ada yang ingat dan berminat dengan ff ini?

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"Kak.."

"........"

"Kak.."

"........"

"Kak Chanyeol!"

Lamunan Chanyeol buyar ketika Wendy memanggil namanya dengan kencang. "E-eh, iya. Kenapa sayang?"

Wendy cemberut. "Dari tadi aku manggilin kakak tapi kakak malah ngelamun."

Chanyeol tersenyum tipis lalu mengusap lembut dahi Wendy dengan ibu jari. "Maaf ya, sayang."

Raut wajah Wendy berubah menjadi khawatir. "Akhir-akhir ini kakak ngelamun terus. Kakak ada masalah? Kakak bisa cerita kok sama aku." Dia sentuh lengan Chanyeol dan meremasnya sedikit, memberikan kekuatan pada cowok bermarga Park itu.

Chanyeol tersenyum lalu menggeleng. "Enggak apa-apa kok, sayang. Akhir-akhir ini proyek makin banyak, aku kecapekan dan mungkin jadinya malah sering ngelamun."

Di dalam hati, Chanyeol merasa sangat bersalah karena telah membohongi Wendy. Chanyeol melakukan ini semua agar Wendy tidak merasa sedih dengan rencana perjodohan antara dirinya dengan cucu Tuan Moon. Chanyeol sendiri masih terus memikirkan cara agar masalah ini dapat segera diatasi dan tidak sampai diketahui oleh Wendy.

"Kakak jangan terlalu maksain diri. Aku gak mau kakak sakit dan stress." ujar Wendy khawatir.

Chanyeol tertawa kecil dan mencuil hidung mancung Wendy. "Makasih banyak ya, sayang."

Wendy mengangguk dengan ekspresi polos.

"Kak.."

"Hn?"

Cup~

Chanyeol hanya bisa mematung ketika bibirnya dikecup dengan lembut oleh Wendy.

"Ini supaya capek kakak hilang hehe."

Chanyeol tersenyum. Meskipun hanya singkat, namun kecupan tadi berhasil membuat beban pikirannya sedikit menghilang.

"Makasih banyak ya, sayang.." ujar Chanyeol lembut. "Tapi aku mau lebih."

Tanpa membiarkan Wendy mencerna omongannya, Chanyeol langsung mendorong cewek cantik itu hingga terlentang di ranjang. Setelahnya, suara desahan indah dan erangan memenuhi kamar pagi itu.

Hehehe, tau kan mereka ngapain? 🌚

.
.
.
.
.

Kai dan Sehun berdiri kebingungan di depan meja resepsionis. Kai ngupil, sementara Sehun mengigiti kuku. Ong Seongwoo, yang memang bertugas jadi resepsionis di hari Senin hanya kebingungan melihat gelagat aneh dua kaleng biskuit itu.

"Kalian kenapa sih?"

"Sssttt, diam!"

Ong cemberut. Dia kan nanya baik-baik, eh malah dibentak sama kertas hanyut (Sehun).

"Hun, tuh orangnya datang." Kai berhenti ngupil lalu menunjuk sosok Chanyeol yang sedang berjalan tegap melintasi hall.

"Ayo!" Sehun dan Kai langsung lari marathon ke arah Chanyeol. Ong kebingungan.

"Apa daya hamba yang cuma bisa berdiri di meja ini, Tuhan :')' - Ong, 26 tahun, resepsionis Park Corporation.

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang