Part 16

7.5K 438 361
                                    

Happy Reading!

Warning: a lil bit mature scene

.
.
.
.
.

Hal pertama yang dilakukan Vernon saat menginjakkan kaki di Seoul adalah mampir ke salah satu cafe di sana. Pria keturunan Amerika itu berniat untuk ngopi sebentar sekaligus menghilangkan jetlag.

Sambil menyeret kopernya, Vernon melangkah ke salah satu cafe yang bernama 'Coffee Day Cafe'. Di tepi jalan, dia melihat seorang pengamen yang sedang main biola. Terkesan dengan permainan biola si pengamen, Vernon mengambil dompetnya yang ada di kantong celana, bermaksud untuk memberikan beberapa lembar Won.

Vernon menaruh lembaran won itu di dalam mangkuk si pengamen. Setelahnya, dia melangkah lagi ke cafe sambil menunduk untuk menaruh dompetnya.

Karena tidak memperhatikan jalan, vernon menabrak seorang wanita. Si wanita jatuh terduduk di aspal jalanan, sementara dompet Vernon juga ikut terjatuh di jalan.

"I'm sorry.." ujar Vernon merasa bersalah lalu membantu wanita itu berdiri.

"It's okay.." ujar si wanita lalu memungut dompet Vernon. "Your wallet.." lalu menyerahkannya kepada Vernon.

"Oh, thanks." Vernon mengambil dompet itu lalu memeriksa isinya. Dia bernapas lega karena foto Wendy yang ada di sana tidak hilang. Kalau hilang, usaha Vernon untuk mendapatkan foto itu dari Seulgi akan sia-sia.

"Is she your girlfriend?" tanya wanita itu.

Vernon menggeleng. "Bukan hehe."

Mata wanita itu terbelalak sedikit. "Wah, kamu bisa bahasa Korea juga ternyata."

Vernon mengangguk canggung. "Sedikit sih."

"Kamu mau kemana?" tanya wanita itu lagi.

"Mau mampir ke cafe itu." Vernon menunjuk bangunan cafe.

"Oh, kebetulan aku juga mau ke sana. Tapi sih sempat mampir, tapi karena temanku belum datang, aku berniat balik ke cafe lagi." ujar wanita itu. "Mau barengan?"

Vernon akhirnya setuju. Mereka berjalan ke cafe itu.

"Oh iya, kita belum kenalan. Nama kamu siapa?" tanya wanita itu setelah mereka memilih tempat dan memesan minuman.

"Ah, Vernon Choi." jawab Vernon. "Kamu?"

Wanita itu tersenyum. "Park Jiyeon. Salam kenal."

"Ya, salam kenal juga, Jiyeon." bersamaan dengan itu, minuman pesanan mereka datang.

"Ngomong-ngomong, kamu tinggal di Seoul?" tanya Jiyeon sambil mengaduk vanilla lattenya.

"Enggak. Aku tinggal di California. Aku baru pertama kali ke Seoul walaupun mamaku orang korea." jawab Vernon.

Jiyeon mengangguk lalu menyesap vanilla lattenya.

"Oh gitu. Berarti kamu lagi liburan ya di sini?"

Vernon tersenyum tipis. "Bukan liburan juga sih. Aku sebenarnya sedang mencari seseorang."

"Cewek yang di foto itu kah?" tanya Jiyeon.

"Iya. Cewek itu adalah temanku pas SMA di Amerika. Kami lost contact saat kuliah." ujar Vernon tanpa menjelaskan penyebab mereka lost contact. Gak mungkin dia bilang penyebabnya karena handphone Esia Hidayahnya nyemplung ke closet. Mau ditaruh dimana mukanya?

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang